CEK FAKTA: CT Value Bukan Penentu Kesembuhan Pasien Covid-19, Simak Faktanya
Informasi menyebut nilai CT Value bisa dipakai untuk menentukan kesembuhan pasien Covid-19 adalah tidak benar. Penggunaan nilai CT ini hanya membantu dokter untuk menilai kondisi pasien, bukan satu-satunya patokan pasti kesembuhan pasien penderita Covid-19.
Beredar informasi menyebut nilai Cycle Threshold (CT Value) bisa dipakai untuk menentukan kesembuhan pasien Covid-19. Informasi itu tersebar di media sosial.
Dalam unggahannya, disebutkan jika CT Value di angka 31-40 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. Sementara itu nilai CT Value 21-30 fase penyembuhan, nilai CT Value 12-20 banyak virus.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Penelusuran
Hasil penelusuran merdeka.com, mengutip artikel dari ANTARA, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andi Khomeini menjelaskan jika CT Value ada di angka 31 sampai 40 tidak cukup membuktikan seorang pasien Covid-19 telah sembuh.
"Dokter tidak hanya mengevaluasi sembuh dan sakitnya seseorang dari hasil laporan laboratorium saja. Kita juga perlu melihat bagaimana performa pasien, misalnya apakah dia sudah merasa lebih bugar atau belum. Itu juga salah satu kesembuhan dia," katanya dalam Webinar Dialog Produktif Semangat Selasa yang diselenggarakan KPCPEN, dilansir ANTARA.
Selain mengkonfirmasi kondisi pasien untuk memastikan kebugaran tubuh, kata Andi, ada parameter lain penilaian, yakni apakah radang paru berdasarkan rontgen sudah teratasi. Profil kondisi darah pasien juga dibutuhkan untuk menentukan seorang pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 sudah benar-benar pulih dan bisa kembali ke masyarakat.
"Jadi banyak efek yang perlu dipertimbangkan untuk putuskan pasien sembuh atau melanjutkan perawatan. CT Value PCR dengan laporan angka 31 hingga 40 itu bagus, berarti konsentrasi virus 000.
Namun hasil CT Value juga mendeteksi 'sampah' dari virus yang telah terdegradasi di tubuh pasien, sehingga bukan menjadi satu-satunya pedoman bahwa pasien telah sembuh.
Dokter yang kini bertugas di Rumah Sakit Wisma Atlet itu mengatakan CT Value merupakan jumlah siklus dalam PCR yang dilakukan untuk mencari materi genetik virus dari sampel lendir atau hasil swab.
"CT Value PCR itu kita menggandakan sekian kali sampai virus benar-benar terdeteksi. Kadang virus yang terdeteksi masih ada sampahnya ini masih bisa dikenali, sehingga kita tidak bisa jadikan CT Value pedoman pasien sudah sembuh," katanya.
Sementara itu, dr RA Adaninggar, SpPD, menjelaskan penggunaan nilai CT ini hanya membantu dokter untuk menilai kondisi pasien, bukan satu-satunya patokan dan bukan patokan pasti karena banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan.
Katanya, tidak ada satupun pedoman nasional atau internasional atau dasar ilmiah yang menyatakan nilai CT dapat dipakai untuk menentukan derajat keparahan gejala, kesembuhan, atau daya penularan, pada semua pasien Covid-19.
"Sembuh bukan berarti PCR harus negatif atau nilai CT harus di atas angka tertentu. Sembuh adalah Anda sudah tidak menular (melewati masa isolasi minimal 10 hari) ditambah 3 hari setelah bebas gejala, badan anda fit, dan hasil lab atau pemeriksaan penunjang lain sudah normal. Yang jelas selalu konsultasikan ke dokter bila Anda menerima hasil PCR dengan nilai CT tertentu. Jangan mendiagnosis diri sendiri," katanya dilansir dari Liputan6.com.
Kesimpulan
Informasi menyebut nilai CT Value bisa dipakai untuk menentukan kesembuhan pasien Covid-19 adalah tidak benar. Penggunaan nilai CT ini hanya membantu dokter untuk menilai kondisi pasien, bukan satu-satunya patokan dan bukan patokan pasti kesembuhan pasien penderita Covid-19.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.antaranews.com/berita/2238578/dokter-ct-value-31-40-tidak-cukup-buktikan-pasien-sembuh
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4596735/cek-fakta-tidak-benar-ct-value-sebagai-penentu-kesembuhan-pasien-covid-19