CEK FAKTA: Hoaks Video Telur Palsu Beredar di Indonesia
Klaim video telur palsu yang menyebar di masyarakat Indonesia tidak benar. Pihak polisi mengatakan informasi mengenai telur palsu beredar di Indonesia adalah hoaks. Telur palsu tersebut merupakan mainan.
Sebuah video beredar di media sosial terkait beredarnya telur palsu di masyarakat. Dalam video tersebut membahas tentang cangkang telur yang diyakini terdapat lapisan kertas dan kuning telur seperti silikon sehingga sulit dipecahkan.
Video tersebut diunggah akun Facebook Info Masakan, pada 4 Mei 2020 dengan keterangan sebagai berikut:
-
Apa itu Ayam Kodok? Ayam kodok jadi sajian yang wajib dihidangkan bagi warga ibu kota. Mereka akan memasak menu tersebut saat perayaan hari besar, maupun ulang tahun Jakarta. Sekilas, tampilannya mirip ayam panggang, namun tekstur dan rasanya otentik.
-
Kapan TH mencuri ayam? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
-
Apa itu hati ayam? Hati ayam adalah sebuah bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
-
Bagaimana Ayam Kukuak Balenggek berkokok? Ketika berkokok, terbagi menajdi tiga bagian: bagian depan, tengah, dan akhir atau lenggek kokok. Biasanya ayam jago hanya bisa kokok terdiri dari 4 suku kata dan suku kata terakhir cenderung panjang.Namun, berbeda dengan Ayam Kukuak Balenggek memiliki kokok terdiri dari 6 sampai 15 suku kata, tergantung faktor genetis maupun latihan.
-
Apa itu ayam kecap? Ayam kecap yang biasanya juga disebut ayam semur merupakan hasil akulturasi kebudayaan Belanda, Indonesia dan Cina.
-
Apa itu Ayam Tangkap? Salah satu kuliner ikonik dari Aceh bernama Ayam Tangkap. Sajian ini sudah menjadi santapan sehari-hari masyarakat setempat.
Facebook Info Masakan
"Hati Hati Telur Palsu Banyak Bertebaran Bunda"
Video tersebut juga diunggah akun Facebook Video Unik, pada 18 Januari 2020. Dengan keterangan sebagai berikut:
"Waspada Telur Palsu Sodara ku lebih teliti lagi dalam membeli telur ayam"
Penelusuran
Cek Fakta Merdeka.com menelusuri klaim video telur palsu yang beredar di masyarakat. Dikutip dari Liputan6.com dalam artikel "Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Menunjukkan Telur Palsu Beredar di Indonesia" penelusuran dilakukan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'telur palsu'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Video Telur Palsu Bikin Resah, Syahroni Minta Maaf" yang dimuat situs liputan6.com, pada 27 Maret 2018.
Dalam artikel tersebut, Syahroni B Daud (49), pria yang videonya menjadi viral karena telur palsu, meminta maaf kepada masyarakat. Dia pun mengklarifikasi soal temuan telur yang sempat diduganya palsu.
Dalam video berdurasi 02.38 menit itu, dirinya menerangkan kalau telur dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang didapatkan anaknya dari Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, itu palsu.
"Ternyata setelah diinvestigasikan kemarin, alhamdulillah ternyata saya sangat besar salahnya. Dan ternyata telur yang beredar ini tentu yang saya dapatkan adalah benar-benar asli, dan tidak ada palsu," ucap Syahroni dalam jumpa pers di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).
Dia mengatakan, telur yang didapat anaknya dari KJP memang asli dan memiliki kualitas yang bagus. Telur tersebut juga berbeda dengan telur yang biasa dijual di warung.
"Saya imbau kepada masyarakat jangan sungkan-sungkan untuk mengonsumsi telur yang beredar di masyarakat kita," kata Syahroni.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Polri: Syahroni Termakan Isu Hoax Telur Palsu" dimuat situs liputan6.com, pada 27 Maret 2020.
Dalam situs tersebut, Bareskrim Polri menegaskan, video mengenai telur palsu yang baru-baru saja beredar tidaklah benar. Dalam video yang berdurasi 02.38 menit, terlihat Syahroni B Daud (49) menerangkan kalau telur yang didapatkan anaknya dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) merupakan telur palsu.
"Kami koordinasi dengan Kanit Johar Baru, kita lakukan koordinasi dengan Dinas KPKP, kemudian Dinas Peternakan dan Food Station dan ternyata hasilnya tidak palsu. Bahkan telur itu adalah telur yang siap konsumsi oleh masyarakat," ujar Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang saat itu dijabat Kombes Asep Safrudin di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat.
Dia mengatakan, informasi mengenai telur palsu beredar di Indonesia adalah hoaks. Telur palsu tersebut merupakan mainan.
Hal tersebut berdasarkan hasil patroli kepolisian, yaitu seolah-olah ada orang yang sedang membuat telur palsu. Putih telurnya dimasukkan ke dalam plastik, sedangan kuningnya dimasukkan. Kemudian ada komentar mengenai hati-hati telur palsu sudah masuk ke negara Indonesia.
Kesimpulan
Klaim video telur palsu yang menyebar di masyarakat Indonesia tidak benar. Pihak polisi mengatakan informasi mengenai telur palsu beredar di Indonesia adalah hoaks. Telur palsu tersebut merupakan mainan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)