CEK FAKTA: Tidak Benar Covid-19 Sengaja Diciptakan Agar Masyarakat Mau Divaksin
Informasi Covid-19 sengaja dibuat agar masyarakat mau divaksin adalah tidak benar. Covid-19 merupakan mutasi virus jenis baru, dari virus sebelumnya SARS-CoV-2, virus yang menyerang sistem pernapasan
Informasi Covid-19 diciptakan agar manusia divaksin beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa Covid-19 bukanlah penyakit, melainkan memang sengaja dibawa agar manusia mau divaksin.
"The vaccine wasn’t brought in for covid. Covid was brought in for the vaccine. Once you realize that, everything else makes sense."
Berikut terjemahannya:
"Vaksin tidak diciptakan untuk penyakit COVID-19. Covid dibawa untuk divaksinasi. Begitu Anda sadar, semuanya akan masuk akal."
Advertisement
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Reuters.com berjudul "Fact check: SARS-CoV-2 was not created so the population would be vaccinated" pada 4 Maret 2021, dijelaskan bahwa Covid-19 merupakan virus yang bermutasi dari SARS.
Tidak ada bukti bahwa virus corona diciptakan, atau dengan sengaja disebarkan, sebagai tipu muslihat yang mengarah pada vaksinasi yang meluas.
Wabah virus korona mulai muncul dari kasus pneumonia yang tidak diketahui asalnya di Wuhan, Tiongkok, yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oleh otoritas Tiongkok pada 31 Desember 2019.
Seperti yang dijelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kasus pertama Covid-19 berawal saat masyarakat di Wuhan kontak langsung dengan dengan makanan laut dan hewan hidup di pasar. Kemungkinan mereka tertular virus dari hewan. Setelah itu, virus menyebar dari orang ke orang.
Virus penyebab COVID-19 diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2, atau SARS-CoV-2.
Banyak negara yang membuktikan secara independen bahwa SARS-CoV-2 itu ada dan sejumlah urutan genetiknya.
Urutan ini berisi petunjuk untuk membuat protein virus, yang merupakan dasar untuk vaksin virus corona Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, dan Moderna.
Pada akhirnya, vaksin dirancang untuk menyelamatkan nyawa dengan memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Sejauh ini, ada lebih dari 114 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, yang telah menyebabkan lebih dari 2,5 juta kematian di seluruh dunia (covid19.who.int/).
Kemudian dalam situs resmi WHO, dijelaskan awal penamaan Covid-19.
International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV). announced “severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)” as the name of the new virus on 11 February 2020. This name was chosen because the virus is genetically related to the coronavirus responsible for the SARS outbreak of 2003. While related, the two viruses are different.
WHO announced “COVID-19” as the name of this new disease on 11 February 2020, following guidelines previously developed with the World Organisation for Animal Health (OIE) and the Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).
Berikut terjemahannya:
Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV). mengumumkan "virus korona 2 (SARS-CoV-2) sindrom pernafasan akut yang parah" sebagai nama virus baru pada 11 Februari 2020. Nama ini dipilih karena virus tersebut secara genetik terkait dengan virus corona yang bertanggung jawab atas wabah SARS tahun 2003. Meski terkait, kedua virus itu tetao memiliki perbedaan.
WHO mengumumkan "COVID-19" sebagai nama penyakit baru ini pada 11 Februari 2020, mengikuti pedoman yang sebelumnya dikembangkan oleh Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Kesimpulan
Informasi Covid-19 sengaja dibuat agar masyarakat mau divaksin adalah tidak benar. Covid-19 merupakan mutasi virus jenis baru, dari virus sebelumnya SARS-CoV-2, virus yang menyerang sistem pernapasan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.