Ketika Panglima TNI Laksamana Yudo jadi Korban Hoaks Disebut Dukung Anies
Mabes TNI memastikan video yang menarasikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 adalah hoaks.
Jelang pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 berita bohong atau hoaks banyak bertebaran di media sosial. Salah satu yang menjadi korban hoaks adalah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, yang diklaim mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Dalam video yang beredar menyebut bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. Thumbnail video terlihat Panglima TNI bersama Anies Baswedan sedang berfoto bersama dengan para prajurit TNI.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Jenderal M Jusuf diangkat menjadi Panglima TNI? Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
Mabes TNI memastikan video yang menarasikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 adalah hoaks.
"Berita viral yang dimuat MI berdurasi delapan menit dan dua detik dengan judul “di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024” adalah HOAKS," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus, Aidil dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/5).
Video berdurasi 8 menit 2 detik hanya menggabungkan video Panglima TNI, kegiatan prajurit TNI dan kegiatan olahraga Anies Baswedan.
"Perlu diketahui bahwa kegiatan olahraga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video youtube itu," bebernya.
Dari hasil penyelidikannya dan pengamanan video tersebut dengan seolah-olah membuat narasi hoaks yang mengaitkan Panglima TNI mendukung Anies. Faktanya, itu bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor.
"Itulah narasi yang seakan-akan dibacakan oleh seorang prajurit TNI AD berpangkat Kolonel yang memakai masker sehingga tidak terlihat gerak mulutnya. Padahal bukan prajurit itu yang mengucapkannya, namun kalau kita tidak jeli seakan-akan perwira TNI itulah yang mengucapkannya," kata Aidil.
Penyebar Hoaks Dilaporkan ke Polisi
Akun channel youtube Menara Istana yang sebarkan video hoaks Panglima TNI Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut dibuat oleh kelompok Advokat Merdeka Pembela Rakyat (Ampera) pada Senin (22/5/2023), dan teregistrasi nomor LP/B/2803/V/2023/ SPKT/PoldaMetroJaya. Atas pihak pelapor adalah Hartono anggota (kelompok) Ampera.
"Namanya (akun youtube yang dilaporkan) Menara Istana, akun YouTube. Kita belum tahu (Pemiliknya)," kata Ketua Kelompok Ampera, Muhammad Mualimin kepada wartawan, ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/5).
Berbekal sejumlah bukti video hoaks yang disebarkan akun tersebut, Mualimin turut menjerat pemilik akun YouTube Menara Istana yang belum diketahui identitasnya dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana.
Adapun, kata Mualimin, tujuan pihaknya melaporkan video hoaks tersebut. Karena merasa kasus ini merupakan pidana umum murni dengan dugaan penyebarnya adalah masyarakat sipil sehingga yang menangani adalah pihak kepolisian.
"Iya. Ini diniatkan supaya biarkanlah ini diproses oleh kepolisian karena ini kan pidana murni. Ini bukan kapal selam negara asing yang masuk ke Indonesia sehingga TNI yang turun tangan. Bukan begitu," kata dia.
Pelaku Diduga Warga Sipil
TNI mendeteksi keberadaan pelaku penyebar video hoaks Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.
"Area kemarin sudah terdeteksi," kata Kapuspen TNI Laksma Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Rabu (24/5).
Kendati demikian, TNI memerlukan pendalaman untuk menelusuri pelaku. Karena, sejauh ini diduga pelaku penyebar atau pembuat video hoaks video tersebut berasal dari warga sipil.
"Mohon waktu pendalaman. (Pelaku diduga) dari Sipil," ujar Julius.
Setelah terdeteksi, kini TNI meminta klarifikasi pelaku yang berasal dari warga sipil itu. Dijadwalkan pelaku diperiksa pekan depan.
"Rencana minggu depan kami panggil untuk klarifikasi," ujar Julius.
Meski belum bisa menjelaskan secara detail identitas dari terduga pelaku. Namun, didapat fakta baru bila pelaku sempat menggunakan nomor ponsel dengan data palsu dan saat ini sudah tidak aktif.
"Betul ponsel atas nama orang lain (palsu) dan sudah tidak aktif," sebut Julius.
Bila proses klarifikasi sudah dilakukan. TNI selanjutnya akan menyerahkan pelaku ke pihak kepolisian dalam rangka proses pidana atas penyebaran video hoaks.
"Jika sudah fiks pelaku akan diserahkan ke kepolisian. Agar ada efek jera," katanya.