Istri Pemimpin ISIS Dihukum Mati di Irak, Terlibat dalam Penculikan dan Perbudakan Perempuan Yazidi
Asma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Asma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Istri Pemimpin ISIS Dihukum Mati di Irak, Terlibat dalam Penculikan dan Perbudakan Perempuan Yazidi
Pengadilan di Irak menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap istri pertama pemimpin ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi.
Dewan Kehakiman Tertinggi menyampaikan, pengadilan Pidana Karkh menyatakan perempuan tersebut bekerja sama dengan ISIS dan menangkap para perempuan Yazidi, seperti dilansir BBC, Kamis (11/7).
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak mengidentifikasi perempuan tersebut sebagai Asma Mohammed, yang juga dikebal dengan nama Umm Hudaifa.
Belum ada tanggapan dari pengacaranya terkait vonis ini. Namun dalam wawancara baru-baru ini dengan BBC,
Asma membantah terlibat dalam aksi terorisme ISIS maupun membantah tuduhan menculik dan memperbudak perempuan Yazidi.
Saat Baghdadi tewas bunuh diri ketika terjebak dalam penyerbuan pasukan Amerika Serikat tahun 2019, Asma Mohammed tidak berada di lokasi karena sedang dipenjara di Turki selatan. Baghdadi sedang bersembunyi di Suriah barat laut bersama keluarganya ketika pasukan AS menyerbunya. Dia lalu meledakkan rompi bunuh diri ketika terpojok, menewaskan dirinya dan dua anaknya, sementara dua dari empat istrinya tewas dalam baku tembak.
Setelah dipenjara di Turki, Asma Mohammed diekstradisi ke Irak pada Februari 2024 dan ditahan sembari dilakukan penyelidikan atas dugaan keterlibatannya dalam aksi terorisme.
Ketika ditanya BBC terkait kekejaman yang dilakukan suaminya, Asma Mohammed mengatakan dia telah menentang suaminya terkait “darah orang-orang yang tidak bersalah” di tangannya.
Dia juga mengaku “merasa malu” dan “sangat menyesal” atas apa yang terjadi pada perempuan dan anak-anak Yazidi, setidaknya sembilan di antaranya diduga dibawa ke rumahnya sebagai budak.
Orang Yazidi yang diculik dan diperkosa anggota ISIS mengajukan gugatan di Irak, menuding Asma Mohammed bersekongkol dalam penculikan dan perbudakan seksual terhadap para gadis dan perempuan. Dia membantah tuduhan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pengadilan Irak telah menjatuhkan ratusan hukuman mati dan hukuman penjara seumur hidup kepada pria dan wanita karena terlibat dalam organisasi teroris ISIS.
