Hizbullah Umumkan Orang Nomor Dua Mereka Tewas Dibunuh Serangan Udara Israel di Beirut
Hizbullah Umumkan Orang Nomor Dua Mereka Tewas Dibunuh Serangan Udara Israel di Beirut
Israel melancarkan serangan udara ke sebuah bangunan di selatan Beirut pada Selasa malam.
Hizbullah Umumkan Orang Nomor Dua Mereka Tewas Dibunuh Serangan Udara Israel di Beirut
Kelompok perlawanan Islam di Libanon, Hizbullah, kemarin berduka setelah komandan senior Fouad Shokor yang dikenal dengan Hajj Mohsen tewas dihantam serangan udara Israel di Haret Hreik, sebelah selatan Beirut, Libanon pada Selasa.
"Setelah menempuh perjalanan yang penuh dengan keimanan kepada Allah, keikhlasan dalam keimanan ini, perlawanan yang tak kenal lelah dan jemu, serta penantian yang panjang untuk bertemu dengan Allah SWT dan para kekasih-Nya yang telah mendahului [...] dan di puncak kerinduannya akan pertemuan ini, Allah SWT menganugerahkan kepada hamba-Nya, pejuang yang ikhlas dan setia, pahala yang mulia berupa syahid," demikian bunyi pernyataan Hizbullah, seperti dilansir Al Mayadeen, Rabu (1/8).Pernyataan itu diakhiri dengan menggarisbawahi sikap gerakan Perlawanan terhadap pembunuhan itu akan diumumkan pada hari ini melalui pidato yang akan disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.
"Ini adalah pernyataan belasungkawa dan ucapan selamat kami," kata Hizbullah setelah mengucapkan selamat kepada keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa atas kehilangan mereka.
"Mengenai sikap politik kami terhadap agresi penuh dosa dan kejahatan besar ini, hal itu akan diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah besok dalam prosesi pemakaman."
Pada Selasa malam Israel menargetkan sebuah bangunan di selatan Beirut untuk membunuh Shokor.
Hajj Mohsen yang berasal dari Nabi Sheet di Lembah Bekaa, adalah salah satu pendiri Hizbullah di Libanon.
Shokor memulai aktivitas perlawanannya di daerah Ouzai di Beirut dan kemudian melejit menjadi tokoh kunci dalam perlawanan terhadap invasi Israel tahun 1982.
Ia berpartisipasi dalam pertempuran penting seperti di Khalde dan Fakultas Sains di Beirut. Dari situ dia muncul sebagai komandan penting dan membantu mendirikan kelompok perlawanan.
Shokor adalah salah satu penasihat dekat Hassan Nasrallah. Sepanjang kariernya, Shokor terlibat dalam membela Suriah selama perang dan pembebasan al-Qusayr, dan ia dianggap setara dengan Kepala Staf.
Ia dinilai sebagai "veteran berpengalaman" dan salah satu sosok di balik pengembangan persenjataan rudal berpemandu presisi milik Hizbullah.