Akhirnya Sri Lanka Izinkan Warga Muslim yang Meninggal karena Covid-19 Dikubur
Sri Lanka mewajibkan kremasi bagi semua warga yang meninggal karena Covid-19, beralasan virus dalam jasad manusia bisa mengontaminasi air bawah tanah.
Sri Lanka akan mulai mengizinkan warga Muslim yang meninggal karena Covid-19 dikubur sesuai tradisi Islam, menyusul kemarahan masyarakat global karena pemerintah memutuskan semua warga yang meninggal karena virus corona harus dikremasi.
Pada Rabu, Perdana Menteri, Mahinda Rajapaksa memberikan jaminan saat menanggapi pertanyaan dari legislator di Parlemen.
-
Tengkorak raksasa seperti apa yang ditemukan di Sri Lanka? Sebuah foto di media social menunjukkan bahwa tengkorak raksasa setinggi 10 kaki, konon berusia 37.000 tahun, ditemukan di Gua Pahiyangala di Sri Lanka.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang menyatakan bahwa tengkorak raksasa di Sri Lanka adalah hoaks? Melansir dari situs cek fakta Sri Lanka, factcrescendo.com, setelah dilakukan penyelidikan, juru bicara Departemen Arkeologi Sri Lanka menyangkal adanya pengetahuan atau bukti tentang penemuan tengkorak raksasa di Gua Pahiyangala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Sri Lanka mewajibkan kremasi bagi semua warga yang meninggal karena Covid-19, beralasan virus dalam jasad manusia bisa mengontaminasi air bawah tanah.
Muslim dan non-muslim berunjuk rasa menentang aturan tersebut tahun lalu, menyebut kebijakan itu tak ilmiah dan tak menghormati ajaran Islam.
PBB juga memperhatikan persoalan ini. WHO dan asosiasi dokter Sri Lanka mengatakan korban Covid-19 bisa dikubur atau dikremasi.
Sri Lanka adalah negara mayoritas Buddha di mana sesuai ajaran Buddha atau Hindu, agama mayoritas kedua, mengkremasi penganutnya yang meninggal dunia.
Anggota parlemen Muslim, Rishard Bathiudeen mengatakan dia gembira dengan jaminan PM Rajapaksa, pemerintah harus mengimplementasikannya dengan mencabut kewajinan kremasi.
"Banyak orang yang telah dikremasi sebelumnya dan keluarga mereka hidup dalam kesedihan mendalam. Saya bahagia mereka menunjukkan kasih di saat seperti ini, tapi itu harus segera diimplementasikan karena warga meninggal setiap hari," jelasnya, dilansir Al Jazeera, Kamis (11/2).
Pelapor khusus PBB telah dua kali menyerukan pemerintah Sri Lanka mempertimbangkan kebijakannya dalam surat yang dikirim kepada pihak berwenang Januari tahun ini dan April tahun lalu.
Dalam memo terbarunya, ahli PBB mengatakan praktek itu (kremasi) berlawanan dengan kepercayaan Muslim dan masyarakat minoritas lainnya di Sri Lanka, dan bisa memperburuk prasangka yang berkembang, intoleransi, dan kekerasan.
Direktur Human Rights Watch Asia Selatan, Meenakshi Ganguly, mengatakan kepada Al Jazeera, pihaknya sangat lega akhirnya pemerintah Sri Lanka mendengar saran para ahli.
"Sementara banyak yang percaya bahwa keputusan ini untuk menangkal kritik lebih lanjut selama sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang akan datang, kami berharap pemerintah akan membuat pernyataan publik yang mencegah stigmatisasi Muslim di Sri Lanka dan akan mengumumkan reformasi untuk mengakhiri diskriminasi," jelas Ganguly.
Marjinalisasi minoritas
Sri Lanka melaporkan 71.211 kasus virus corona, termasuk 370 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins.
Kritikus menuding pemerintahan PM Rajapaksa memanfaatkan pandemi untuk marjinalisasi kelompok Muslim.
Umat muslim berjumlah sekitar 10 persen dari 21 juta penduduk Sri Lanka dan memiliki hubungan yang kurang baik dengan mayoritas penganut Buddha Sinhala. Hubungan memburuk pada tahun-tahun setelah berakhirnya perang saudara pada 2009 di mana kelompok-kelompok Buddha garis keras disalahkan atas beberapa serangan terhadap tempat usaha dan tempat ibadah masyarakat muslim.
Menyusul serangan bom Paskah pada April 2019 yang menewaskan lebih dari 250 orang, warga muslim semakin dimusuhi.
Sebuah organisasi muslim yang tidak banyak dikenal disalahkan atas serangan terburuk di negara kepulauan itu sejak perang saudara yang terjadi antara pasukan pemerintah dan pejuang separatis Tamil.
(mdk/pan)