Begini Gambaran ATM Dulu saat Belum Canggih, Ada Orang di Belakang Mesin yang Siap Berikan Uang
Saat semuanya belum memiliki sistem yang canggih, ATM pun tetap ada orang di belakangnya.
Saat semuanya belum memiliki sistem yang canggih, ATM pun tetap ada orang di belakangnya.
Begini Gambaran ATM Dulu saat Belum Canggih, Ada Orang di Belakang Mesin yang Siap Berikan Uang
Kehidupan manusia tidak jauh dari uang. Untuk mengelola keuangannya, seseorang bisa menggunakan fasilitas bank untuk menyimpannya.
Salah satu cara paling populer, setidaknya hingga beberapa tahun terakhir, untuk mengambil dan mendepositokan uang di penyimpanan adalah dengan menggunakan ATM.
Pengelolaan uang di bank memang telah dipermudah sejak ATM hadir pertama kali di tahun 1967. Pada ATM model awal tersebut, seseorang yang ingin menarik uang dari tabungannya dapat memasukkan cek kertas yang telah dikeluarkan oleh teller bank ke dalam ATM, seperti dilansir dari Londonist, Sabtu (15/6).
-
Kenapa mesin ATM pertama di Indonesia dibuat? Dalam laporan Majalah Tempo, I Gusti Made Oka pendiri sekaligus Direktur Utama BDB menyampaikan pengadaan mesin ATM demi kepentingan nasabah agar tidak menghabiskan waktu di bank.
-
Siapa bank pertama yang menggunakan ATM di Indonesia? Dalam buku berjudul Bank Strategy on Funding and Liability Management, seorang bankir BRI bernama Soetanto Hadinoto menulis inisiator pengadaan mesin ATM di Indonesia justru muncul dari bank-bank kecil di Bali, salah satunya Bank Dagang Bali (BDB) pada tahun 1984.
-
Kapan ATM mulai digunakan di Indonesia? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM.
-
Mesin ATM apa yang tercatat di Guinness World Records? Gelar Pemasangan ATM tertinggi di dunia yang disertifikasi oleh Guinness World Records merupakan sebuah upaya yang cukup rumit dan membutuhkan waktu sekitar empat bulan bagi Bank Nasional Pakistan untuk menyelesaikannya.
-
Bagaimana cara nasabah BDB transaksi dengan ATM pertama? Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Apa kesulitan awal penggunaan ATM di Indonesia? Tidak mudah membangkitkan kepercayaan nasabah pada ATM sebagai perwakilan bank dalam membantunya bertransaksi.
Meski telah disajikan oleh kemudahan dari otomatisasi ATM, beberapa waktu setelah kehadirannya, muncul sebuah inovasi dalam pengambilan uang dari tabungan.
Akan tetapi, cara baru ini sebenarnya tidak secanggih ATM karena ia tidak bersifat otomatis.
Pada sebuah video yang diunggah dalam arsip British Pathe, terdapat demonstrasi dari proses layanan baru dari bank yang disebut dengan “Kios Bank Otomatis”.
Video yang bertanggal pada tahun 1969 itu memperlihatkan seorang nasabah yang berkomunikasi dengan seorang teller, yang berada di lokasi berbeda, melalui televisi dan suara dua arah untuk mengambil uangnya.
“Sebuah bank di Oxford Street melayani para pembelanja dengan teknik zaman komputer. Pada sebuah cabang baru, nasabah dapat menggunakan kios bank otomatis sirkuit tertutup untuk transaksi kecil,” ucap narator dalam video yang diambil di London, Inggris tersebut.
Ketika sampai di bank, nasabah dapat langsung berkomunikasi dengan teller atau kasir, yang berada di lantai lain.
Nasabah lalu dapat menuliskan cek untuk pengambilan uang dan sang teller dapat menyiapkan uangnya.
Cek yang telah selesai ditulis kemudian akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung pneumatik dan di bawa ke lantai tempat teller berada.
Teller kemudian akan memeriksa cek dari nasabah serta uang yang akan diberikan. Untuk alasan keamanan, TV yang ada di tempat teller akan dinyalakan setiap saat.
Teller kemudian memasukkan uang, yang sesuai dengan nominal pada cek kertas, ke dalam tabung pneumatik. Uang itu pun akan dibawa kembali ke lokasi nasabah dan kemudian ia bisa langsung mengambilnya.
Video tersebut mengklaim bahwa metode pengambilan uang ini memiliki kelebihan dari sisi keamanan karena mengurangi risiko adanya perampokan.
Nasabah pun dikatakan akan mendapatkan apa yang ia inginkan secara efisien.
Sisi kepraktisan yang lebih rendah daripada ATM membuat metode ini ditinggalkan. ATM pun dengan sukses dapat tersebar ke seluruh dunia dan menjadi alat perbankan yang krusial bagi masyarakat.