CEK FAKTA: Sapi Mati di Italia Tidak Ada Kaitannya dengan Vaksin Covid-19
Faktanya, kematian ternak besar-besaran di Italia adalah akibat keracunan asam prussic akut dari tanaman. Tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Beredar di media sosial Twitter berupa unggahan foto yang memperlihatkan hewan ternak sapi mati tergeletak di tanah.
Dalam narasinya sapi tersebut mati usai pemerintah Itali melakukan vaksin untuk melawan Covid-19.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Pemerintah Italia Utara datang dan memvaksinasi ternak melawan Covid-19. Lihat hasilnya semua mati atau sekarat keesokan harinya."
Penelusuran
Melansir dari India Today, kematian sapi dalam skala besar tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19. Kematian ternak besar-besaran di Italia adalah akibat keracunan asam prussic akut dari tanaman.
Berdasarkan Situs web Corriere della Sera, surat kabar tertua dan paling banyak dibaca di Italia, mengatakan jika hewan ternak tersebut mati akibat keracunan asam prussic akut pada 6 Agustus 2022, saat terjadi kekeringan di Sommariva del Bosco, dekat Turin di barat laut Italia.
Menurutnya, tanaman dari keluarga sorgum mengeluarkan senyawa yang disebut dhurrin, yang melepaskan hidrogen sianida, umumnya dikenal sebagai asam prussic ketika tanaman dari keluarga ini tertekan oleh kekeringan atau embun beku.
Sesuai laporan lain, setelah menelan dhurrin, ternak dapat mati dalam waktu sekitar 30–45 menit. Bahan kimia tersebut menyebabkan gangguan pernapasan, saraf, dan otot. Lebih dari 900mg/kg asam prussic ditemukan dalam sampel darah sapi yang mati. Dosis 700mg/kg asam prussic dianggap fatal bagi hewan.
Kematian akibat menelan tanaman sorgum yang mengandung konsentrasi asam prussic yang lebih tinggi, dilepaskan di bawah tekanan dan stres adalah hal biasa. Contoh seperti itu telah dilaporkan di banyak negara bagian di India juga.
Kesimpulan
Klaim sapi di Itali meninggal karena vaksin Covid-19 tidak benar. Faktanya, kematian ternak besar-besaran di Italia adalah akibat keracunan asam prussic akut dari tanaman.
Sapi mati tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.indiatoday.in/fact-check/story/fact-check-not-covid-vaccine-these-cows-died-after-consuming-poisonous-plants-2389024-2023-06-05