Tak Pernah jadi Kasad, 2 Jenderal ini Tak Disangka-sangka Dipilih Presiden jadi Panglima TNI
Sosok dua jenderal TNI Angkatan Darat yang pernah jadi Panglima TNI tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Sosok dua jenderal TNI Angkatan Darat yang pernah jadi Panglima TNI tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Tak Pernah jadi Kasad, 2 Jenderal ini Tak Disangka-sangka Dipilih Presiden jadi Panglima TNI
Panglima TNI merupakan jabatan tertinggi di organisasi Tentara Nasional Indonesia.
Jabatan sebagai Panglima biasanya dijabat secara bergantian oleh kepala staf dari tiga matra TNI.
Namun, ternyata ada dua jenderal Angkatan Darat pernah ditunjuk jadi Panglima tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Siapa saja? Simak ulasan selengkapnya:
Penunjukkan posisi Panglima TNI adalah hak prerogatif presiden.
Menurut UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Panglima TNI diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas persetujuan DPR.
Secara tertulis dan eksplisit, sebenarnya tidak ada syarat-syarat tertentu dalam UU.
Namun ada beberapa poin yang menjadi acuan dalam pemilihan Panglima.
Biasanya, posisi Panglima dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap angkatan.
Calon Panglima TNI juga biasanya dipilih dari perwira yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Yaitu Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), atau Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau).
Namun, ternyata ada dua jenderal dari Angkatan Darat (AD) yang pernah ditunjuk menjadi Panglima TNI (ABRI saat Orde Baru) tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kasad.
Mereka adalah Jenderal (Purn) Feisal Edno Tanjung dan Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani.
Jenderal (Purn) Feisal Edno Tanjung
Feisal adalah seorang tokoh militer Indonesia yang lulus dari Akademi Militer Nasional (sekarang Akmil) angkatan 1961.
Awal kariernya banyak dihabiskan di pasukan khusus, yakni grup Sandhi Yudha RPKAD (sekarang Kopassus) dan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad.
Feisal ditunjuk menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tahun 1993 sampai 1998.
Sebab pada saat itu ada calon kuat lain, yakni Jenderal Wismoyo Arismunandar yang memegang jabatan sebagai Kasad.
Feisal Tanjung merupakan salah seorang perwira ABRI yang memegang jabatan tertinggi sebagai Panglima tanpa melalui jenjang Kasad.
Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani
Sebelumnya, Jenderal (Purn) LB Moerdani juga menempati posisi jabatan tertinggi di ABRI (saat ini TNI) tanpa menduduki posisi Kasad.Pria yang akrab disapa Benny Moerdani adalah salah satu tokoh militer yang berpengaruh di era Orde Baru.
Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia intelijen, sehingga sosoknya banyak dianggap misterius.
Pada bulan Maret 1983, Moerdani mencapai puncak karier militernya ketika Soeharto menunjuknya sebagai Panglima ABRI dan mempromosikan dirinya menjadi Jenderal.
Moerdani mencapai posisi tersebut tanpa pernah memerintah di unit yang lebih besar dari batalyon, tidak menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Kodam), atau Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).