Ahli Ungkap Bahasa Inggris Sebetulnya Tidak Ada, Asal Usulnya dari Bahasa Prancis, Begini Sejarahnya
Menurut ahli, banyak kosakata bahasa Inggris yang diambil dari bahasa Prancis.
Menurut ahli, banyak kosakata bahasa Inggris yang diambil dari bahasa Prancis.
-
Kapan Bahasa Gaul Inggris Diperkenalkan? Melansir dari berbagai sumber, Senin (25/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Prancis? Fosil tengkorak kelelawar tiga dimensi berukuran kecil dengan kondisi sempurna ditemukan dalam gua batu kapur Vielase di Prancis.
-
Bagaimana bahasa baru ini ditemukan? Bahasa baru ini ditemukan pada sebuah lempengan tanah liat di antara beberapa reruntuhan kuno di Turki.
-
Siapa yang menemukan bahasa baru? Para peneliti dari Departemen Istanbul dari Institut Arkeologi Jerman mencatat bahwa bahasa baru ini ditemukan dalam suatu pembacaan dalam ‘teks ritual pemujaan’.
-
Siapa yang meneliti kemunculan bahasa? Seorang arkeolog Inggris, Steven Mithen baru saja melakukan analisis yang mendalam dan menunjukkan manusia purba mulai mengembangkan kemampuan berbahasa yang belum sempurna sekitar 1,6 juta tahun lalu.
-
Dimana bahasa baru itu ditemukan? Bahasa baru ini berhasil ditemukan dalam proses penggalian arkeologi di Situs Warisan Dunia UNESCO Boğazköy-Hattusha di Turki, bekas ibu kota Kekaisaran Het.
Ahli Ungkap Bahasa Inggris Sebetulnya Tidak Ada, Asal Usulnya dari Bahasa Prancis, Begini Sejarahnya
Para ahli bahasa menegaskan, bahasa Prancis telah memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan bahasa Inggris. Mereka menyatakan, ribuan kata dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Prancis sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Sumber: Daily Mail
Bernard Cerquiglini, seorang profesor linguistik dari Lyon, secara kontroversial mengungkapkan bahwa bahasa Inggris sebenarnya 'tidak ada' dan hanya merupakan 'pengucapan bahasa Prancis yang buruk'.
Dalam pandangannya, banyak kata dalam bahasa Inggris telah dipinjam dari bahasa Prancis, namun banyak di antaranya telah kembali ke dalam bahasa Prancis dalam bentuk yang sudah tidak digunakan dalam bahasa Inggris, seperti 'stew', 'people', dan 'shopping'. Profesor Cerquiglini, yang juga penasihat Presiden Emmanuel Macron, telah mengecam penggunaan kata-kata bahasa Inggris dalam budaya Prancis sebagai sesuatu yang menyedihkan.
Perbandingan yang dia buat mengingatkan pada gambaran tokoh fiksi Petugas Crabtree dari sitkom tahun 80an 'Allo Allo'. Mengisahkan seorang Inggris yang mengira dirinya bisa berbicara bahasa Prancis dengan lancar hanya karena aksen yang meyakinkan.
Dalam bukunya yang berjudul 'La langue anglaise n'existe pas. C'est du français mal prononcé' atau 'The English Language Does Not Bxist. It's badly Pronounced French', Profesor Cerquiglini menekankan bahwa bahasa Prancis telah memberikan kontribusi kosakata penting dalam bahasa Inggris, terutama dalam bidang hukum, perdagangan, spiritualitas, seni, dan pemerintahan.
Cerquiglini menegaskan, prestise bahasa Inggris sebagai bahasa internasional saat ini sebagian besar berkat pengaruh bahasa Prancis.
Profesor Cerquiglini juga mengajukan argumen bahwa bahasa Prancis telah menjadi bahasa resmi dan umum di Inggris selama berabad-abad. Setelah Penaklukan Norman pada tahun 1066, bahasa Prancis menjadi bahasa utama di Inggris.
Banyak kata dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Prancis Norman, seperti 'accuse', 'bacon', 'enemy', 'surrender', 'people', 'chivalry', 'majesty', 'fashion', dan 'wicket'.
Meskipun banyak kata tersebut telah mengalami perubahan dalam ejaan dan pengucapan dari bahasa Prancis aslinya, pengaruhnya tetap signifikan. Contohnya, 'people' dalam bahasa Inggris sekarang juga digunakan di Prancis untuk menyebut selebriti. Begitu juga dengan kata 'butler' yang berasal dari 'bouteiller', dan 'jamur' yang berasal dari 'mousheron'.
Menurut Profesor Cerquiglini, hingga 40 persen dari seluruh kata dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Prancis, setara dengan sekitar 80.000 kata. Menurutnya, penggunaan kembali kata-kata ini, setidaknya dengan mengucapkannya dalam bahasa Prancis, akan lebih tepat.
Profesor Cerquiglini bukanlah satu-satunya ahli bahasa Prancis yang mengkritik masuknya istilah bahasa Inggris ke dalam bahasa Prancis.
Jean Maillet, seorang profesor bahasa Inggris di Universitas Paris, juga mengecam kecenderungan penggunaan anglicisme dalam bahasa Prancis, yang menurutnya mencapai hingga sepuluh persen dari kosakata. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kemalasan linguistik dan kemudahan penggunaan kata-kata bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.