CEK FAKTA: Hoaks Indonesia jadi Presidensi G20 karena Mampu Atasi Masalah Ekonomi
Informasi terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 di Italia karena mampu atasi masalah ekonomi selama masa Pandemi Covid-19 adalah hoaks. Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi KTT G20 Italia sudah ditetapkan sebelum pertemuan dimulai
Kabar Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 beredar di media sosial. Kabar itu menyebutkan, alasan Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 di Italia karena mampu mengatasi masalah ekonomi di masa pandemi Covid-19.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
turnbackhoax
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi tersebut adalah hoaks.
Indonesia secara resmi akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2022 setelah dilakukannya serah terima dari Italia kepada Indonesia. Serah terima tersebut dijadwalkan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 mendatang.
Dalam artikel merdeka.com berjudul "Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20 di 2022 Usai Bertukar dengan India" pada 24 November 2020, dijelaskan pemilihan Indonesia menjadi Presidensi G20 bukan karena mampu mengatasi masalah ekonomi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi mengungkapkan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada 2022 mendatang. Retno mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 setelah bertukar dengan India.
Retno menjelaskan, Indonesia awalnya menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2023. Namun, karena 2023 Indonesia juga akan memegang Keketuaan ASEAN, maka pemerintah berdiskusi dengan India untuk menukar waktu presidensi G20.
"Indonesia akan memegang Presidensi (tuan rumah) G20 tahun 2022 sementara India akan memegang Presidensi G20 pada tahun 2023," ujar dia.
Dia mengatakan, dengan disepakatinya Indonesia menjadi tuan rumah pada 2022, pemerintah akan masuk menjadi bagian dari Troika G20 mulai 2021. Terkait dengan keketuaan Indonesia tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia akan mempersiapkan agenda finance track yang berkesinambungan dengan rencana yang disiapkan oleh Presidensi KTT G20 tahun 2021 yaitu Italia.
Mengutip dari situs Bank Indonesia, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).
Kesimpulan
Informasi terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 di Italia karena mampu atasi masalah ekonomi selama masa Pandemi Covid-19 adalah hoaks. Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi KTT G20 Italia sudah ditetapkan sebelum pertemuan dimulai.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)