25 ribu petani India ingin gantung diri pada Hari Kemerdekaan
Mereka menuntut ganti rugi atas tanah mereka yang dirampas pemerintah.
Lebih dari 25 ribu petani di India meminta izin kepada presiden untuk bunuh diri di Hari Kemerdekaan.
Menurut media setempat, aksi itu ingin mereka lakukan sebagai bentuk protes atas gagalnya pemerintah membayar ganti rugi atas tanah mereka yang dijadikan bangunan pintu air Gokul Barrage.
Para petani itu menulis surat kepada Presiden Pranab Mukherjee dengan mengatakan mereka akan gantung diri atau bakar diri pada 15 Agustus, tepat di Hari Kemerdekaan India, jika pemerintah tidak berbuat apa-apa.
"Kami sudah kehilangan segalanya dan ingin mengakhiri hidup kami. Kami meminta izin kepada presiden," ujar salah satu petani bernama Roop Singh, seperti dikutip stasiun televisi NDTV dna dilansir Russia Todaym Sabtu (15/8).
Petani lain bernama Kisan Sangh menuding pemerintah mengabaikan permohonan para petani.
Petani bernama Kishan Bahadur mengatakan, "Kami meminta ganti rugi atas tanah kami yang dijadikan bangunan Gokul Barrage. Kami ditelantarkan tanpa tanah untuk menanam makana bagi anak-anak dan dipaksa kerja serabutan," kata dia seperti dilaporkan the Times of India.
Para petani itu sudah berjuang selama 17 tahun untuk menuntut ganti rugi atas tanah mereka yang dirampas.
Media lain menyebutkan mereka meminta ganti rugi karena tanah di kawasan itu turun ketika ketinggian air meningkat.
Pejabat Distrik Mathura Rajeh Kumar mengatakan pemerintah negara bagian sudah siap membayar ganti rugi sebanyak empat kali lipat kepada para petani. Dana itu akan segera cair.
Kasus bunuh diri petani sudah sering terjadi di India. Lebih dari 40 petani bunuh diri awal tahun ini di Mathura karena musim hujan menghancurkan panen mereka.