5 Gejala Kelainan Mata pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Kelainan mata pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
Kelainan mata pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
5 Gejala Kelainan Mata pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Kelainan mata pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
Kondisi ini bisa bervariasi mulai dari gangguan penglihatan ringan hingga penyakit mata yang serius dan memerlukan penanganan medis segera.
Kelainan mata seperti miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), astigmatisme (silinder), hingga ambliopia (mata malas) adalah beberapa contoh yang sering dijumpai pada anak-anak.
-
Apa tanda mata anak bermasalah? 'Salah satu ciri atau tandanya biasanya anak-anak suka memicingkan matanya. Itu dia memicingkan mata untuk mencoba penglihatannya agar fokus agar apa yang dia lihat terlihat jelas,' kata Lely beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa ciri-ciri gangguan perilaku pada anak di Sumut? Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosi yang membuat anak menunjukkan perilaku kekerasan dan suka merusak benda tertentu. Selain itu, anak juga sering sulit mengikuti aturan di sekolah maupun di rumah.
-
Kapan anak itu mulai mengalami gangguan penglihatan? Awal tahun ini, anak laki-laki yang namanya tidak diungkapkan itu mulai mengalami gangguan penglihatan, yang terasa lebih mencolok pada pagi dan sore hari, sedangkan siang harinya penglihatannya tampak normal.
-
Apa tanda anak perlu pakai kacamata? Jika anak Anda sering merem melek atau mengedipkan mata untuk mencoba memfokuskan gambar, ini mungkin pertanda adanya gangguan refraksi.
-
Bagaimana cara orang tua mengetahui anak mereka mengalami masalah penglihatan? Anak-anak di bawah usia lima tahun mungkin belum mampu menyampaikan apa yang mereka rasakan. Namun, ia berpendapat bahwa generasi Alpha memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengekspresikan perasaan mereka. 'Gen Alpha, banyak yang sudah pinter kemampuan bahasanya, sudah ekspresi jadi makin mudah untuk mendeteksi bagi orangtua,' kata edukator kesehatan mata tersebut.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental pada anak? Jika kesehatan mental anak terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah dampak negatif terhadap perkembangan akademis dan kualitas hidup anak.
Pentingnya kesadaran akan kelainan mata pada anak tidak hanya terletak pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan emosional dan sosial mereka.
Berikut beberapa gejala kelainan mata pada anak dan cara mencegahnya:
Jenis-jenis Kelainan Mata
Kelainan mata pada anak dapat bervariasi dan bisa mempengaruhi salah satu atau kedua mata. Berikut adalah beberapa jenis kelainan mata pada anak:
1. Rabun jauh (miopia)
Rabun jauh adalah salah satu kelainan mata yang paling umum pada anak. Anak-anak yang mengalami miopia memiliki kesulitan melihat objek yang berada jauh dari mereka, seperti tulisan di papan tulis di sekolah.
Gejala yang biasa terjadi adalah sering mengedipkan mata, memejamkan mata, atau duduk terlalu dekat dengan objek yang mereka lihat.
2. Rabun dekat (hipermetropi)
Rabun dekat adalah ketika mata anak tidak dapat fokus dengan jelas pada objek yang berada dekat.
Anak-anak yang mengalami hipermetropi mungkin mengalami mata lelah, sakit kepala, dan kesulitan membaca atau menulis.
3. Astigmatisme
Astigmatisme adalah kelainan mata di mana permukaan kornea (bagianluar mata yang transparan) tidak sama rata di semua arah.
Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan dengan baik pada retina. Anak-anak dengan astigmatisme mungkin mengalami penglihatan kabur, kesulitan membaca, dan mata lelah.
4. Strabismus
Strabismus, atau mata juling, terjadi ketika mata anak tidak bergerak secara sinkron dan sejalan satu sama lain. Salah satu mata mungkin melihat lurus ke depan, sementara mata yang lain miring ke samping atau ke atas/ ke bawah.
Gejala yang umum termasuk mata juling yang terlihat, mata yang terlihat tidak sejalan, atau sering mengedipkan salah satu mata untuk mencoba memperbaiki penampilan.
Gejala Kelainan Mata pada Anak
Kelainan mata pada anak dapat memiliki berbagai gejala yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul pada kelainan mata anak:
1. Kesulitan melihat objek jauh atau dekat
Anak dengan kelainan mata seperti miopia atau hipermetropi mungkin mengalami kesulitan melihat objek yang berada jauh atau dekat.
Mereka mungkin sering mengedipkan mata, memejamkan mata, atau duduk terlalu dekat dengan objek yang mereka lihat.
2. Mata lelah atau sakit kepala
Beberapa kelainan mata, seperti astigmatisme, dapat menyebabkan anak merasa mata lelah atau sakit kepala. Ini bisa terjadi ketika mata anak terus-menerus mencoba mengkompensasi ketidaksempurnaan fokus pada objek yang dilihat.
3. Penglihatan kabur atau buram
Penglihatan kabur atau buram adalah gejala umum pada anak dengan astigmatisme atau ambliopia. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan membaca atau melihat detail dengan jelas.
4. Mata juling
Strabismus adalah kondisi di mana mata anak tidak bergerak secara sejalan satu sama lain. Mata mungkin terlihat juling, tidak bersinambungan, atau anak mungkin sering mengedipkan salah satu mata untuk mencoba memperbaiki penampilan.
5. Kurang ketajaman penglihatan
Ambliopia adalah kondisi di mana salah satu mata anak tidak berkembang dengan baik dan tidak dapat melihat dengan ketajaman penuh. Ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kesulitan dalam mengikuti objek dengan mata yang terkena ambliopia.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan mata lengkap dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Cara Mencegah Kelainan Mata pada Anak
Berikut beberapa cara mencegah kelainan mata pada anak, antara lain:
1. Mengurangi paparan sinar matahari langsung
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan mata pada anak. Sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat merusak kornea dan konjungtiva mata dan meningkatkan risiko katarak di kemudian hari.
Sebagai langkah pencegahan, orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka melindungi mata mereka dari sinar UV dengan menggunakan kacamata hitam yang berkualitas pada saat mereka berada di luar rumah.
2. Melakukan pemeriksaan mata secara teratur
Pemeriksaan mata yang rutin juga sangat penting dalam mencegah kelainan mata pada anak. Anak-anak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata minimal sekali setahun, terutama jika mereka memiliki riwayat kelainan mata dalam keluarga atau jika mereka mengalami masalah penglihatan.
Melalui pemeriksaan mata, dokter dapat mendeteksi kelainan mata yang mungkin tidak terlihat oleh orang tua secara kasual.
3. Meningkatkan asupan makanan bergizi
Asupan makanan yang sehat dan bergizi juga dapat membantu mencegah kelainan mata pada anak. Nutrisi yang tepat, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan zinc, diperlukan untuk menjaga kesehatan mata.
Orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi ini. Contoh makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan mata adalah wortel, brokoli, jeruk, mangga, bayam, dan ikan salmon.
4. Memastikan pencahayaan yang cukup
Kelainan mata seperti rabun jauh atau rabun dekat seringkali dapat terjadi karena kurangnya pencahayaan yang memadai.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mereka berada di lingkungan yang terang dan pencahayaan yang cukup ketika mereka sedang membaca atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi mata.
Jika diperlukan, dapat dipertimbangkan penggunaan lampu gantung atau lampu sorot tambahan untuk memberikan pencahayaan yang optimal.