10 Hukuman mati paling sadis sejagat
Terdakwa menghadapi kematiannya dengan pelan dan menyiksa.
Banyak negara dunia hingga kini masih mempraktikkan hukuman mati, seperti Amerika Serikat, Indonesia, maupun di negara-negara Timur Tengah. Namun pelaksanaannya cepat dan lebih manusiawi.
Zaman dulu, eksekusi betul-betul kejam dan menyiksa para terdakwa dengan pelan hingga membuat akhir hidup mereka layaknya neraka. Dilansir dari smashinglist.com, setidaknya ada 10 hukuman mati paling sadis dan tidak boleh digunakan lagi. Berikut ulasannya.
-
Kata bahasa Inggris mana saja yang sebenarnya berasal dari bahasa Prancis? Banyak kata dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Prancis Norman, seperti 'accuse', 'bacon', 'enemy', 'surrender', 'people', 'chivalry', 'majesty', 'fashion', dan 'wicket'.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Di mana bahasa Prancis banyak digunakan? Keuntungan lainnya, banyak negara ‘frankofon’ yang menetapkan bahasa Prancis sebagai bahasa resminya atau yang sebagian besar penduduknya berbicara bahasa Prancis.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang dimaksud dengan peribahasa China bijak? Peribahasa China Bijak 1. "Jangan takut tumbuh perlahan, takutlah hanya berdiri diam." 2. "Ada dua jenis manusia sempurna: mereka yang sudah mati, dan mereka yang belum lahir." 3. "Makin banyak kamu berkeringat dalam latihan, makin sedikit kamu berdarah dalam pertempuran." 4. "Kau mendapatkan apa yang kau bayar." 7. "Pilih pekerjaan yang kamu sukai dan kamu tidak akan pernah harus bekerja sehari pun dalam hidupmu." 8. "Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya." 9. "Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama." 10. "Kesempatan mengetuk pintu hanya sekali."
-
Mengapa Prancis kalah dari Italia di kandang? Ketika Frattesi dan Raspadori menambah gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan Italia dengan skor 3-1, itu menandai momen di mana Prancis kebobolan tiga gol di kandang dalam pertandingan resmi untuk pertama kalinya sejak kekalahan 2-3 dari Rusia pada tahun 1999.
Ditarik dan dimutilasi jadi empat
Inggris di abad pertengahan menerapkan hukuman mati paling sadis sejagat. Mereka menjadi pengkhianat negara bakal menghadapi tiang gantungan dengan batu besar dililitkan pada kaki, serta dimutilasi di tengah masyarakat.
Bukan hanya itu. Isi perut terdakwa di keluarkan, alat vitalnya dikebiri, lalu tubuh dipotong empat bagian dan ditaruh di berbagai keramaian pusat kota untuk memberi pelajara bagi mereka yang punya niat memberontak.
Hukuman itu berlaku untuk laki-laki. Sementara perempuan diseret ke tempat yang sama dan dibakar hidup-hidup.
Ditusuk sampai mati
Ini salah satu hukuman mati terkejam dan sadis di dunia. Mereka dianggap bersalah bakal dilucuti pakaiannya lalu ditusuk dengan kayu panjang, mulai dari dubur, hingga mulut, atau mulai dari kemaluan hingga kepala. Setiap orang merenggang nyawa dengan cara paling menyakitkan, bahkan beberapa hari kemudian baru meninggal.
Kayu itu lalu ditancapkan di tanah. Mereka terkena hukuman mati kehabisan darah. Kekaisaran Yunani dan Romawi pernah memakai cara ini untuk para tahanan perang.
Direbus
Rusia dan Eropa ribuan tahun lalu pernah menggunakan cara hukuman mati sadis. Terdakwa bersalah direbus hidup-hidup dalam kuali dengan air mendidih, minyak, atau asam. Kematian berlangsung lambat dan menyakitkan.
Biasanya terdakwa dicelupkan area kepalanya terlebih dulu. Dia direbus sampai tidak bernyawa. Untuk memudahkan prosesnya, algojo memilih kuali kecil sehingga air atau minyak bakal cepat panas.
Mengeluarkan isi perut
Mengeluarkan isi perut merupakan hukuman mati pernah diterapkan di Jepang. Mereka dinyatakan bersalah harus memilih, melakukan itu sendiri atau meminta bantuan orang lain.
Jantung dan paru-paru merupakan organ terakhir tidak dikeluarkan. Ini untuk menjaga arwah mereka yang mati tidak penasaran.
Panggang hingga mati dalam Banteng Sisilia
Banteng Sisilia merupakan perangkat eksekusi rancangan Yunani kuno. Benda ini terbuat dari kuningan, berongga, dan bisa dibuka-tutup. Di bawahnya terletak kayu bakar untuk menyalakan api, sehingga terdakwa dipanggang sampai mati.
Rancangan telah dibuat dengan teknologi tinggi sehingga jeritan orang di dalamnya terdengar seperti lenguhan banteng ngamuk. Saat dibuka, tulang-tulang yang hangus terlihat bersinar dan dapat disusun menjadi perhiasan gelang atau kalung.
Roda Katrin
Roda Katrin merupakan perangkat eksekusi digunakan di abad pertengahan dan awal zaman modern. Si terdakwa diikat di atas roda dan dipukul daerah dada dengan gada atau palu besar sampai hancur.
Prancis, Jerman, Denmark, Swedia, Rumania, Amerika Serikat, dan Rusia, negara tercatat menggunakan metode ini.
Lingchi
Ini metode hukuman mati dengan cara menguliti si terdakwa. Lingchi dikenakan pada seseorang yang melakukan pelanggaran berat seperti berkhianat atau membunuh orang tua. Hukuman ini digunakan di China, dan di negara itu setiap warga harus menghormati orang tua.
Mereka yang dihukum bakal diikat di tiang tengah-tengah masyarakat dan dikuliti hidup-hidup. Beberapa daging menonjol seperti payudara atau kemaluan lelaki dipotong. Kadang terdakwa diberikan opium (candu) untuk menahan rasa sakit.
Dikuliti hidup-hidup
Hampir sama dengan hukuman mati Lingchi, metode ini juga menguliti terdakwa dan melepaskan dari dagingnya. Mereka digantung terbalik, persis daging kurban. Praktik hukuman ini pernah dilakukan saat Dinasti Ming berkuasa di China.
Ditarik berlawanan arah
Metode hukuman mati dengan cara ditarik berlawanan arah pernah digunakan di Persia. Ini dilakukan di hutan dan rawa-rawa. Tubuh si terdakwa ditarik dengan perahu atau diikat dengan pohon ke segala penjuru arah. Mereka dipaksa untuk menelan susu dan madu hingga mengalami diare. Madu bakal digosokkan ke seluruh tubuh untuk mengundang serangga sehingga penyiksaan menjadi lebih parah.
Hasil buangan atau feses terdakwa ditampung hingga menarik perhatian hewan-hewan menggelikan. Untuk beberapa kasus, mereka bakal terus diberi makan dan dibiarkan dalam keadaan diare. Pada akhirnya mengalami dehidrasi lalu mati perlahan-lahan.
Mencekik sampai mati
Metode eksekusi mencekik sampai mati ini dikenal dengan nama Garrote dan dipraktikkan pada abad 19 di banyak negara di Eropa, seperti Prancis dan Spanyol.
Terdakwa bakal diletakkan di atas kursi dan dicekik dengan alat belakangnya ada pemutar menyebabkan alat itu semakin ketat hingga mematahkan leher korban. Garrote dibuat dari logam.