Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
-
Apa tanda anak perlu pakai kacamata? Jika anak Anda sering merem melek atau mengedipkan mata untuk mencoba memfokuskan gambar, ini mungkin pertanda adanya gangguan refraksi.
-
Kenapa kontak mata penting untuk anak? Kontak mata juga dapat membangun area otak bayi dan menyelaraskan gelombang otak antara orangtua dan bayi.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan mata? Mata adalah salah satu panca indera yang paling berharga, memainkan peran sentral dalam pengalaman kita sehari-hari. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata menjadi suatu keharusan untuk memastikan kualitas hidup yang optimal.
-
Kenapa penting menjaga kesehatan mata? Seiring bertambahnya usia, memang fungsi mata akan menurun dengan sendirinya. Namun Anda harus tetap bisa melakukan beragam cara untuk menjaga kesehatannya. Hal tersebut dipercaya mampu mengurangi risiko agar terhindar dari beragam masalah mata seperti infeksi, glaukoma hingga kebutaan.
Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata
Kesehatan mata pada anak merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Dr. Lely Retno W., seorang dokter spesialis mata, menyoroti pentingnya orang tua untuk mengenali tanda-tanda bahwa anak mereka mungkin membutuhkan pemeriksaan mata. Mengetahui ciri-ciri ini memungkinkan orang tua untuk memberikan penanganan yang tepat dan segera.
"Salah satu ciri atau tandanya biasanya anak-anak suka memicingkan matanya. Itu dia memicingkan mata untuk mencoba penglihatannya agar fokus agar apa yang dia lihat terlihat jelas," kata Lely beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dalam suatu acara daring, Dr. Lely Retno W. menjelaskan bahwa masalah penglihatan kabur atau buram seringkali dihadapi oleh anak-anak. Salah satu tanda yang dapat diobservasi oleh orang tua adalah kebiasaan anak memicingkan mata. Tindakan ini sering dilakukan anak untuk mencoba memfokuskan penglihatannya agar objek yang dilihat menjadi lebih jelas.
Selain itu, anak yang merasa tidak nyaman dengan penglihatannya yang buram seringkali akan mengucek mata. Kebiasaan mengucek mata ini dapat disertai dengan keluhan pusing.
Dr. Lely menekankan bahwa jika orang tua melihat anak melakukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya mereka bertanya kepada anak tentang rasa tidak nyaman tersebut dan membawanya untuk menjalani pemeriksaan mata.
Dr. Lely juga memberikan kiat sederhana untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap kesehatan mata anak. Orang tua dan anak dapat mencoba menutup satu mata anak dan melihat apakah penglihatannya kabur atau tidak. Jika mata yang satunya tertutup dan penglihatannya tetap kabur, hal ini dapat menjadi indikasi adanya masalah pada mata anak.
"Bisa dengan mencoba menutup salah satu matanya dari situ bisa dilihat penglihatannya kabur atau tidak. Anak-anak, kan, enggak pernah menutup salah satu matanya. Kalau dua-duanya terbuka, kan, kelihatannya oke-oke saja, kalau satu ditutup ternyata mata lainnya kabur. Itu artinya perlu diperiksa," kata Lely.
Dalam konteks gangguan penglihatan anak, pada akhir 2023, Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) melaporkan bahwa sekitar 400 dari 1.000 anak Indonesia mengalami gangguan mata atau kelainan refraksi dini sejak pandemi COVID-19.
Salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan anak-anak yang tidak terkontrol dalam mengakses perangkat gawai, sehingga mereka melebihi batas waktu ideal terpapar layar gawai.
Dalam era di mana akses terhadap teknologi semakin meluas, perhatian terhadap kesehatan mata anak menjadi semakin krusial. Orang tua perlu memahami bahwa perubahan perilaku anak, seperti memicingkan mata atau mengucek mata secara terus-menerus, dapat menjadi petunjuk awal bahwa ada masalah pada penglihatannya.
Tindakan pencegahan dan penanganan yang cepat dapat membantu anak mendapatkan perawatan yang diperlukan dan memastikan kesehatan mata yang optimal seiring pertumbuhan mereka.