Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
Semua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.
Semua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.
Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
Hari Raya Idul Fitri sebuah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat muslim di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Momen ini juga tak bisa dipisahkan dari Tunjangan Hari Raya (THR) atau tradisi mudik ke kampung halaman.
(Foto: Liputan6.com)
-
Kapan Hari Kemerdekaan Indonesia dirayakan? Indonesia tengah memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78 tahun ini.
-
Kapan Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan? Masyarakat sebentar lagi akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
-
Kapan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan? Apalagi tumpeng kemerdekaan ini menjadi tradisi sekaligus simbol budaya Indonesia dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus.
-
Kapan Indonesia memperingati hari kemerdekaan? Tahun ini, Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78 tahun.
-
Kapan Indonesia merayakan hari kemerdekaan? Sebentar lagi masyarakat akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
-
Kapan Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan tahun ini? Tahun ini, Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah kapan momen Idul Fitri atau lebaran ini ditetapkan di negara Indonesia? Jawabannya, pengumuman hari lebaran sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tahun 1946.
Lantas, seperti apa momen pengumuman hari lebaran bagi umat muslim di Indonesia pasca kemerdekaan? Simak sejarahnya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Mengurus Hukum Islam
Mengutip dari kanal Liputan6.com dan situs nu.or.id, Bangsa Indonesia dikenal memiliki beberapa lembaga dari kerajaan atau pemerintah yang bertugas dalam mengurusi hukum-hukum dalam ajaran agama Islam.
Lembaga itu dulunya bernama Mahkamah Islam Tinggi atau MIT yang sudah dibentuk ketika era pemerintah Hindia Belanda masih berlangsung, sekitar tahun 1938. Tugas MIT sendiri sebagai lembaga hukum dan peradilan bagi umat Islam.
Selain itu, MIT juga bertugas untuk menentukan dan menetapkan awal puasa dan hari raya lebaran. Fungsi ini masih terus berjalan sampai awal Kemerdekaan Indonesia. Kementerian Agama sendiri baru dibentuk tahun 1946, maka tugas penentuan waktu lebaran masih sepenuhnya tugas dari MIT.
Pengumuman Bulan Puasa
Dalam surat kabar Antara edisi September 1945, Ketua MIT Kiai Haji M. Adnan menyiarkan maklumat tentang penetapan 'Hari Raja untuk Seluruh Djawa' yang berisikan kalimat sebagai berikut:
“Mengingat akan alasan-alasan dan dalil-dalil jang telah dikemukakan dalam menetapkan hari permulaan bulan Puasa dan mengingat akan telah sahnja permulaan bulan Puasa pada tahun ini jang djatuh pada hari Kamis Pon 9-8, 1945 (9 Agustus 1945), dengan berdasarkan rukjat jang sah di beberapa tempat seluruh Djawa, jang sesuai pula dengan Hisab-Falaky,”
Dalam penentuan hari lebaran, MIT menggunakan metode Rukyat dan Hisab untuk penentuan awal Ramadan dan juga bulan Syawal. Tak hanya itu, pengumuman ini juga menjadi penguat waktu pembacaan proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung saat bulan puasa.
Penentuan Hari Lebaran
Kiai M. Adnan putra dari Kanjeng Raden Pengulu Tapsir Anom V Keraton Surakarta kemudian melanjutkan isi maklumatnya yang berbunyi:
"Maka Hari Raja Fitrah (Lebaran) pada tahun ini, dengan istikmaal (menyempurnakan 30 hari) djatuh pada hari Sabtu Pon 8-9, 1945 (8 September 1954) dan hal ini sesuai benar dengan perhitungan Hisab-Falaky)
Demikianlah, mudah-mudahan kita dapat serentak berhari-Raja dengan arti jang lebih besar dari masa jang telah lalu,” terang Kiai Adnan dalam mengumumkan jatuhnya hari raya lebaran.
Dari pernyataan MIT itulah, pengumuman lebaran pun berlangsung setelah beberapa pekan Kemerdekaan Indonesia yaitu tepat pada tanggal 9 September 1945. Setelah merayakan kemenangan dari penjajah, tak lama umat muslim juga merayakan hari kemenangan yang larut bersama saudara tercinta.