CEK FAKTA: Tidak Benar Din Syamsuddin Berpidato Pelanggaran HAM Indonesia di PBB
Klaim Din Syamsuddin menyampaikan pidato mengenai pelanggaran HAM Pemerintah Indonesia di markas PBB adalah keliru. Tangkapan layar video tersebut merupakan pidato Din Syamsuddin saat acara peringatan World Interfaith Harmony Week 2012 di New York, AS.
Beredar tangkapan layar video yang diklaim bahwa Din Syamsuddin menyampaikan pidato mengenai pelanggaran HAM Pemerintah Indonesia di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"@Alhamdulillah..Masalah2 Pelanggaran HAM di Indonesia Telah Dibawa Ke Majelis PBB Oleh prof.dr.din Syamsuddin hingga dunia Tau,Bahwa Kepolisian telah Banyak Melanggar HAM.Mari Kita Kawal dan berbagi Ke Teman-teman Muslim Kita.." unggah akun Facebook Rahma Nur, Kamis (17/12/2020).
-
Di mana HAM dijelaskan? Dilansir dari situs resmi United Nations, Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada semua manusia, tanpa memandang ras, jenis kelamin, kebangsaan, suku, bahasa, agama, atau status lainnya.
-
Siapa yang berhak atas HAM? Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada semua manusia, tanpa memandang ras, jenis kelamin, kebangsaan, suku, bahasa, agama, atau status lainnya.
-
Siapa yang diperiksa oleh Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu. Istri Munir, Suciwati juga turut diperiksa oleh Komnas HAM.
-
Apa saja macam-macam HAM yang dijelaskan dalam artikel ini? Dilansir dari zonareferensi, berikut macam-macam HAM beserta dengan contohnya. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) Macam-macam HAM yang pertama adalah Hak Asasi Pribadi. Hak asasi ini berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap manusia.
-
Bagaimana HAM ditegakkan di Indonesia? Dalam proses menegakkan HAM, Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur terkait masalah hak asasi manusia.
-
Apa yang sudah ditandatangani oleh Menkum HAM? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Supratman Andi Agtas mengaku sudah menandatangani surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dihasilkan dari Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
©Turnbackhoax
Penelusuran
Dari hasil penelusuran, tangkapan layar video tersebut merupakan pidato Din Syamsuddin saat acara peringatan World Interfaith Harmony Week 2012 di New York, Amerika Serikat. Video tersebut pernah tayang di akun Youtube HajiNews TV pada 11 September 2020 dengan judul "Heboh di Medsos, Video Pidato Tokoh KAMI Dien Syamsuddin di Markas Besar PBB #diensyamsuddin #PBB".
Saat itu, Din diminta membicarakan topik "Mediation of Conflict through Interfaith Dialogues" atau "Mediasi Konflik melalui Dialog Antaragama."
Kemudian dilansir dari Beritasatu.com berjudul "Din Pidato Jembatani Konflik Keberagaman di PBB" pada 9 Februari 2012.
Din Syamsuddin mengatakan tantangan yang dihadapi umat beragama saat ini adalah upaya untuk menekankan mediasi melalui dialog maupun kerjasama sebagai instrumen untuk menjembatani perbedaan dan konflik peradaban pada seluruh tingkatan masyarakat.
Pernyataan Din ini disampaikannya dalam forum World Interfaith Week Harmony, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Selasa (7/2/2012).
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas Besar PBB New York, Din menyampaikan dialog antar umat beragam diyakini akan mengatasi saling curiga yang bersumber dari ketidakpahaman dan kurangnya rasa saling menghormati.
"Dialog yang diprakarsai oleh para pemuka agama maupun pemimpin kelompok-kelompok etnis di Indonesia telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam membangun masyarakat yang tangguh, demokratis, dan inklusif," ujar Desra Percaya, Wakil Tetap RI untuk PBB.
"Dialog antar agama tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Untuk itu, para aktor non-pemerintah perlu didorong lebih jauh untuk mengambil peran dalam upaya-upaya ini,” kata Desra.
Din juga mengatakan bahwa organisasi-organisasi keagamaan selayaknya memegang peran dalam upaya mediasi konflik dan menjembatani perbedaan pemahaman antar masyarakat pada tingkat nasional.
"Perbedaan agama, etnis, budaya, dan peradaban bukan menjadi alasan untuk tidak hidup dalam kerukunan dan perdamaian."
Islam mengajarkan Tuhan menciptakan berbagai bangsa dan suku bangsa agar umat manusia terus meningkatkan saling memahami, saling menghormati dan bekerjasama.
"Tugas utama kita adalah memastikan bahwa agama terus menjadi basis perdamaian, dan agama tidak akan disalahgunakan untuk membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun."
Kesimpulan
Klaim Din Syamsuddin menyampaikan pidato mengenai pelanggaran HAM Pemerintah Indonesia di markas PBB adalah keliru. Tangkapan layar video tersebut merupakan pidato Din Syamsuddin saat acara peringatan World Interfaith Harmony Week 2012 di New York, Amerika Serikat.
Kala itu, Din diminta membicarakan topik "Mediation of Conflict through Interfaith Dialogues" atau "Mediasi Konflik melalui Dialog Antaragama."
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)