Manfaatkan Lebaran, Ini Modus-Modus Pelaku Kejahatan Lewat Mesin ATM
Anda dapat meningkatkan kewaspadaan diri dengan mengetahui modus yang kerap digunakan pelaku kejahatan.
Sebagian orang memanfaatkan momen Lebaran untuk melancarkan kejahatan. Salah satu kejahatan yang dilakukan dengan modus penipuan menggunakan mesin ATM.
Para pelaku kejahatan biasanya mengincar mesin ATM di rest area, tempat singgah, dan tempat umum lain yang sering didatangi pemudik. Ada banyak cara yang dilakukan pelaku kejahatan dengan memanfaatkan mesin ATM.
-
Apa masalah utama yang dialami nasabah BCA? M-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024). Mereka mengeluhkan tak bisa menggunakan layanan perbankan berbasis digital atau M-banking itu sejak pagi tadi.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kenapa M-Banking BCA mengalami gangguan? "Untuk meningkatkan layanan, sedang dilakukan pemeliharaan system di BCA mobile sehingga tidak dapat diakses sementara Waktu," tulis pemberitahuan di dalam M-Bangking BCA setelah login.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Anda dapat meningkatkan kewaspadaan diri dengan mengetahui modus yang kerap digunakan pelaku kejahatan. Berikut modus yang sering digunakan pelaku kejahatan menggunakan mesin ATM saat momen mudik lebaran:
1. Memasang alat skimmer
Modus penipuan ini sering digunakan di banyak tempat. Pelaku akan menaruh alat tambahan di slot kartu mesin ATM untuk mencuri data korban. Nantinya, mesin ini akan merekam data nasabah nomor kartu, dan PIN ATM untuk digandakan.
Modus ini kadang sulit terdeteksi pihak berwenang, karena alat yang dipakai pelaku mirip dengan alat yang terpasang di mesin ATM. Perlu langkah pembongkaran untuk mengetahui adanya mesin skimmer di ATM.
Dengan adanya teknologi kartu chip, kejahatan ini menurun drastis. Dengan kartu chip-based, data kartu anda lebih aman karena chip yang digunakan sudah menggunakan teknologi enkripsi data. Sekalipun terdeteksi alat skimming, data yang terekam hanya berupa kode-kode dan simbol abstrak yang tak bisa diartikan.
2. Menutup slot uang keluar
Cara lain yang sering digunakan pelaku kejahatan di mesin ATM adalan mengganjal slot tempat keluarnya uang. Pelaku bisa mengelem slot uang keluar dengan stiker yang menyerupai mulut slot keluar, atau menggunakan korek api, tusuk gigi dan lainnya, agar tak bisa mengeluarkan uang. Korban yang menggunakan mesin ATM untuk tarik tunai pun tak bisa mengambil uangnya.
Biasanya, hanya satu mesin ATM yang dibuat seperti ini agar tidak mencurigakan. Namun, pelaku kejahatan biasanya menempelkan tanda mesin ATM yang lain rusak dan tidak dapat digunakan. Hal ini membuat korban mau tak mau menggunakan mesin ATM yang sudah diakali oleh pelaku kejahatan.
Setelah uang tersangkut dan tidak bisa diambil, pelaku berpura-pura membantu korban untuk menyelesaikan masalahnya. Namun, pelaku hanya mengatakan uang tersebut tidak bisa diambil. Saat korban pergi, pelaku akan membuka stiker/ganjalan dan mengambil uangnya.
3. Memasang stiker Call Center palsu
Modus kejahatan di ATM yang sering muncul adalah nomor call center palsu yang ditempel di mesin ATM. Untuk membuat korban menghubunginya, pelaku sengaja membuat mesin ATM rusak sehingga tak bisa dipakai. Korban yang menggunakan ATM tersebut bisa mengalami kartu tertelan, mesin tidak merespons, atau uang tidak keluar.
Hal ini yang membuat korban segera menghubungi nomor call center palsu yang ada di mesin ATM untuk melaporkan kendalanya. Saat dihubungi, pelaku kejahatan berpura-pura melakukan verifikasi data. Pelaku meminta username, nomor kartu, PIN hingga kode OTP yang dikirim ke nomor korban.
4. Modus tukar kartu ATM.
Pelaku melakukan manipulasi pada mesin ATM agar kartu ATM calon korban mengalami kendala saat melakukan transaksi di ATM. Pelaku berada disekitar area ATM atau berpura-pura menjadi nasabah yang mengantri di ATM tersebut untuk mengawasi calon korbannya.
Jika korban mulai terlihat panik karena mesin ATM bermasalah, kondisi ini yang dimanfaatkan oleh pelaku untuk menawarkan bantuan. Pelaku mencoba mengalihkan perhatian nasabah dan menukar kartu ATM sehingga tanpa disadari kartu ATM nasabah sudah ditukar dengan kartu ATM lain yang serupa.
Akibatnya PIN yang dimasukkan menjadi salah, pelaku meminta nasabah mengulangi lagi sampai beberapa kali dan pelaku mengintip PIN yang dimasukkan tersebut. Dengan berbekal kartu ATM nasabah yang sudah dipegang oleh pelaku, dan PIN yang sudah diketahui, selanjutnya dengan mudah pelaku melakukan transaksi dan mengambil uang korban.
5. Modus kejahatan hipnotis.
Kasus hipnotis di mesin ATM ini juga sering terjadi terlebih lagi saat mudik atau momen liburan. Modus kejahatan ini pun sering muncul bukan hanya di tempat sepi, tapi tempat umum yang banyak pengunjungnya juga sering dimanfaatkan oleh pelaku.
Aktivitas hipnotis ini lebih mudah dijalankan mengingat barang yang orang kelelahan dalam perjalanan mudik. Korban pun sering kurang fokus karena biasanya terburu-buru saat datang ke ATM. Saat itulah, pelaku kejahatan mulai melakukan aksinya.
Pelaku sengaja mendatangi korban untuk meminta sesuatu. Di saat lengah, aksi hipnotis pun dilakukan. Setelah itu, pelaku akan meminta korban untuk mengambil uang yang ada di ATM-nya.
6. Modus tukar uang tunai.
Modus kejahatan yang satu ini mengharapkan kebaikan dari para korbannya. Oknum kejahatan akan berpura-pura mengalami kesulitan tidak bisa melakukan setor tunai di mesin ATM. Hal ini lantaran mesin ATM yang digunakan bukanlah mesin setor/tarik atau berpura-pura lupa membawa kartu ATM.
Pelaku akan meminta bantuan kepada korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku. Setelah itu, pelaku kejahatan akan memberikan uang tunai senilai dengan jumlah transfer yang sudah dilakukan sebelumnya. Sayangnya, uang yang diberikan kepada korban merupakan uang palsu.
Agar terhindar dari modus penipuan mesin ATM, cara yang bisa dilakukan yaitu Jangan panik jika ada sesuatu yang janggal di ATM, jangan menerima tawaran bantuan dari orang tak dikenal, jangan berikan kartu ATM ke siapapun, jaga kerahasiaan PIN, dan jangan tinggalkan ATM sebelum memastikan kartu ATM aman.
Referensi:
https://www.bca.co.id/id/informasi/awas-modus/2023/04/17/03/39/modus-penipuan-di-atm-yang-sering-terjadi-saat-mudik-lebaran
Reporter Magang: Azizah Paramayu