Terapkan Metode RIDD untuk Atasi Masalah Tantrum pada Anak
Dalam mengatasi masalah tantrum pada anak, orangtua bisa menerapkan sejumlah metode pada anak.
Dalam mengatasi masalah tantrum pada anak, orangtua bisa menerapkan sejumlah metode pada anak.
-
Bagaimana mengendalikan tantrum anak? Untuk balita, Anda bisa melakukan pendekatan diri kepada anak ketika sedang tantrum. Pastikan untuk selalu memberi kenyamanan, seperti elusan, pelukan, dan yakinkan anak kalau orang tua mampu memahami perasaannya.
-
Bagaimana menangani tantrum anak? Orang tua dapat menerapkan beberapa metode untuk menenangkan anak, seperti memberikan pelukan yang hangat, mengalihkan perhatian mereka ke aktivitas lain, atau memberikan waktu sejenak untuk merenung dan menenangkan diri.
-
Apa yang harus dilakukan saat anak tantrum? Saat anak tantrum, ibu tetap harus menghadapinya dengan penuh ketenangan. Tarik napas dalam-dalam dan usahakan untuk nggak ikut terbawa emosi si anak.
-
Apa yang bisa dilakukan saat anak tantrum? Selain itu, ibu juga tak perlu menggunakan kekerasan. Sebab, hal tersebut justru akan membuat kondisi emosi anak semakin tak stabil dan sulit untuk dikendalikan.
-
Bagaimana mencegah anak tantrum? Ajari anak untuk mengeluarkan perasaan marah mereka, menenangkan diri, dan mendapatkan kembali kontrol diri tanpa terlibat dalam teriakan-teriakan dan perilaku merusak.
Terapkan Metode RIDD untuk Atasi Masalah Tantrum pada Anak
Tantrum anak merupakan tantangan umum yang dihadapi oleh banyak orang tua. Namun, ada cara-cara tertentu yang dapat diterapkan untuk mengatasi perilaku tantrum tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode RIDD, yang disarankan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr.dr.I Gusti Ayu Trisna Windiani Sp.A(K).
Metode RIDD terdiri dari beberapa langkah yang dapat membantu orang tua dalam menangani tantrum anak secara efektif. Langkah pertama adalah tetap tenang (Remain calm) ketika menghadapi anak yang sedang tantrum. Trisna menekankan pentingnya untuk tidak ikut terbawa emosi anak dan memberikan waktu bagi anak untuk meregulasi emosinya.
"Jadi ketika anak tantrum kita harus tetap tenang jangan ikut berteriak, nada suara tetap tenang, kalau berteriak anak akan meningkatkan tantrumnya 2 kali lipat, itu suatu tanda yang harus diperhatikan, kasih dia waktu," katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Langkah kedua dalam metode RIDD adalah mengabaikan tantrum anak (Ignore the tantrum), namun tetap memberikan perhatian kepada anak. Orang tua harus tetap waspada terhadap perilaku anak yang mungkin membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Selanjutnya, orang tua dapat mengalihkan perhatian anak dengan mengajaknya melakukan aktivitas lain (Distract the child). Trisna menyarankan untuk memberikan waktu dan ruang kepada anak untuk mengeluarkan energi saat tantrumnya berlangsung.
"Berikan time out, kasih dia waktu mengeluarkan energinya untuk tantrum," jelas Trisna.
Setelah tantrum mereda dan anak dirasa aman, orang tua dapat mengakomodasi keinginan anak (Do say yes). Namun, Trisna menekankan pentingnya untuk tidak selalu mengabulkan permintaan anak secara langsung, terutama jika permintaan tersebut tidak sesuai dengan aturan atau nilai-nilai yang diajarkan kepada anak.
Untuk mencegah terjadinya perilaku tantrum pada anak, penting bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang baik sejak dini dan menjadi contoh yang baik bagi anak. Trisna menyarankan agar orang tua menghindari berdebat atau bertengkar di depan anak, dan memperhatikan kebutuhan anak dengan memberikan perhatian positif.
"Jangan berdebat dan berteriak depan anak, jadilah contoh yg baik, jangan berdebat dengan pasangan di depan anak," katanya.
Selain itu, orang tua juga harus mengetahui kebutuhan anak dengan perhatian positif seperti mencari tahu apakah anak tantrum karena lapar atau mengantuk. Hal lain, adalah bahwa orang tua juga harus menjadi pendengar yang baik dan berikan anak kesempatan berbagi perasaannya.
"Dari awal harus mengenalkan perasaan kecewa, marah, sedih, sehingga mereka bisa merasakan apa yang dirasakan dan belajar interpersonal," katanya.
Selain itu, rutinitas yang disiplin dan konsisten juga dapat membantu mencegah anak sering tantrum di tempat umum. Menyiapkan camilan dan mainan yang sesuai dapat membantu menjaga suasana hati anak dan menghindari kemungkinan tantrum karena lapar atau bosan.