Akun Penyebar Video Patwal RI 36 Minta Maaf ke Polri Karena Bikin Citra Buruk Penegak Hukum
Akun tersebut juga menyampaikan permintaan maafnya secara umum kepada publik. Alasannya, karena unggahannya membuat kegaduhan di publik.
Akun sosial media tiktok @whatareudoingbruhhh meminta maaf ke Polri usai menyebarkan video viral RI 36 yang dikawal patwal arogan. Dia menyebut permintaan maaf dilayangkan karena sudah membuat citra aparat penegak hukum buruk di mata publik dengan banyaknya interpretasi negatif tanpa mengetahui fakta dan klarifikasi pihak terkait.
"Saya meminta maaf kepada Korlantas Polri & Polri Indonesia karena ulah saya citra Polri menjadi tidak baik & membuat asumsi negatif terhadap Polri," tulis @whatareudoingbruhhh lewat akun sosial medianya, seperti dikutip Sabtu (11/1).
@whatareudoingbruhhh juga menambahkan permintaan maafnya secara umum kepada publik. Alasannya, karena unggahannya membuat kegaduhan di publik.
"Sebelumnya saya mohon maaf yg sebesar-besarnya atas apa yg terjadi belakangan ini terkait video yg saya rekam mobil Patwal RI 36.4 viral," jelas dia.
Terakhir, dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah sosok menteri terkait yang diduga sebelumnya sebagai pemilik kendaraan plat RI 36.
"Saya juga minta maaf kepada Ibu Meutya Hafid (Menkomdigi), Pak Nusron Wahid (Men ATR/BPN), Pak Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi) karena ikut terbawa-bawa terkait video ini padahal mereka bertiga bukan yg ada di video ini," dia menandasi.
Patwal Sejatinya Tidak Melakukan Tindakan Negatif
Sebagai informasi, menurut klarifikasi pihak kepolisian, Patwal yang terihat arogan di video terkait sejatinya tidak melakukan tindakan negatif seperti yang diasumsikan publik.
Setelah ditelusuri, identitas polisi patwal tersebut berinisial DK berpangkat Brigadir. Menurut DK, kejadian tersebut berlangsung terjadi di hari Rabu, 8 Januari 2025 sekitar pukul 16:30 WIB.
"Mulanya pengawalan patwal berjalan normal, hingga seperti yang terlihat dalam video terdapat sebuah truk penambal yang tiba-tiba berhenti di lajur tengah sehingga menyebabkan kemacetan," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Wadirlantas PMJ) AKBP Argo Wiyono saat menyampaikan ke publik hasil klarifikasi DK, seperti dikutip Sabtu (11/1).
"Mobil Taksi Alphard yang berada tepat di belakang truk tersebut menghindar ke arah kanan atau berpindah jalur. Namun, di saat bersamaan, ada kendaraan dari sebelah kanan, Suzuki Ertiga putih, yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan," sambung Argo.
Akibat insiden itu, DK pun berhenti dan memperingatkan tindakan mengemudi dari taksi yang membahayakan. Namun rekaman video viral membuat seolah terjadi arogansi jalanan oleh patwal.
"Saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut (taksi dan ertiga putih) sehingga menyebabkan kemacetan. Brigadir DK melerai yang saat itu terlihat gestur sambil menunjuk seolah arogan," jelas Argo.
Usai melerai, DK pun kembali melanjutkan tugasnya untuk mengawal plat RI 36 yang belakangan diketahui utusan khusus presiden, Raffi Ahmad.