Video Viral Menteri Baru Suriah Saksikan Dua Perempuan Dieksekusi Tembak di Depan Publik
Keasilan video ini telah dikonfirmasi platform pemeriksa fakta.
Video Menteri Kehakiman Suriah, Shadi Muhammad al-Waisi, viral baru-baru, ketika Waisi sedang menyaksikan eksekusi dua perempuan di kota Idlib sebagai bagian penerapan hukum syariah. Eksekusi tersebut berlangsung pada Januari 2015 di bawah kekuasaan Front Al-Nusra, cikal bakal kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS).
HTS merebut Damaskus dan menggulingkan kekuasaan Bashar Al-Assad akhir 2024 lalu. Assad melarikan diri ke Moskow, Rusia.
Dikutip dari The Cradle, Senin (6/1), keaslian video viral tersebut telah dikonfirmasi oleh platform pemeriksa fakta Verify-Sy pada 4 Januari. Dua perempuan yang dieksekusi tersebut diduga melakukan perzinahan dan prostitusi.
“Untuk mengkonfirmasi hal ini secara meyakinkan, dan mengingat sensitivitas verifikasi di zona konflik sesuai dengan metodologi yang diadopsi, ‘Verify-sy’ menghubungi beberapa pihak di pemerintahan baru Suriah. Seorang pejabat senior mengonfirmasi bahwa pria dalam video tersebut memang benar Menteri Kehakiman saat ini, Shadi al-Waisi, dan pada saat itu, dia adalah seorang hakim,” jelas Verify-Sy.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya di pemerintahan sementara yang dipimpin HTS menambahkan bahwa video tersebut “mendokumentasikan penegakan hukum pada waktu dan tempat tertentu, di mana prosedurnya dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku pada saat itu.” Namun, ia juga mengklaim rekaman tersebut “mencerminkan tahapan yang telah kita lalui, mengingat transformasi hukum dan prosedur yang terjadi saat ini, sehingga tidak tepat untuk menggeneralisasi atau menggunakannya untuk menggambarkan tahapan saat ini, mengingat kondisi dan referensi yang berbeda."
Pejabat tersebut menambahkan, pemerintah sementara yang dipimpin mantan panglima perang Al-Qaeda dan ISIS Ahmad al-Sharaa – yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammad al-Julani – akan melakukan “peninjauan menyeluruh” terhadap “semua tindakan hukum yang diambil selama periode tersebut… untuk memastikan keabsahan putusan dan kesesuaiannya dengan standar keadilan dan kewajaran.”
Waisi diangkat menjadi Menteri Kehakiman pada 10 Desember oleh Perdana Menteri sementara Mohammed al-Bashir. Setelah menjabat, Waisi mengumumkan rencana untuk memberhentikan semua hakim perempuan dari lembaga peradilan.