Cek Fakta: Menelusuri Klaim Indonesia Dipuji Dunia Terkait Penanganan Covid
Seberapa banyak pemimpin atau lembaga di dunia memuji keberhasilan Indonesia menangani pandemi. Apakah benar seperti klaim pemerintah?
Pemerintah mengklaim penanganan Covid-19 di Indonesia mendapat pengakuan dunia internasional. Berdasarkan laporan Nikkei, penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini ada di posisi ke 54, meningkat dari sebelumnya di peringkat 41.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengutip dari Wolrd Health Organization (WHO). Pada 3 November 2021, seluruh provinsi di Indonesia berada di tingkat penularan komunitas level 1. Artinya, transmisi Covid-19 di Indonesia berada pada kategori rendah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Wiku menyebut keberhasilan ini bukan karena kerja pemerintah saja. Tapi usaha keras seluruh rakyat Indonesia mematuhi protokol kesehatan menekan sebaran Covid.
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga mengamini. Pujian untuk Indonesia juga menggema saat pertemuan G20 Health Ministers Meeting di Roma, Italia beberapa waktu lalu. Indonesia dinilai mampu menekan sebaran Covid-19 secara cepat.
"Negara-negara lain memuji, kok turunnya hebat sekali. tapi saya dengan kerendahan hati, saya bilang turunnya itu karena kita tim seluruh Indonesia bekerja keras," cerita Budi.
merdeka.com coba menelusuri klaim itu. Seberapa banyak pemimpin atau lembaga di dunia memuji keberhasilan Indonesia menangani pandemi. Apakah benar seperti klaim pemerintah?
Salah satu pujian datang dari Dubes Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska. Dia menilai Indonesia berhasil menerapkan langkah-langkah untuk meredakan lonjakan kasus Covid-19.
"Saya ucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Indonesia yang telah berhasil mengurangi lonjakan kasus Covid," katanya dalam wawancara khusus dengan ANTARA, Selasa (12/10/2021).
"Juni dan Juli tahun ini, kasus Covid di Indonesia sangat tinggi dan semua orang ketakutan. Tapi apa yang kita lihat sekarang situasi yang sama sekali berbeda, sudah jauh lebih baik," ujar Stoczynska.
Indonesia kembali dipuji Politikus Partai Aksi Demokratis (DAP) Malaysia, Lim Kit Siang. Indonesia dianggap bisa menekan sebaran kasus Covid-19.
Melansir Jawapos.com, Lim mengatakan meski Indonesia populasinya lebih besar, telah berhasil mengurangi tingkat infeksinya jauh lebih cepat daripada Malaysia.
"Mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 harian, menjadi kurang dari Malaysia. Bahkan kurang dari setengah seperti kemarin. Ini bukan mencari-cari kesalahan, tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19 sehingga memenangkan perang," kata Lim.
Pujian lainnya juga datang dari Bank Dunia. Melansir dari CNBC Indonesia, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan RI telah berhasil menangani pandemi dengan dua cara yang sangat efektif.
Salah satunya, Indonesia dinilai berhasil membangun sebuah persepsi bahwa vaksinasi yang cepat mampu memitigasi efek dari infeksi Covid-19. Hal ini membuat Indonesia mampu menyuntikkan 100 juta dosis vaksin corona hingga saat ini.
Poin kedua yang tertulis dalam laporan itu adalah fokus pendanaan pemerintah kepada penanganan pandemi. Utamanya terhadap sektor kesehatan, pemulihan ekonomi, dan mitigasi dampak sosial.
"Komitmen senilai USD 50 miliar ini telah diperoleh dari anggaran pemerintah melalui prioritas ulang, dan juga dengan memobilisasi sumber daya eksternal," tegasnya.
Tak ketinggalan, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga memuji langkah pemerintah Indonesia dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19 disituasi pandemi yang hingga kini terus berjalan secara nasional.
Immunization Officer WHO Indonesia, Olivi Silalahi menyampaikan, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia dengan program vaksinasi masif yang terbilang sukses.
"Urutan kedua negara yang terbanyak penduduknya yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19. Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19," tutur Olivi dalam dalam Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilakukan secara online, Selasa (8/6).
Menurut Olivi, komitmen Presiden Jokowi dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dilakukan dengan baik oleh Kementerian Kesehatan. Indonesia dinilai berhasil menunjukkan langkah tegasnya lewat percepatan dan maksimalisasi program vaksinasi nasional.
"Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan," kata Olivi.
(mdk/lia)