CEK FAKTA: Susu Beruang Tidak Terbukti Bisa Mencegah Covid-19
Konsumsi susu beruang bisa mencegah penularan Covid-19 tidak terbukti. Sampai dengan saat ini tidak ada produk yang terbukti ampuh mencegah Covid-19. Ahli gizi Ahli gizi, Ati Nirwanawati SKM.MARS mengatakan, nilai gizi dalam susu beruang tidak jauh berbeda dari susu lain pada umumnya.
Susu beruang atau Bear Brand baru-baru ini menjadi buruan masyarakat. Bahkan di beberapa pusat perbelanjaan susu beruang ini habis diserbu masyarakat. Susu ini dipercaya bisa menyembuhkan bahkan mencegah penularan Covid-19.
Seperti unggahan yang beredar di media sosial Facebook, susu beruang ini diyakini bisa mencegah Covid-19. Berikut narasinya:
-
Apa saja nutrisi penting yang terdapat di dalam susu? Susu adalah minuman yang kaya akan nutrisi, seperti protein, kalsium, lemak, dan karbohidrat.
-
Apa yang membuat Susu Kunyit bermanfaat bagi kesehatan? Susu Kunyit: Emas untuk Kesehatan
-
Mengapa puding telur susu bisa jadi camilan sehat? Dengan perpaduan telur dan susu, menjadikan menu camilan ini bernutrisi untuk bantu dukung aktivitas si kecil.
-
Apa manfaat dari susu kedelai untuk kesehatan? Dilansir Healthline, susu kedelai juga mengandung protein, kalsium, vitamin B, dan isoflavon yang baik untuk tulang, jantung, dan keseimbangan hormon.
-
Apa saja manfaat mengonsumsi sayur pakis? Pakis sayur kaya akan antioksidan, asam lemak omega-3 dan omega-6, serta tinggi zat besi dan serat yang bermanfaat untuk kesehatan.
-
Bagaimana susu berlebihan memengaruhi otak? Kandungan kasein dalam susu dapat memengaruhi aktivitas otak, menyebabkan gangguan kognitif seperti kabut otak, masalah ingatan, dan penurunan konsentrasi.
"Di indo lagi booming susu beruang bisa mencegah covid
Sampe stok pda kosong
45 nt gaes,"
Penelusuran
Penelusuran cek fakta merdeka.com, melansir dari Liputan6.com, dijelaskan bahwa susu beruang atau Bear Brand tidak bisa menangkal Covid-19. Dokter Tan Shot Yen, pakar gizi dan pendiri Remanlay Institute mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat semacam panic buying terhadap produk tertentu terjadi.
"Pertama, publik salah asumsi. Karena tulisan di iklan yang bisa membuat orang menghubung-hubungkan nalar dengan literasi seadanya," ujarnya saat dihubungi Health Liputan6.com, Minggu (4/7/2021).
Selain itu, menurut dokter Tan, klaim yang berlebihan atau overclaim suatu produk tidak pernah dibenahi. "Pemerintah yang mestinya punya kendali buat negur, semprit, bahkan kasih sanksi."
Ia mencontohkan, selama ini juga banyak susu pertumbuhan anak yang disebut-sebut bisa membuat anak menjadi pintar dan berbudi. Tan juga mengatakan bahwa literasi gizi masyarakat masih minim, sehingga ada kepercayaan-kepercayaan yang dibentuk sebagai opini publik.
"Apa yang mestinya mitos, dijadikan seakan-akan kebenaran, sebaiknya yang fakta ilmiah sama sekali tidak digubris," ujarnya.
Tan menambahkan, masyarakat Indonesia seringkali tidak mau ribet untuk berpikir dengan nalar. "Jadi kalau sakit yang diburu solusi, bukan evaluasi. Nah, ini dimanfaatkan pedagang kan."
Dia pun menegaskan bahwa susu evaporasi, UHT, serta susu cair sejenis, semuanya sama dengan komposisi yang bisa dibaca di labelnya.
"Tidak ada studi ilmiah yang menghubungkan konsumsi susu dan pencegahan penularan COVID-19. Satu-satunya pencegahan adalah protokol kesehatan ketat," tegasnya.
Sementara itu, dalam artikel merdeka.com, Ahli gizi, Ati Nirwanawati SKM.MARS mengatakan, nilai gizi dalam susu beruang tidak jauh berbeda dari susu lain pada umumnya. Susu beruang mengandung lemak jenuh, kolesterol, protein, karbohidrat dan natrium yang diolah secara sterilisasi.
Sedangkan susu sapi pada umumnya mengandung growth faktors, imunoglobulin (Igs), laktoperoksidase, lisozim, laktoferin, sitokin, vitamin, peptida dan oligosakarida. Semua kandungan dalam susu tersebut bermanfaat bagi kesehatan.
"Yang membedakan susu beruang dengan susu siap minum lainnya di kemasan. Kemasan susu beruang eksklusif karena dari kaleng bukan karton. Kemasan berujung pada branding yang berkaitan dengan brand image customer behavior, yang intinya mindset kebanyakan orang susu dianggap lebih menyehatkan," jelas dia.
Ati menjelaskan, manfaat susu beruang sama seperti susu lainnya yang mengandung antibodi spesifik. Antibodi spesifik memberi efek sinergis pada aktivitas anti mikroba IgG (imunoglobulin) sehingga dapat mencegah infeksi saluran pencernaan dan pernapasan pada manusia.
Karena kandungan gizi pada susu beruang dan susu lainnya sama, Ati mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying.
"Panic buying sama sekali tidak perlu. Sampai dengan saat ini tidak ada produk yang terbukti ampuh (mencegah Covid-19). Paling ampuh tetap taat prokes (protokol kesehatan) dan konsumsi gizi seimbang," tandasnya.
Kesimpulan
Konsumsi susu beruang bisa mencegah penularan Covid-19 tidak terbukti. Sampai dengan saat ini tidak ada produk yang terbukti ampuh mencegah Covid-19. Ahli gizi Ahli gizi, Ati Nirwanawati SKM.MARS mengatakan, nilai gizi dalam susu beruang tidak jauh berbeda dari susu lain pada umumnya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.liputan6.com/health/read/4598208/soal-panic-buying-susu-beruang-pakar-singgung-minimnya-literasi-gizi-dan-overclaim
https://www.merdeka.com/peristiwa/ahli-gizi-nilai-kandungan-gizi-bear-brand-dan-susu-lain-tak-jauh-berbeda.html