VIDEO Ikut Operasi Militer, Jurnalis Terkenal Israel Tekan Tombol Ledakkan Gedung di Lebanon
Presenter Israel dari stasiun televisi Channle 12 terekam kamera meledakkan sebuah gedung di Lebanon.
Danny Kushmaro membantu meledakkan sebuah gedung di Lebanon selatan yang menurut tentara digunakan untuk menembakkan roket ke Israel.
Danny Kushmaro, seorang jurnalis TV Israel menuai banyak kritikan setelah dia terekam kamera sedang meledakkan gedung di Lebanon.
Presenter stasiun televisi Channel 12 itu terlihat mengenakan alat rompi anti peluru dan helm saat seorang tentara memberi instruksi kepadanya tentang cara meledakkan alat peledak.
Dalam sebuah rekaman video yang diunggah Middle East Eye (MEE)pada (27/10), terlihat seorang tentara memberi tahu Kushmaro bahwa sebuah gedung yang akan diledakan diduga telah meluncurkan roket ke Israel utara. Gedung tersebut ditandai dengan warna abu-abu pada sebuah layar yang terhubung dengan drone.
Setelah hitungan mundur, Kushmaro kemudian menekan tombol detonator dengan tangannya sendiri dan seketika terjadi ledakan besar di area gedung dan meratakan bangunan tersebut.
Dalam video itu, Kushmaro juga menjelaskan “kami (tentara Israel) tidak meninggalkan apa pun di sini, setiap tempat yang berisi bahan peledak dihancurkan” sambil menyoroti kepulan debu yang keluar dari puing bangunan tersebut. Ia bahkan menekankan bahwa “jangan macam-macam dengan orang Yahudi.”
Tuai kecaman dari berbagai pihak
Usai peristiwa itu tersebar di media sosial, banyak yang menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran etika jurnalis.
Salah seorang jurnalis yang bekerja di kantor berita Haaretz, Etan Nechim, menggambarkan tindakan Kushmaro sebagai hal yang “memuakkan” dan mengatakan kejadian itu muncul pada saat jurnalis Palestina dan Lebanon menghadapi ancaman, penangkapan dan pembunuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Tidak dapat dipercaya, pembawa acara N12 News, Danny Kushmaro, bergabung dengan pasukan tentara penjajah Israel di Lebanon selatan dan mengebom sebuah gedung,” tulis Nechim dalam unggahannya di X.
Ofer Cassif, seorang anggota parlemen Israel untuk partai sayap kiri Hadash, menunjukkan ironi dalam unggahannya di X bahwa Channel 12 sebelumnya memberitakan "teroris Hamas yang menyamar sebagai wartawan".
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti