Hizbullah Tunjuk Pemimpin Baru Pengganti Hassan Nasrallah, Sosoknya Pernah Lontarkan Pesan Menantang Untuk Israel
Hassan Nasrallah dibunuh Israel pada 27 September melalui serangan udara.
Kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah, menunjuk pemimpin baru pengganti Hassan Nasrallah pada Selasa (29/10). Sekjen Hizbullah tersebut dibunuh Israel melalui serangan udara pada 27 September lalu.
Pembunuhan Nasrallah meninggalkan kekosongan kepemimpinan di internal Hizbullah, yang telah kehilangan sebagian besar para pemimpinnya karena dibunuh Israel.
Sepupu Nasrallah, Hashem Safieddine, sebelumnya dipandang sebagai orang yang difavoritkan untuk mengambil alih kepemimpinan Hizbullah yang memiliki hubungan dengan Iran, namun Safieddine juga dibunuh Israel bulan ini.
Pengganti Nasrallah adalah Naim Qassem (71), yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Sekjen, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (30/10).
Dalam pernyataannya, Hizbullah mengatakan Qassem dipilih karena “ketaatan pada prinsip dan tujuan Hizbullah”.
"Kami memohon kepada Allah Yang Maha Besar untuk membimbingnya dalam misi terhormat ini dalam memimpin Hizbullah dan (kelompok) perlawanan Islamnya," jelas pernyataan tersebut.
Tantang Israel
Naim Qassem sering dianggap sebagai "Nomor Dua" Hizbullah. Dia salah satu ulama yang mendirikan kelompok ini pada awal 1980-an.
Dia adalah pejabat Hizbullah paling senior yang kerap muncul di hadapan publik. Sejak Nasrallah terbunuh, Qassem telah menyampaikan tiga pidato di televisi, berbicara dalam bahasa Arab yang lebih formal daripada bahasa Lebanon sehari-hari yang disukai Nasrallah.
Pada 30 September, Qassem melontarkan pesan menantang, mengatakan Hizbullah tetap siap melawan Israel dan menang.