Ketum Golkar Bahlil Lahadalia Bicara soal Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
Hal itu dikatakannya menanggapi soal wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dipilih melalui DPRD.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan, tujuan negara tidak hanya sekedar untuk berdemokrasi. Menurutnya, demokrasi hanya sebuah instrumen dalam bernegara.
Hal itu dikatakannya menanggapi soal wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dipilih melalui DPRD.
"Saya katakan bahwa tujuan negara itu tidak hanya demokrasi, demokrasi itu kan instrumen untuk menunjukkan tujuan kita dalam berbangsa, dalam bernegara," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (20/12).
Menurutnya, tujuan sesungguhnya itu yakni kesejahteraan dan pendidikan yang memang dianggap menjadi penting.
"Tujuan sesungguhnya itu adalah kesejahteraan, pendidikan, kesejahteraan, itu paling penting, itu statement saya. Dan silakan kita kaji, ini dialektika kok, ini negara-negara demokrasi, dan kita cari formulasi yang tepat," ujarnya.
Kemudian, terkait dengan apa yang disampaikan oleh dirinya saat HUT Golkar akan hal itu juga untuk melakukan formulasi terhadap sistem Pemilu.
"Saya waktu pidato kami di HUT Golkar, saya katakan bahwa kita mencoba untuk melakukan formulasi terhadap sistem Pemilu yang baik, yang benar, sesuai dengan adat-adat ketimuran kita, sesuai dengan budaya, dan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan di bangsa kita," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo ingin adanya perubahan sistem politik di mana kepala daerah dipilih oleh DPRD. Menurutnya, dengan sistem ini bisa menghemat anggaran negara.
Hal ini disampaikan Prabowo saat pidato dalam HUT ke-60 partai Golkar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat, Kamis (12/12) malam.
Hadir Ketua DPR Puan Maharani
Turut hadir sejumlah ketum partai politik termasuk Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani."Ketua umum Partai Golkar, salah satu partai besar, tadi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem parpol, apalagi ada Mbak Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan-kawan partai-partai lain mari kita berpikir," kata Prabowo saat pidato.
Prabowo menilai, dengan sistem yang berjalan sekarang anggaran negara terkuras puluhan triliun rupiah."Apa sistem ini? berapa puluh triliun habis dalam 1-2 hari, dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing, ya kan," ujarnya.
Prabowo mencontohkan Malaysia, Singapura, India yang lebih efisien memakai anggaran lantaran hanya memilih anggota DPRD. Sedangkan, DPRD itu nantinya memilih calon kepala daerah.
"Sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur milih bupati. Efisien enggak keluar duit, efisien, kaya kita kaya," ucapnya.