Conduct Disorder adalah Gangguan Perilaku Agresif pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kondisi ini sering terjadi pada remaja berusia 10-19 tahun.
Kondisi ini sering terjadi pada remaja berusia 10-19 tahun.
Conduct Disorder adalah Gangguan Perilaku Agresif pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosi yang membuat anak menunjukkan perilaku kekerasan dan suka merusak benda tertentu.
Selain itu, anak juga sering sulit mengikuti aturan di sekolah maupun di rumah. Kondisi ini sering terjadi pada remaja berusia 10-19 tahun. Selain itu, CD juga lebih sering dialami oleh anak-anak. Gangguan ini juga termasuk ke dalam impulse control disorder (ICD).
-
Apa kesalahan parenting yang memperburuk agresivitas anak? Hukuman yang keras dapat membuat anak merasa takut, cemas, dan semakin marah, sehingga mendorong mereka untuk berperilaku lebih agresif.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental pada anak? Jika kesehatan mental anak terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
-
Bagaimana cara mengajarkan anak untuk mengendalikan perilaku? Hal ini bisa berdampak buruk secara jangka panjang dan membuat anak jadi sering berteriak juga.
-
Apa saja penyebab tantrum anak? Cobalah untuk mengidentifikasi penyebab tantrum. Apakah anak lelah, lapar, atau merasa tidak nyaman? Apakah mereka merasa frustrasi karena tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan? Dengan memahami penyebab tantrum, Anda dapat mencari solusi yang lebih efektif.
-
Apa penyebab anak suka pukul? Beberapa balita menggunakan kekuatan tanpa diprovokasi oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka hanya ingin melihat apa yang akan terjadi dan belum memiliki pemahaman moral bahwa mereka sebenarnya tidak seharusnya menyakiti orang lain.
-
Apa saja gejala gangguan mental emosional pada anak? “Hati-hati, mental emosional disorder. Kami titip perhatian pada anak-anak. Mereka yang sulit diajak komunikasi itu gejala,“ Hasto mengatakan, gejala lain yang mengganggu mental emosional antara lain anak-anak yang merasa hebat sendiri, depresiasi seksual atau memiliki orientasi seksual yang aneh.
Anak yang memiliki gangguan perilaku CD biasanya suka berbohong dan menipu.
Bahkan, anak juga tidak segan melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti berkelahi atau melukai orang lain. Anak-anak yang memiliki gangguan ini juga acap menyiksa hewan.
Berikut beberapa penyebab conduct disorder dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari Healthline dan sumber lainnya:
Penyebab Conduct Disorder
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab conduct disorder. Namun, ada dugaan bahwa conduct disorder adalah gangguan yang bisa dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
• Faktor biologis
Conduct disorder acap dikaitkan dengan kelainan pada bagian otak yang berfungsi dalam pengaturan perilaku, kontrol impuls, dan emosi. Hal ini diduga berkaitan dengan tingginya kadar hormon testosteron di dalam tubuh, cedera otak, dan gangguan saraf.
• Faktor genetik
Faktor genetik juga diduga menjadi penyebab conduct disorder. Anak yang mempunyai riwayat keluarga dengan CD atau masalah kejiwaan lainnya, lebih berisiko mengalami conduct disorder.
• Faktor lingkungan
Penyebab conduct disorder pada anak selanjutnya adalah faktor lingkungan. Pola asuh orang tua yang kurang tepat, paparan kekerasan dalam rumah tangga, kedaan sosial ekonomi yang rendah, bisa memicu terjadinya conduct disorder pada anak.
• Faktor Psikologis
Conduct disorder bisa disebabkan karena faktor psikologis. Gangguan mental pada anak seperti depresi, skizofrenia, gangguan kepribadian, dan gangguan bipolar, bisa membuat anak cenderung berisiko mengalami conduct disorder.
Gejala Conduct Disorder
Conduct disorder adalah perilaku yang menetap dan dilakukan secara berulang ketika norma, hak dasar orang, atau aturan dalam masyarakat dilanggar. Ada sejumlah gejala conduct disorder yang biasa dialami anak-anak, di antaranya:
• Tindakan agresif terhadap manusia dan hewan, seperti perkelahian fisik hingga menggunakan senjata untuk melukai
• Tindakan agresif untuk merusak
• Tindakan agresif dalam penipuan dan pencurian
Cara Mengatasi Conduct Disorder
Jika tidak ditangani dengaan tepat, CD berisiko menimbulkan gangguan mental lainnya, seperti kepribadian antisosial, gangguan kecemasan, dan gangguan suasana hati. Selain itu, kondisi ini juga bisa berdampak pada penurunan prestasi di sekolah. Berikut beberapa cara mengatasi conduct disorder, antara lain:
1. Psikoterapi
Cara mengatasi conduct disorder yang pertama adalah melakukan psikoterapi. Psikoterapi adalah pendekatan individu yang bertujuan untuk membantu anak belajar mengekspresikan serta mengendalikan emosi dengan baik. Dengan terapi ini, psikolog bisa melatih anak untuk mempelajari keterampilan baru, seperti meredam amarah dan kemampuan memecahkan masalah.
2. Terapi Grup
Cara mengatasi conduct disorder selanjutnya adalah melakukan terapi grup. Terapi ini adalah pendekatan yang melibatkan sekelompok individu, seperti di sekolah atau lingkungan rumah. Terapi dengan teman sebaya dapat membuat anak atau remaja mengembangkan keterampilan atau perilaku interpersonal yang menumbuhkan empati.
3. Terapi Keluarga
Salah satu cara efektif mengatasi conduct disorder adalah terapi keluarga. Melalui tahap ini, orang tua diarahkan untuk menghadiri terapi bersama anak. Adapun tujuan terapi ini adalah meningkatkan hubungan dan interaksi antara anak dengan keluarga.
4. Konsumsi Obat-obatan
Beberapa obat-obatan tertentu efektif untuk mengendalikan gejala serta menangani gangguan mental yang mendasari conduct disorder pada anak. Nantinya, dokter ahli akan menyerankan minum obat-obatan tertentu. Pastikan anak diberi obat sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.