Ternyata Ini Asal Mula Mesin ATM Masuk ke Indonesia
Sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
Di tengah kehidupan serba digitalisasi, transaksi perbankan semakin mudah untuk diakses.
Ternyata Ini Asal Mula Mesin ATM Masuk ke Indonesia
Bermodal ponsel yang terkoneksi internet, masyarakat dapat secara singkat melakukan transfer, pembayaran, atau bahkan tarik tunai di beberapa gerai anjungan tunai mandiri (ATM).
-
Apa yang dilakukan oleh mesin ATM dulu? Pada sebuah video yang diunggah dalam arsip British Pathe, terdapat demonstrasi dari proses layanan baru dari bank yang disebut dengan 'Kios Bank Otomatis'. Video yang bertanggal pada tahun 1969 itu memperlihatkan seorang nasabah yang berkomunikasi dengan seorang teller, yang berada di lokasi berbeda, melalui televisi dan suara dua arah untuk mengambil uangnya.
-
Bagaimana cara nasabah mengambil uang di ATM dulu? Ketika sampai di bank, nasabah dapat langsung berkomunikasi dengan teller atau kasir, yang berada di lantai lain. Nasabah lalu dapat menuliskan cek untuk pengambilan uang dan sang teller dapat menyiapkan uangnya.
-
Mesin ATM apa yang tercatat di Guinness World Records? Gelar Pemasangan ATM tertinggi di dunia yang disertifikasi oleh Guinness World Records merupakan sebuah upaya yang cukup rumit dan membutuhkan waktu sekitar empat bulan bagi Bank Nasional Pakistan untuk menyelesaikannya.
-
Kapan ATM model lama muncul? Pada ATM model awal tersebut, seseorang yang ingin menarik uang dari tabungannya dapat memasukkan cek kertas yang telah dikeluarkan oleh teller bank ke dalam ATM, seperti dilansir dari Londonist, Sabtu (15/6).
-
Apa nama awal Gedung Bank Indonesia di Aceh? Sejarah Bangunan Gedung Bank Indonesia Aceh dulunya dikenal dengan Da Javansche Bank (DJB), terletak di Jalan Cut Mutia No 15.
-
Teknologi informasi apa yang pertama kali digunakan di Indonesia? Radio disebut sebagai teknologi informasi pertama di Indonesia. Diperkenalkan oleh Bataviase Radio Vereniging pada tahun 1925, radio menjadi alat komunikasi utama yang memengaruhi perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
Namun, sebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros. Setiap kali masyarakat ingin melakukan transaksi, mereka harus mengantre di loket bank.
Dalam buku berjudul Bank Strategy on Funding and Liability Management, seorang bankir BRI bernama Soetanto Hadinoto menulis inisiator pengadaan mesin ATM di Indonesia justru muncul dari bank-bank kecil di Bali, salah satunya Bank Dagang Bali (BDB) pada tahun 1984.
Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM.
Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
Dalam laporan Majalah Tempo, I Gusti Made Oka pendiri sekaligus Direktur Utama BDB menyampaikan pengadaan mesin ATM demi kepentingan nasabah agar tidak menghabiskan waktu di bank.
Bankir Soetanto kemudian menulis ketika ATM di Indonesia sudah ada, banyak nasabah masih ragu-ragu untuk menggunakannya.
Tidak mudah membangkitkan kepercayaan nasabah pada ATM sebagai perwakilan bank dalam membantunya bertransaksi. Masyarakat juga masih belum mengetahui bagaimana menggunakan mesin ATM.
"Aman atau tidak? Bisa keluar dengan jumlah persis seperti yang diminta? Uang di rekening berkurang kah tanpa diminta? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini bahkan ada pula yang mencemooh."
Merdeka.com