CEK FAKTA: Hoaks Maskapai Penerbangan Internasional Larang Penumpang Divaksin Terbang
Informasi maskapai penerbangan akan melarang masyarakat yang sudah divaksin karena takut terjadi pembekuan darah adalah hoaks. Asosiasi Transportasi Udara Internasional justru mendukung masyarakat untuk divaksin
Beredar di media sosial menyebut maskapai penerbangan sedang membicarakan larangan bagi masyarakat yang sudah divaksin untuk terbang. Informasi itu menyebut warga yang sudah divaksin dilarang ikut pada sebuah penerbangan, karena takut terjadi pembekuan darah saat pesawat mulai terbang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Airlines are meeting today to discuss the risks of carrying vaxed passengers due to the risk of clots and the liabilities involved
Oh the irony only the non vaxed can fly
Airlines are meeting today to discuss the risks of carrying vaxed passengers due to the risk of clots and the liabilities involved
Oh the irony only the non vaxed can fly
My source is very reliable but I cannot reveal who or where he or she works
But ask yourself why has big tech done all they can to suppress this story and why has not one airline or insurance company categorically denied it"
Berikut terjemahannya:
"Maskapai penerbangan melakukan pertemuan hari ini untuk membahas risiko membawa penumpang yang sudah divaksin karena akan terjadi pembekuan darah, penumpang bisa dilarang dan akan ada sanksinya. Oh ironisnya hanya yang penumpang yang tidak divaksin yang boleh melakukan penerbangan.
Sumber yang memberitahu bisa diandalkan tetapi saya tidak dapat mengungkapkan siapa atau di mana dia bekerja
Coba tanyakan pada diri Anda mengapa teknologi besar melakukan semua yang mereka bisa untuk membungkam kabar ini dan mengapa tidak satu maskapai penerbangan atau perusahaan asuransi dengan tegas menyangkalnya"
Penelusuran
Hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel Reuters Fact Check berjudul "Fact Check-No evidence airlines met to discuss banning vaccinated passengers" pada 16 Juni 2021, dijelaskan bahwa maskapai penerbangan internasional mendukung pemakaian vaksin.
"International Air Transport Association (IATA) is not aware of any airlines considering denying vaccinated passengers due to the blood clot risk,” Anaelle Ashong, Corporate Communications Assistant at IATA (www.iata.org/en/about/) told Reuters via email.
“We advocate that people who have been vaccinated should be free to travel without restriction,” she added (here).
The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) recommends here and here that people do not travel domestically and internationally until they are fully vaccinated as fully vaccinated people are less likely to get and spread COVID-19.
The CDC explains here that deep vein thrombosis can be a serious risk for some long-distance air travellers. They say blood clots can form in the deep veins of people’s legs during travel because people are sitting still in a confined space for long periods of time.
However, flying is not known to increase the vaccine-induced blood clot risk as flying can provoke a different type of blood clot, according to several health experts contacted by Reuters.
Dr Sue Pavord, Consultant Haematologist at Oxford University Hospitals and co-chair of the British Society for Hemaetology’s Obstetric Haematology Group, (here) told Reuters via email, “VITT (Vaccine induced Thrombosis and Thrombocytopenia) is an immune reaction to vaccine and is not provoked by flying.”
Dr Gregory Poland, head of the non-profit Mayo Clinic’s vaccine research unit, (here), told Reuters via email, “Flying alone can increase the risk of venous clots. The adenoviral vectored vaccines increase the risk of clots, but by a separate mechanism, and I know of no interaction."
Medical experts at Meedan’s Health Desk (meedan.com/project/health-desk) said, “There is no evidence that air travel can increase the risk of blood clots in people who have received COVID-19 vaccines.”
They explain in detail here that blood clots developed while flying, usually deep vein thrombosis, are “much different” from the clots among the vaccinated, which “occur in unique and unusual areas.”
Berikut terjemahannya:
"Asosiasi Transportasi Udara Internasioal (IATA) tidak mengetahui adanya maskapai yang mempertimbangkan untuk menolak penumpang yang divaksinasi karena risiko pembekuan darah," kata Anaelle Ashong, Juru Bicara Perusahaan di IATA.
“Kami menganjurkan agar masyarakat yang sudah divaksin bebas bepergian tanpa batasan,” tambahnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa orang masih dilarang untuk melakukan perjalanan domestik dan internasional sampai mereka divaksin, karena orang yang sudah divaksin cenderung tidak terkena dan menyebarkan Covid-19.
CDC menjelaskan gumpalan darah biasanya muncul pada kaki orang yang duduk terlalu lama selama perjalanan.
Pakar kesehatan juga tidak menemukan informasi terkait risiko pembekuan darah akibat vaksin. Karena melakukan penerbangan dapat memicu jenis bekuan darah yang berbeda.
Dr Sue Pavord, Konsultan Hematologi di Oxford University Hospitals mengatakan bahwa VITT (Vaccine induced Thrombosis and Trombocytopenia) adalah reaksi kekebalan terhadap vaksin dan tidak terpengaruh dengan penerbangan.
Kesimpulan
Informasi maskapai penerbangan akan melarang masyarakat yang sudah divaksin karena takut terjadi pembekuan darah adalah hoaks. Asosiasi Transportasi Udara Internasional justru mendukung masyarakat untuk divaksin.
Kabar vaksin bisa berimbas pada pembekuan darah saat penerbangan juga hoaks. Tidak ada informasi terkait isu tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)