Anggota ISIS ikut sandera toko Yahudi dulunya gemar pakai bikini
Hayat Boumeddiene dulu kasir. Menikah dengan Amedy Coulibaly, jadi terlibat penyanderaan toko milik Yahudi
Hayat Boumeddiene adalah satu-satunya tersangka terorisme di Paris, Prancis, yang berhasil kabur setelah penyerbuan polisi tadi malam. Siapa sangka, anggota ISIS cabang Eropa ini dulunya wanita sekuler.
Dalam foto yang kini beredar, dia memeluk seorang pria dan mengenakan bikini. Inilah wanita yang paling dicari di seantero Negeri Menara Eiffel. Selain menyandera toko swalayan Yahudi, Boumeddiene diduga terlibat penembakan polwan dua hari sebelumnya bersamaan dengan serangan Tabloid Charlie Hebdo.
Sang suami, Amedy Coulibaly,adalah imigran Senegal yang terlibat jaringan ISIS. Dia pernah dipenjara pada 2007 karena terlibat jaringan terori. Coulibaly tewas ditembak seusai penyanderaan kemarin. Dalam situasi kacau usai penyerbuan polisi anti-teror, wanita keturunan Tunisia ini berhasil melenggang.
"Boumeddiene berhasil kabur karena dia jadi salah satu sandera, jadi polisi bingung," ujar salah satu polisi setempat seperti yang dilansir dari Daily Mail, Sabtu (10/1).
Pasangan suami istri ini menikah secara legal di Prancis. Setelah menikah dengan Coulibaly, Boumeddiene tidak pernah sekalipun terlihat tanpa hijabnya. Ia menjadi jihadis sejak saat itu.
Sebelum jadi jihadis dan mengenakan hijab, Boumeddiene bekerja sebagai kasir dengan upah minimum di pinggir Kota Juvisy, Paris pada 2009.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua bersaudara Cherif Kouachi dan Said Kouachi yang menyerang kantor Charlie Hebdo, akhirnya tewas. Dua pelaku keturunan Aljazair dan pernah dilatih Al Qaidah Yaman ini menembaki polisi, lalu diberondong balik.
Dalam waktu bersamaan, upaya dua orang menyandera satu supermarket milik Yahudi juga berhasil diakhiri, kendati warga sipil ikut tewas. Insiden ini lebih berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Total lima orang tewas, termasuk pelaku bernama Amedy Coulibaly.
Polisi Prancis belum menyimpulkan dua insiden penyanderaan itu berkaitan karena latar organisasi para militan berbeda. Tapi kepada negosiator sebelum diserbu, Coulibaly menuntut Kouachi bersaudara dilepas hidup-hidup.