CEK FAKTA: Hoaks, Omicron Tak Menyebar Karena Tingginya Sinar Ultraviolet di RI
Kesimpulannya tidak ada hubungannya penyebaran Omicron dengan tingkat sinar ultraviolet di Indonesia. Faktanya, sampai tanggal 22 Desember 2021, 5 orang yang terdeteksi virus Omicron.
Beredar informasi varian Omicron di Indonesia lebih sedikit karena tingginya kandungan ultraviolet dibandingkan negara lain. Sinar UV itu diklaim bisa menjadi tameng virus Omicron di Indonesia.
Dalam akun itu terdapat narasi sebagai berikut:
-
Mengapa para ilmuwan khawatir dengan keberadaan mikroplastik di otak? Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para peneliti bahwa jalur penciuman dapat memungkinkan mikroplastik mengakses otak dan berpotensi mencapai area otak di luar bulbus olfaktorius.
-
Apa yang dimaksud dengan 'otak mini' yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan? "Untuk pertama kalinya di dunia, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan organoid otak manusia yang disebut “otak mini”. Terbuat dari jaringan janin manusia. Organoid ini hanya seukuran sebutir beras, namun berpotensi menawarkan cara baru dalam mempelajari perkembangan otak dan penyakit.
-
Di bagian mana dari otak mikroplastik ditemukan? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Bagaimana kondisi mikrogravitasi memengaruhi otot astronot? Pada lingkungan tanpa bobot seperti di luar angkasa, otot mendapatkan rangsangan yang terlalu sedikit dan mulai melemah serta memburuk dengan cepat.
-
Bagaimana mikroplastik masuk ke otak? Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para peneliti bahwa jalur penciuman dapat memungkinkan mikroplastik mengakses otak dan berpotensi mencapai area otak di luar bulbus olfaktorius.
-
Dimana Mikroskop umumnya disimpan? Mikroskop harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, uap asam-basa.
"Mengapa Indonesia lebih tahan terhadap Omicron-varian terbaru covid-19? Karena Indonesia bercuaca panas? Lebih karena tingkat sinar UV di Indonesia lebih tinggi."
Selain itu ada juga akun yang memposting dalam bentuk video dengan menambahkan narasi:
"Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron."
Penelusuran
Melansir dari Liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tidak ada hubungannya penyebaran Omicron dengan tingkat sinar ultraviolet di Indonesia.
Nadia menambahkan Omicron sendiri pertamakali terdeteksi di Afrika Selatan yang punya cuaca panas seperti Indonesia.
"Yang jelas varian apapun bisa dicegah dengan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan deteksi dini kalau ada keluhan. Banyak masyarakat yang lebih percaya hoaks dan misinformasi, itu sebabnya edukasi harus terus dilakukan agar kejadian Juli kemarin tidak terulang," ujar dr. Nadia saat dihubungi Senin (20/12/2021).
Sementara itu, dalam artikel merdeka.com yang dimuat 22 Desember 2021, Dua pelaku perjalanan internasional dari London, Inggris, dikarantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta. Keduanya dinyatakan terjangkit varian Omicron.
"Dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu (22/12).
Nadia mengatakan, dua kasus baru itu menambah daftar kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia menjadi lima orang. Ia mengatakan, hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari kedua pasien tersebut diterima Kemenkes pada Senin (20/12).
"Mereka merupakan dua dari 11 orang yang dinyatakan probable hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). Pemeriksaan tersebut keluar pada Minggu (19/12)," kata Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI ini.
Kesimpulan
Kesimpulannya tidak ada hubungannya penyebaran Omicron dengan tingkat sinar ultraviolet di Indonesia. Faktanya, sampai tanggal 22 Desember 2021, 5 orang yang terdeteksi virus Omicron.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4810765/cek-fakta-tidak-benar-covid-19-varian-omicron-tidak-menyebar-karena-tingginya-sinar-ultraviolet-di-indonesia
https://www.merdeka.com/peristiwa/temuan-varian-omicron-di-indonesia-bertambah-menjadi-5-kasus.html