Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI
Memakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?
Memakai seragam militer saja sudah nyaris tidak pernah. Tapi tiba-tiba dipilih presiden.
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI
Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI.
Tidak selalu melewati jalur reguler seperti yang lazim dilakukan saat ini. Atau menunjuk satu dari kepala staf angkatan.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Kenapa Panglima TNI dapat penghargaan? Penghargaan ini diberikan ketika sang jenderal melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Singapura dalam rangka melindungi kepentingan nasional melalui diplomasi militer.
-
Apa penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Mengapa Panglima TNI melakukan rotasi jabatan? “Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis,“ ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil dalam keterangannya, Minggu (27/8).
Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
Jusuf diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), sebutan TNI waktu itu.
Jenderal M Jusuf Saat itu Sudah Lama Berdinas di Luar TNI
Belasan tahun dia dikaryakan menjadi menteri perindustrian.
Sejak G30S/PKI tahun 1965, Jusuf sendiri mengaku hanya sempat mengenakan pakaian seragam militer beberapa kali.
Jabatan terakhir Jusuf di TNI adalah Pangdam XIV/Hasanudin. 'Kurang lengkap' jika dibanding para perwira senior lainnya.
Pada Maret 1978, Jusuf tiba-tiba ditelepon untuk menghadap Presiden Soeharto di Jalan Cendana.
Ternyata Jusuf diminta menggantikan Jenderal Panggabean sebagai Panglima. Apa pesan Soeharto?
"Perkuat dan bangkitkan kemanunggalan ABRI dan rakyat." Hanya itu pesan Soeharto untuk Jenderal M Jusuf.
Jusuf pun meminta masukan dari banyak senior sebelum diangkat menjadi Panglima.
Latihan Baris Berbaris
Sebelum dilantik, Jusuf segera memanggil protokoler Departemen Pertahanan Keamanan.
Dia merasa harus belajar baris berbaris kembali. Maklum sudah 12 tahun Jusuf tidak melakukan baris berbaris seperti tata cara kemiliteran.
Serah terima jabatan itu berlangsung dengan lancar. Presiden Soeharto menjadi inspektur Upacara di depan 14.000 prajurit. Lengkap dengan drumband Akabri dan Defile Pasukan.
Semasa Jenderal M Jusuf, berbagai terobosan dilakukan. Di bidang militer, dia meremajakan alutsista TNI yang saat itu sudah usang.
M Jusuf juga menerapkan berbagai gaya baru dalam operasi militer di Timor Timur yang lebih efektif.
Panglima Para Prajurit
M Jusuf juga dikenal sangat dekat dengan para prajurit. Dia sering blusukan ke pelosok daerah untuk melihat langsung kehidupan para prajurit.
Karena kedekatannya, Jusuf disebut Panglima Para Prajurit. Dia benar-benar memperhatikan kesejahteraan prajurit, terutama yang berpangkat rendah.
Sosok M Jusuf menjadi sangat populer semasa Orde Baru. Hal yang tidak disukai penguasa saat itu.