Aksi Protes Irak Tewaskan 40 Orang
Pertumpahan darah itu merupakan aksi kekerasan brutal kedua pada Oktober ini. Serentetan bentrokan dua pekan lalu antara massa dan pasukan keamanan menewaskan 157 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang lainnya.
Sedikitnya 40 pengunjuk rasa di Irak tewas pada Jumat ketika pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan milisi dukungan Iran melepaskan tembakan saat berupaya meredakan aksi protes lanjutan yang menentang korupsi dan kesulitan ekonomi.
Seorang pejabat intelijen pemerintah sekaligus anggota milisi Asaib Ahl al-Haq berpengaruh tewas akibat bentrokan dengan pengunjuk rasa di Kota selatan Amara, katanya.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan Prabowo dan Gibran akan berkampanye di Jakarta? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC) Sedangkan Gibran bakal kampanye di Jakarta.
-
Di mana pertandingan Indonesia vs Irak akan diselenggarakan? Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta pada Kamis (6/6) sore.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
Lebih dari 2.000 orang terluka dari seluruh wilayah, menurut sumber medis dan Komisi Tinggi HAM Irak (IHCHR), saat masa melampiaskan frustasi mereka terhadap elit politik yang menurutnya gagal memperbaiki kehidupan setelah bertahun-tahun konflik.
"Yang kami inginkan empat hal: pekerjaan, air, listrik dan keamanan. Itulah yang kami inginkan," kata Ali Mohammed, (16) yang menutupi wajahnya dengan kaos untuk menghindari gas air mata, saat situasi di Lapangan Tahrir Baghdad rusuh.
Sirene meraung-raung dan tembakan gas air mata terus disemprotkan ke arah massa yang berselubung bendera Irak sambil meneriakkan 'dengan nyawa dan darah kami membela Irak'.
Pertumpahan darah itu merupakan aksi kekerasan brutal kedua pada Oktober ini. Serentetan bentrokan dua pekan lalu antara massa dan pasukan keamanan menewaskan 157 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang lainnya.
Kerusuhan tersebut menghancurkan hampir dua tahun stabilitas di Irak, yang hidup melalui pendudukan asing, perang saudara dan perlawanan ISIS antara 2003-2017. Aksi tersebut menjadi tantangan terbesar bagi pasukan keamanan sejak ISIS dinyatakan kalah.
Baca juga:
Pria Irak Didakwa di Australia karena Selundupkan Pencari Suaka dari Indonesia
Makan Ular Jadi Syarat Kelulusan Perwira Kurdi
Tentara AS Dipindahkan dari Suriah ke Irak
Hadapi Demonstran, Iran Kirim 7.500 Pasukan Khusus ke Irak
Iran: Demo di Irak adalah
Demo Berdarah di Irak, Benarkah Amerika Rencanakan Kudeta?