Penyebab Minus Mata dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui
Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik.
Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik.
Penyebab Minus Mata dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui
Mata minus, atau dikenal juga sebagai miopia, adalah kondisi di mana seseorang kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas.
Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengembangkan kondisi ini.
Faktor genetik ini mempengaruhi bentuk dan panjang bola mata, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya dengan benar.
-
Bagaimana cara mencegah mata minus bertambah? Untuk mencegah bertambahnya minus pada mata, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin A, C, dan E, serta omega-3. Aktivitas di luar ruangan juga dapat membantu mengurangi risiko minus pada mata karena sinar matahari dapat memberikan manfaat pada kesehatan mata. Mengistirahatkan mata secara teratur juga perlu dilakukan, dengan mengikuti aturan 20-20-20 yaitu setiap 20 menit melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Penggunaan kacamata lensa yang sesuai dan berkualitas juga dapat membantu melindungi mata dari faktor risiko seperti sinar UV dan efek buruk dari layar komputer.
-
Apa yang menyebabkan mata minus pada anak? Penyebab mata minus pada anak adalah salah satu yang perlu diwaspadai.
-
Apa saja gejala mata minus bertambah? Terdapat beberapa gejala mata minus bertambah tinggi, antara lain sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, dan mudah lelah saat menggunakan mata.
-
Kenapa mata minus bisa bertambah? Mata minus bisa bertambah disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik, perkembangan alami mata, penggunaan kacamata yang tidak sesuai, penggunaan gadget yang berlebihan, dan kebiasaan melakukan aktivitas dari jarak dekat secara terus-menerus.
-
Bagaimana cara mencegah mata minus pada anak? Membiarkan anak berada di dalam rumah dalam waktu yang lama dapat memengaruhi kesehatan matanya. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang lebih banyak bermain di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan mata, termasuk mata minus.
-
Kenapa penting menjaga kesehatan mata? Seiring bertambahnya usia, memang fungsi mata akan menurun dengan sendirinya. Namun Anda harus tetap bisa melakukan beragam cara untuk menjaga kesehatannya. Hal tersebut dipercaya mampu mengurangi risiko agar terhindar dari beragam masalah mata seperti infeksi, glaukoma hingga kebutaan.
Selain faktor genetik, kebiasaan membaca atau melihat layar dengan jarak yang terlalu dekat dalam waktu yang lama juga bisa menjadi penyebab mata minus.
Ketika seseorang terlalu sering menatap layar komputer, smartphone, atau membaca dalam jarak dekat, mata akan mengalami ketegangan yang berlebihan.
Ketegangan ini bisa menyebabkan perubahan bentuk bola mata dari waktu ke waktu, membuat cahaya yang masuk ke mata difokuskan di depan retina alih-alih langsung di atasnya.
Kondisi ini menjadi semakin umum di seluruh dunia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dampak mata minus bisa sangat signifikan terhadap kualitas hidup seseorang.
Penglihatan yang kabur saat melihat jauh dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi, belajar, atau berolahraga.
Selain itu, miopia yang tidak dikoreksi dengan baik dapat meningkatkan risiko gangguan mata serius di kemudian hari, seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi makula.
Peningkatan prevalensi miopia telah memicu banyak penelitian untuk memahami penyebabnya dan mencari cara efektif untuk mengelola atau menanganinya.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai penyebab mata minus dan cara menanganinya dengan tepat yang penting untuk Anda ketahui.
Penyebab Minus Mata
Penyebab mata minus atau miopia dapat bervariasi, namun beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kondisi ini meliputi:
1. Faktor Genetik
Jika salah satu atau kedua orang tua menderita miopia, anak-anak mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi yang sama.
Faktor genetik mempengaruhi bentuk dan panjang bola mata, yang dapat menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan dengan benar pada retina.
2. Penggunaan Perangkat Digital
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat layar komputer, smartphone, atau tablet dapat menyebabkan mata tegang dan memperburuk miopia.
3. Membaca atau Menulis dalam Jarak Dekat
Kebiasaan membaca atau menulis dengan jarak yang sangat dekat dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan pada mata, yang dapat mengubah bentuk bola mata dari waktu ke waktu.
4. Kurangnya Paparan Cahaya Alami
Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dengan pencahayaan buatan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan miopia.
Paparan cahaya alami yang cukup dapat membantu mencegah perkembangan miopia.
5. Aktivitas di Luar Ruangan
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering bermain di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami miopia dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak berada di dalam ruangan.
6. Tingkat Pendidikan
Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki risiko miopia yang lebih besar, kemungkinan karena lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk membaca dan kegiatan melihat jarak dekat.
7. Pekerjaan
Pekerjaan yang memerlukan fokus pada objek dekat dalam waktu yang lama, seperti pekerjaan di bidang teknologi informasi atau pekerjaan administrasi, dapat meningkatkan risiko miopia.
Cara Menangani Minus Mata
Berikut adalah enam cara menangani minus mata atau miopia dengan tepat:
1. Menggunakan Kacamata atau Lensa Kontak
Menggunakan kacamata atau lensa kontak adalah cara yang paling umum untuk mengoreksi miopia. Kacamata dengan lensa cekung membantu membiaskan cahaya agar jatuh tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi jelas.
Lensa kontak, baik yang harian maupun bulanan, menawarkan solusi praktis dan estetis bagi mereka yang tidak ingin menggunakan kacamata.
2. Orthokeratology (Ortho-K)
Ortho-K adalah metode non-bedah yang melibatkan penggunaan lensa kontak keras yang dipakai semalaman untuk mengubah bentuk kornea secara sementara.
Dengan memakai lensa ini saat tidur, pasien dapat menikmati penglihatan yang lebih baik pada siang hari tanpa perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak sepanjang waktu.
3. Pembedahan Refraktif
Prosedur pembedahan refraktif seperti LASIK dan PRK menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea secara permanen, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan benar pada retina.
LASIK melibatkan pembuatan flap pada kornea, sedangkan PRK bekerja langsung pada permukaan kornea. Kedua prosedur ini efektif dalam mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan akan kacamata atau lensa kontak.
4. Menjaga Kesehatan Mata
Mengatur waktu istirahat dari aktivitas yang memerlukan fokus dekat, seperti membaca atau menggunakan komputer, sangat penting untuk mengurangi ketegangan mata.
Mengikuti aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit melihat objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik, dapat membantu mengurangi stres pada mata dan mencegah penambahan minus.
5. Kontrol Lingkungan
Mendorong anak-anak untuk lebih sering bermain di luar ruangan dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan miopia. Paparan cahaya alami yang cukup diketahui bermanfaat bagi kesehatan mata.
Selain itu, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melihat layar komputer, smartphone, atau tablet juga penting untuk menjaga kesehatan mata.
6. Dapatkan Nutrisi yang Tepat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti zinc dan omega-3, dapat membantu menjaga kesehatan mata.
Sayuran berdaun hijau, ikan, wortel, dan buah-buahan berwarna cerah adalah contoh makanan yang baik untuk mata. Nutrisi yang tepat dapat membantu mencegah degenerasi makula dan masalah mata lainnya yang dapat memperburuk kondisi miopia.