6 Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Harus Berteriak
Dalam mendidik anak, mendisiplinkan dan berbicara seharusnya tidak dilakukan orangtua dengan teriakan.
6 Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Harus Berteriak
Saat menjadi orang tua, seringkali kita menemui tantangan besar dalam mendisiplinkan anak-anak kita. Pada saat kita sulit mengendalikan anak, meninggikan suara dan berteriak merupakan hal yang dilakukan banyak orangtua.
Sayangnya berteriak pada anak ini tidaklah efektif dan malah bisa berdampak negatfi. Penelitian menunjukkan bahwa sering meneriakan anak merupakan hal yang justru bisa membuat masalah perilaku mereka memburuk.Lebih lanjut, berteriak pada anak juga bisa semakin tidak efektif ketika semakin sering dilakukan. Anak bisa kemudian mengacuhkan teriakan orangtua.
Masalah lain yang juga mungkin muncul adalah kebiasaan ini tidak mengajarkan anak secara tepat mengenai bagaimana cara mengendalikan perilaku mereka. Hal ini bisa berdampak buruk secara jangka panjang dan membuat anak jadi sering berteriak juga. Dilansir dari Verywell Familu, berikut enam cara efektif untuk mendisiplinkan anak tanpa harus berteriak.
Buat Aturan yang Jelas
Menetapkan aturan yang jelas adalah langkah pertama yang penting dalam mendisiplinkan anak-anak tanpa teriakan. Dengan memiliki aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, anak-anak akan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Pastikan aturan tersebut sederhana, mudah dimengerti, dan sesuai dengan usia serta tingkat perkembangan anak-anak.
-
Bagaimana cara mendidik anak dengan disiplin tanpa kekerasan? Dalam mendidik anak, penting untuk memberikan konsekuensi yang bersifat mendidik dan konsisten. Pendekatan ini harus dilakukan dengan penuh kasih sayang agar anak dapat memahami dan menerima tindakan yang diambil.
-
Gimana caranya disiplin anak tanpa pukul? Menghukum anak tidak melulu bisa dilakukan dengan menggunakan kekerasan. Dilansir dari Cleveland Clinic, sejumlah hal bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk menghukum anak.
-
Bagaimana orang tua permisif mendisiplinkan anaknya? Ketika konsekuensi diterapkan, sering kali hal itu dilakukan secara tidak konsisten.
-
Gimana cara mendidik anak agar nurut? Memberi kasih sayang dan cinta yang tulus adalah kunci utama dari segala hal yang berkaitan dengan anak, begitu pula dalam hal mendidik mereka.
-
Kenapa kedisiplinan penting untuk anak? Mengajarkan kedisiplinan pada anak adalah salah satu aspek paling penting dalam proses pengasuhan. Kedisiplinan tidak hanya membantu anak untuk memahami perbedaan antara perilaku yang baik dan buruk, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan mereka.
-
Bagaimana cara mendisiplinkan anak yang manja? 'Gunakan strategi disiplin yang sesuai untuk anak Anda sehingga dia tidak berpikir dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan dan belajar bahwa ada konsekuensi untuk perilaku buruk.'
Penting juga untuk menjelaskan konsekuensi dari melanggar aturan ini. Misalnya, jika ada aturan bahwa mainan harus disimpan setelah selesai bermain, berikan pemahaman bahwa jika aturan ini dilanggar, maka mainan akan disita untuk sementara waktu. Dengan aturan yang jelas dan konsekuensi yang sudah dijelaskan, anak-anak akan tahu apa yang diharapkan dari mereka, dan teriakan tidak diperlukan.
Gunakan Penguatan Positif
Penguatan positif adalah salah satu alat paling kuat dalam mendisiplinkan anak. Ini melibatkan memberikan penghargaan, pujian, atau hadiah kepada anak ketika mereka berperilaku baik atau mengikuti aturan. Dengan memberikan penguatan positif, Anda memberi anak insentif untuk berperilaku dengan benar.
Misalnya, ketika anak menyelesaikan pekerjaan rumahnya tanpa diminta, Anda bisa memberi pujian dan mengatakan betapa Anda menghargai usaha mereka. Ini akan membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk melanjutkan perilaku positifnya. Dengan memperkuat perilaku positif, anak akan belajar apa yang diharapkan dari mereka dan cenderung mematuhi aturan tanpa perlu teriakan.
Diskusikan Konsekuensi TIndakan dengan Anak
Penting untuk mendiskusikan konsekuensi dari perilaku anak dengan mereka. Sebelumnya, jelaskan secara jelas apa yang akan terjadi jika aturan dilanggar. Anak-anak perlu memahami bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi.
Misalnya, jika ada aturan bahwa pekerjaan rumah harus selesai sebelum bermain, bicarakan dengan anak bahwa jika mereka memilih untuk tidak menyelesaikan pekerjaan rumah mereka, mereka akan kehilangan hak bermain. Dengan memberi pemahaman kepada anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka, mereka akan lebih cenderung untuk mematuhi aturan tanpa harus diteriaki.
Berikan Peringatan yang Jelas
Daripada langsung teriak pada anak saat mereka melanggar aturan, berikan peringatan yang jelas terlebih dahulu. Beri tahu anak bahwa mereka sedang melanggar aturan dan apa konsekuensinya jika mereka melanjutkan perilaku tersebut.
Misalnya, jika anak sedang bermain dengan mainan yang seharusnya sudah disimpan, Anda bisa memberikan peringatan yang jelas seperti, "Mainan harus disimpan sekarang, atau konsekuensinya adalah kamu tidak bisa bermain selama sisa hari ini." Ini memberikan kesempatan kepada anak untuk memperbaiki perilaku mereka tanpa harus berteriak.
Bersikap Konsisten
Konsistensi dalam mendisiplinkan anak adalah kunci untuk sukses. Pastikan bahwa aturan dan konsekuensinya selalu diterapkan dengan konsisten. Jika anak melanggar aturan, pastikan untuk mengikuti konsekuensinya tanpa pengecualian.
Anak-anak perlu tahu bahwa aturan akan selalu diterapkan, dan tidak akan ada pengecualian atau penundaan. Dengan konsistensi, anak-anak akan lebih cenderung mematuhi aturan tanpa harus diingatkan berkali-kali atau diteriaki.
Jadi Contoh yang Baik
Sebagai orang tua, Anda adalah contoh utama bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk menunjukkan perilaku yang baik dan patuh pada aturan. Jika Anda ingin anak-anak Anda mematuhi aturan, Anda juga harus mematuhinya.
Misalnya, jika ada aturan bahwa anak harus menjaga kebersihan ruang bermain mereka, pastikan Anda juga mengikuti aturan tersebut dengan menjaga kebersihan ruang bersama. Dengan menjadi contoh yang baik, Anda akan mengajarkan anak-anak Anda tentang pentingnya mematuhi aturan dan menjalani perilaku yang baik.