CEK FAKTA: Hoaks Poster Informasi Penyamaran Penculik
Dalam poster itu, dijelaskan bahwa penculik bisa menyamar menjadi penjual, orang gila, ibu hamil, pengemis, dan sebagainya
Sebuah poster yang berisi peringatan modus penculikan beredar kembali di media sosial. Dalam poster itu, dijelaskan bahwa penculik bisa menyamar menjadi penjual, orang gila, ibu hamil, pengemis, dan sebagainya.
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Apa ciri-ciri yang menunjukkan anak perlu diperiksakan matanya? Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Bagaimana cara terbaik untuk mengenal gaya belajar anak? Cara terbaik untuk mengenal gaya belajar individu anak adalah dengan mengamati bagaimana mereka belajar dan apa yang mereka lakukan dalam waktu senggang mereka.
-
Bagaimana cara melatih keterampilan membaca anak dengan permainan? Permainan kata dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih keterampilan membaca anak. Gunakan permainan sederhana seperti melempar bola ke kartu kata atau membentuk huruf dari playdough.
-
Apa yang keluarga ajarkan kepada anak? Salah satunya adalah mengajarkan anak bersosialisasi sehingga mereka dapat belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
Kominfo
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Poster terkait ciri-ciri penculik yang menyamar sudah beredar sejak beberapa tahun yang lalu.
Dalam artikel liputan6 berjudul "Cek Fakta: Muncul Lagi, Poster Hoaks soal Penculikan Anak" pada 29 September 2020, dijelaskan bahwa informasi penculik yang menyamar sudah beredar sejak 2017 lalu.
"Cek Fakta Liputan6.com menelusuri poster berisi pesan agar waspada terhadap aksi penculikan anak kembali beredar di media sosial.
Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "pamflet penculikan anak".
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah poster tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pamflet Waspada Penculikan Anak: HOAX?" yang dimuat situs ntmcpolri.info pada 8 Maret 2017 lalu.
NTMCPOLRI – Beredarnya kabar mengenai waspada penculik anak ramai dan menjadi viral di media sosial. Terlebih informasi itu juga dilengkapi dengan gambar logo Polda Jabar dan Binmas Polda Jabar.
Akibat kabar tersebut, sejumlah warga pun resah dan mempertanyakan kebenaran informasi yang beredar itu.
Dan berikut bentuk redaksional kabar soal waspada penculik anak yang diterima juga oleh ntmcpolri.info.
PERHATIAN !!!
Waspada ada Penculik Anak-anak yang berumur 1-12 tahun Bapak-bapak Ibu-ibu Harus Menjaga Anak kita dengan hati-hati
Penculik sedang ada dalam kampung-kampung dan dia menyamar sebagai:
– Penjual
– Om Telolet
– Orang Gila
– Ibu Hamil
– Pengemis
– Dll
Tolong disebarkan Terima Kasih Berkaitan dengan kabar tersebut, Kabid humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menanggapi kebenaran informasi yang ternyata hoax.
“Enggak benar, itu hoax. Masyarakat jangan resah. Saya tegaskan selebaran tersebut hoax,” jelas Yusri.
Menurut Yusri, Polda Jabar tidak pernah mengeluarkan selebaran kabar mengenai waspada penculik anak.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap kabar atau informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Selain itu, Yusri juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarluaskan info atau berita bohong.
Selanjutnya, Polda Jabar, tengah menyelidiki siapa penyebar awal selebaran hoax tersebut.
“Kita akan cari pelakunya. Bisa kena UU ITE,” ucap Yusri."
Kesimpulan
Informasi dalam poster yang menyebutkan penyamaran penculik adalah hoaks. Informasi itu sudah beredar sejak 2017 lalu. Meski begitu, tetap harus waspada dengan orang yang belum dikenal.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)