Sosok 2 Prajurit TNI Pasukan Perdamaian PBB yang Terluka Ditembaki Israel, Begini Kabarnya Kini
Kondisi terkini 2 prajurit TNI pasukan perdamaian PBB usai diserang Israel.
Tank Israel menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di menara pemantauan 14 yang berada di Lebanon Selatan. Peristiwa itu mengakibatkan kerusakan parah di pos serta melukai 2 prajurit TNI yang tengah berjaga saat itu.
Seorang penjaga perdamaian Indonesia yang ditempatkan di dalam menara pengawas UNIFIL di Naqoura, Lebanon Selatan, memberikan kesaksian langsung saat tank Merkava Israel meluncurkan proyektil yang menargetkan penjaga perdamaian PBB.
Ia juga melaporkan kondisi terbaru usai serangan tersebut yang mengakibatkan dirinya bersama seorang rekannya harus menjalani perawatan intensif selama tiga hari di RS.
Markas UNIFIL Diserang Israel
Markas PPB di Lebanon belum lama ini mendapat gempuran Israel. Akibatnya dua orang anggota TNI yang tengah melaksanakan misi perdamaian di sana terkena dampak serangan hingga mengalami luka-luka.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto menyatakan prajurit TNI yang bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terkena serangan tembak militer Israel (IDF).
Ia menjelaskan prajurit yang kena serangan tembak itu mengalami luka ringan pada kaki dan dalam kondisi normal.
"Pada Kamis 10 Oktober 2024 pukul 05.05 waktu setempat di Tower Pengamatan (OP 14) Naqoura telah terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah, terdengar ledakan dari kedua belah pihak," kata Kapuspen TNI menjelaskan kronologi peristiwa.
"Situasi kontak tembak terus terjadi dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill. Rekoset (peluru nyasar, red.) luncuran mengenai menara pengamatan (OP 14) yang diduduki oleh personel pengamat situasi," tambah dia.
Hariyanto menyebut personel TNI itu terluka akibat rekoset baku tembak IDF dan Hizbullah.
Kronologi Penembakan Pasukan Zionis
Sebuah unggahan video Instagram @middleeasteye merekam saat seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB menceritakan kronologi penembakan yang dilakukan tentara Israel.
Pada saat itu, beberapa pasukan Israel sudah membidik lokasi pos pemantauan 14 yang memang menjadi lokasi tugas keduanya.
"Kami memulai tugas kami pukul 4 pagi pada 10 Oktober dan kami berada di atas gedung ini, di pos pemantauan 14 di Markas Besar UNIFIL di Naqoura. Kami melihat ada laser yang membidik kami, dan kami mulai mengamankan dan berinisiatif untuk mematikan lampu di lantai empat dan lampu di lantai dua," kata seorang prajurit TNI.
Mengetahui adanya serangan, ia lantas naik ke lantai atas untuk memantau situasi sekaligus berkomunikasi dengan menara lainnya.
"Selanjutnya kami mulai naik ke atas untuk memastikan situasi dan koordinat dengan menara di sebelah sana. Setelah berkomunikasi dengan menara di sebelah sana, dipastikan bahwa laser tersebut memang mengarah kami," sambungnya.
Benar saja, sebuah proyektil dari tank merkava tiba-tiba ditembakan ke arahnya hingga membuatnya terlempar. Terlihat beberapa dinding pos juga mengalami kerusakan parah.
"Selanjutnya kami melaporkan ke komandan tertinggi kami. Tak lama kemudian, proyektil ditembakan dari tank merkava dan menghantam kami di menara pemantauan di sebelah sana. Selanjutnya tangki menara rusak di dalamnya. Kami pun terlempar dan mencoba untuk mencari jalan keluar," jelasnya.
Kedua prajurit TNI itu diketahui mengalami luka. Namun mereka berupaya tetap tenang dan berusaha mencari jalan keluar.
Keduanya pun berhasil ditangani pihak RS UNIFIL untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
"Kami lompat ke lantai tiga, kemudian lantai empat dan kemudian lompat lagi ke lantai dua. Kami berguling karena khawatir serangan susulan kembali terjadi. Kami kemudian pergi ke tempat berlindung dan dievakusi oleh tim medis rumah sakit," pungkasnya.
Kondisi Terkini 2 Prajurit TNI Ditembak Israel
Dua prajurit tersebut diketahui bernama Pratu Mar Eggy Arifiyyanto dan Koptu Nofrian Syahputra. Keduanya ditugaskan menjadi prajurit UNIFIL di Pos Pantau 14.
"Selamat siang semua, saya Pratu Marinir Eggy Arifiyyanto. Saya Koptu Nofrian Syahputra. Kami adalah dua pasukan perdamaian yang bertugas di pos pemantauan 14 pada 10 Oktober di Naqoura," jelas keduanya.
Usai menjadi korban serangan Israel, kondisi keduanya kini telah membaik usai 3 hari dirawat di RS UNIFIL.
Mereka pun mengaku saat ini telah kembali bertugas dan siap menerima misi lain.
"Setelah kejadian tersebut, kami dirawat intensif di RS UNIFIL selama tiga hari. Sekarang kami telah kembali dalam keadaan yang sangat baik."
"Sebagai prajurit perdamaian UNIFIL, kami siap melaksanakan tugas selanjutnya dan tetap teguh pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701," ucap Pratu Eggy.