Profil Letjen Mohammad Fadjar Pangkostrad Baru
Fadjar kini memegang peran penting dalam memastikan kesiapan tempur dan pembinaan kekuatan TNI AD dalam menjaga kedaulatan negara.
Letjen TNI Mohammad Fadjar ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letjen Mohamad Hasan. Fadjar sebelumnya menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI.
Mutasi ini tertuang dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengngkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia tertanggal 6 Desember 2024.
Pangkostrad merupaka salah satu posisi strategis dalam jajaran TNI Angkatan Darat.
Fadjar kini memegang peran penting dalam memastikan kesiapan tempur dan pembinaan kekuatan TNI AD dalam menjaga kedaulatan negara.
Ayah Fadjar adalah Brigjen TNI (Purn) H. Bom Soerjanto juga seorang perwira tinggi yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Papua Nugini.
Fadjar merupakan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri, khususnya Kopassus . Ia merupakan adik dari Kadiv Hubinter Polri Irjen Khrisna Murti.
Fadjar pernah menjabat berbagai posisi strategis, termasuk Ajudan Presiden Joko Widodo pada 2015–2016, Danrem 031/Wira Bima, Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan, hingga Pangdam III/Siliwangi pada 2024.
Tak lama, ia diangkat sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI dengan pangkat Letjen.
Fadjar memiliki latar belakang pendidikan militer yang luas, termasuk pendidikan di Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas.