Begini Cara Unik Komunikasi Militer Tentara Yunani Kuno, Bahan Utamanya Pakai Air
Berikut cara unik yang dilakukan tentara Yunani untuk berkomunikasi.
Berikut cara unik yang dilakukan tentara Yunani untuk berkomunikasi.
Begini Cara Unik Komunikasi Militer Tentara Yunani Kuno, Bahan Utamanya Pakai Air
Jauh sebelum masuknya teknologi canggih dalam bidang telekomunikasi, ribuan tahun yang lalu orang zaman Yunani Kuno telah menemukan cara yang unik untuk melakukan proses komunikasi jarak jauh.
Jika biasanya orang zaman dulu dikenal berkomunikasi melalui asap dari obor yang mengeluarkan berbagai warna, namun terdapat juga cara lain dimana mereka menggunakan air sebagai alat pengirim pesan.
-
Bagaimana cara kerja telegraf hidrolik Yunani Kuno? Operator-pengirim akan mengangkat obor yang menyala, memberi isyarat kepada operator-penerima untuk mengirim pesan dan kemudian menunggu konfirmasi dengan menaikkan obor dari penerima. Setelah itu, pengirim menurunkan obor untuk memberi isyarat agar membuka kedua keran perangkat mereka secara bersamaan. Tongkat dengan pesan menurun, dan ketika pesan yang diinginkan untuk dikirim muncul di pinggir perangkat pengirim, dia mengangkat obor lagi, memberi isyarat kepada penerima untuk menghentikan aliran keluar secara bersamaan. Karena kesamaan geometris perangkat, pesan yang diinginkan juga muncul di perangkat penerima.
-
Apa yang dikirim melalui alat telekomunikasi Yunani Kuno? Pesan yang dikirim berbunyi: 'Musuh di depan mata,' 'Serangan kavaleri,' 'Kami butuh gandum,' 'Infanteri beraksi,' 'Gerakan siklus,' dan sebagainya.
-
Dimana telegraf hidrolik Yunani Kuno digunakan? Telegraf hidrolik digunakan oleh orang Yunani kuno selama masa perang. Mereka menempatkan banyak kelompok telekomunikasi berupa obor di bukit-bukit yang dipilih dengan cermat di Yunani kuno.
-
Kenapa telegraf hidrolik Yunani Kuno diciptakan? Alat ini didesain untuk kepentingan militer oleh Aeneas Tacticus untuk mengirim pesan agar lebih efisien, yang sudah disepakati di seluruh kekaisaran Alexander Agung.
-
Apa yang terkenal dari Mesir Kuno terkait komunikasi? Bangsa Mesir Kuno dikenal sebagai kelompok pertama yang pertama kali membuat sistem komunikasi tertulis yang baik dan rumit sekitar tahun 3100 SM, yaitu abjad Proto-Sinai.
-
Mengapa orang Mesir Kuno menggunakan air saat mengangkut batu? Tim peneliti yang dipimpin oleh Daniel Bonn tersebut mengatakan bahwa air digunakan secara ekstensif dalam proses memindahkan dan menggerakkan batu-batu besar yang menyusun piramida ke tengah-tengah gurun.
Pada tahun 350 SM, seorang ahli militer bernama Aeneas, menemukan cara baru untuk memanfaatkan air, dan berbagai alat sederhana sebagai media untuk berkomunikasi anggota militer pada saat itu.
Alat tersebut bernama telegraf Hidrolik Aneas. Penggunaan alat ini cukup mudah, namun sangat efektif dalam proses komunikasi.
Caranya adalah dengan memberikan tong yang berisikan air ke setiap pos militer yang akan terlibat dalam komunikasi ini.
Mengutip dari IFL Science dan Ancient Origins, Senin, (27/11), tong tersebut bukan hanya berisikan air, melainkan juga terdapat sebuah potongan kayu dengan berbagai pesan yang ditulis di atasnya.
Gambaran pemakaian mengirim pesan tentara Yunani pakai air.
Cara Pakai
Untuk memulai komunikasi keduanya, telegraf hidrolik ini sebenarnya masih memerlukan obor yang digunakan sebagai tanda untuk memberitahu kepada pos lainnya bahwa akan ada pesan yang dikirimkan.
Sehingga, ketika salah satu dari pos yang ada hendak mengirimkan pesan, maka pos tersebut akan menyalakan api obor sebagai sebuah tanda atau diibaratkan notifikasi awal sebelum pesan dikirimkan.
Setelah itu, pengirim pesan akan menurunkan obornya, dan secara bersamaan kedua pos tersebut mencabut sumbatan yang ada pada tong yang berisi air itu.
Saat tong yang berisikan air sudah habis, maka pengirim pesan harus menyalakan lagi obornya untuk memberi tahu kepada penerima segera menyambungkan wadahnya dan membaca pesan yang dikirim.
Terlihat cukup mudah prosesnya, namun ketika mengirimkan pesan harus dipastikan bahwa kedua belah pihak harus secara teliti untuk membuka dan menutup drainase yang ada di dalam tong tersebut, agar pesan yang disampaikan sesuai dengan dikirim oleh pos sebelumnya.
Kala itu cara berkomunikasi seperti ini dinilai lebih aman dibandingkan dengan mengirimkan pesan melalui jalur darat maupun udara.
Oleh karenanya, beberapa abad kemudian seorang insinyur asal Inggris berniat untuk mengembangkan telegraf hidrolik ini dengan sistem pipa, hanya saja belum membuahkan hasil yang sempurna.