3 Cara Malaysia bayar utang yang sudah menggunung
PM Mahathir punya cara-cara untuk melunasi utang negara sebesar 1 triliun ringgit atau setara Rp 3.600 triliun lebih. Begini cara-caranya:
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan jumlah utang Malaysia saat ini sebanyak 1 triliun ringgit atau setara Rp 3.600 triliun lebih. Butuh pemasukan negara yang sangat besar untuk bisa melunasi utang sebanyak itu.
Meskipun begitu, PM Mahathir punya beberapa cara untuk bisa membayar utang negara. Berikut cara-cara Malaysia untuk bayar utang yang sudah menggunung:
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Bagaimana Adrian Maulana mengatasi kemacetan di Jakarta? Adrian Maulana lebih prefer jalan kaki dan naik transportasi umum, dari ojol sampe kereta.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
Jual aset negara buat bayar utang
PM Mahathir berencana menjual aset negara, salah satunya adalah tanah. PM berusia 93 tahun itu berniat untuk menjual aset tersebut kepada warga Malaysia. Nantinya, warga yang membeli aset itu bisa membangun kawasan permukiman, yang tentu bisa menguntungkan negara.
"Mereka mengembangkan aset seperti misalnya membangun kawasan permukiman yang bisa memberikan mereka keuntungan," kata Mahathir.
Menerapkan pajak yang beda
PM Mahathir juga berencana menerapkan pajak, yang berbeda dari pajak penjualan dan jasa. Menurutnya, pajak ini tak akan membebani warga Malaysia. "Karena itu kami masih mencari formulasi yang tepat," kata Mahathir.
"Kami mungkin harus merancang pajak baru agar memiliki uang untuk membayar utang kami," tambahnya.
Membuat Tabungan Harapan
PM Mahathir sempat menolak donasi dari sebuah perusahaan untuk membayar utang negara. Menurutnya, uang yang dikirim dari perusahaan yang berjumlah 100 juta ringgit atau Rp 365 miliar ke Tabungan Harapan ini, ada motif tertentu.
"Kami tidak ingin mereka memberikan uang dan mengharapkan sesuatu sebagai balasannya. Itu jelas perbuatan korupsi," terang Mahathir.
Tabungan Harapan adalah tabungan yang dibuka oleh PM Mahathir. Tabungan itu digunakan sebagai sarana bagi warga Malaysia yang ingin mengurangi utang negara.