Aktivis Libanon tolak kedatangan Zakir Naik
Aktivis Libanon tolak kedatangan Zakir Naik. Mereka mengatakan pandangan Zakir Naik yang ekstrem tidak boleh masuk ke Libanon. Dia kini dipanggil oleh pemerintah India untuk diperiksa dalam kaitannya dengan serangan teroris di Dhaka pada 2016 dan kasus pencucian uang.
Sejumlah aktivis Libanon kini tengah berkampanye menolak kedatangan ulama India Zakir Naik. Mereka mengatakan pandangan Zakir Naik yang ekstrem tidak boleh masuk ke Libanon.
Naik dilaporkan sudah menjadi warga negara Saudi bulan lalu. Dia kini dipanggil oleh pemerintah India untuk diperiksa dalam kaitannya dengan serangan teroris di Dhaka pada 2016 dan kasus pencucian uang.
Zakir Naik diketahui memiliki lebih dari 16 ribu pengikut di jejaring sosial Facebook dan stasiun televisi Peace TV yang didirikannya ditonton hingga seratus juta pasang mata.
Para pegiat Libanon menuturkan, pandangan-pandangan Naik bertentangan dengan aturan hukum, termasuk soal ujaran kebencian yang bernada sektarian.
"Zakir Naik itu ulama ekstremis yang suka menyebarkan kebencian dan menyerang non-muslim serta kaum moderat. Dia juga sudah dilarang di banyak negara," kata aktivis sekaligus pengacara Khaled Merheb kepada the New Arab, seperti dilansir Russia Today, Selasa (19/6).
Perdana Menteri Inggris Theresa May pada 2010 silam pernah melarang Zakir Naik ke Inggris ketika dia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dengan alasan pandangan ekstrem Zakir Naik tidak boleh masuk ke Inggris.
Naik sudah berulang kali menyangkal tuduhan-tuduhan itu dan mengatakan ucapannya dikutip di luar konteks.
Ulama asal India ini pernah mengatakan kaum LGBT menderita masalah kejiwaan lantaran sering menonton film porno dan dia juga menganggap hukuman potong tangan bagi pencuri itu bukan hal buruk.