Berapa Banyak Ponsel yang akan Dibuang Tahun Ini? Simak Datanya
Hasil penelitian mengungkap jika kebanyakan pengguna ponsel lebih memilih untuk menyimpan ponsel lama mereka ketimbang mendaur ulang.
Forum Internasional Limbah Peralatan Listrik dan Elektronik (WEEE) memprediksi, sebanyak 5,3 miliar ponsel akan dibuang penggunanya tahun ini.
Banyaknya ponsel yang dibuang turut berdampak buruk terhadap lingkungan. Lingkungan pun akan tercemar limbah elektronik atau e-waste.
-
Apa yang dimaksud dengan sinonim dalam Bahasa Inggris? Sinonim sendiri merupakan persamaan kata dengan arti yang serupa atau hampir sama.
-
Apa yang dimaksud dengan 'Rumah Limas'? Salah satu rumah tradisional penuh dengan nilai-nilai filosofis yaitu Rumah Limas di Sumatra Selatan.
-
Apa pengertian dari limbah cair? Limbah cair adalah jenis limbah yang berwujud cairan dan dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia.
-
Apa itu pempek lenggang? Pempek lenggang adalah salah satu varian pempek yang menjadi favorit para pecinta kuliner.
-
Apa yang membuat lumba-lumba ini langka? Mamalia laut ini langka karena siripnya menyerupai jempol manusia.
-
Kapan Upacara Kukhuk Limau dilakukan? Mengutip situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada dua rangkaian upacara untuk mengiringi kehamilan yaitu Kukhuk Limau yang dilaksanakan pada usia kandungan 5 sampai 8 bulan terhitung sejak sang ibu berhenti haid.
Hasil penelitian mengungkap jika kebanyakan pengguna ponsel lebih memilih untuk menyimpan ponsel lama mereka ketimbang mendaur ulang. Bahkan diperkirakan jumlah ponsel di dunia mencapai angka 16 miliar dan sepertiga dari ponsel itu tidak digunakan lagi di Eropa.
Akhirnya komponen penting ponsel, seperti tembaga dan kobalt pun harus ditambang. Penambangan turut merusak lingkungan dibanding mengambil komponen-komponen dari ponsel bekas.
“Perangkat ini menawarkan banyak sumber daya penting yang dapat digunakan dalam produksi perangkat elektronik baru atau peralatan lain, seperti turbin angin, baterai mobil listrik, atau panel surya – semuanya penting untuk transisi digital hijau ke masyarakat rendah karbon,” jelas manajer komunikasi WEEE, Magdalena Charytanowicz, dikutip dari laman BBC, Jumat (14/10).
Pengguna ponsel pun cenderung tidak mengetahui jika perangkatnya memiliki banyak fungsi lain.
“Orang cenderung tidak menyadari bahwa semua barang yang tampaknya tidak penting ini memiliki banyak nilai dan bersama-sama di tingkat global mewakili volume yang sangat besar,” ujar direktur WEEE, Pascal Leroy.
Dalam penelitian itu, WEEE mengungkap mereka juga menemukan limbah elektronik lainnya, seperti mesin cuci, pemanggang roti, alat GPS, dan komputer tablet. Sampah elektronik pun diyakini akan seberat 74 ton pada 2030.
Namun langkah-langkah pengurangan limbah sudah dilakukan, seperti aksi Royal Society of Chemistry. Tetapi aksi itu belum menutup ancaman kerusakan lingkungan karena baru 17 persen saja limbah elektronik dunia didaur ulang.
Limbah elektronik sendiri adalah sampah dengan pertumbuhan paling cepat di dunia yang mampu memengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan karena mengandung zat berbahaya.
Menurut survei Material Focus, Inggris sendiri diperkirakan memiliki lebih dari sejuta perangkat elektronik dengan total USD 6,3 miliar atau Rp 96,8 triliun yang tidak digunakan. Namun jika seluruh perangkat elektronik tidak terpakai dijual, maka setiap keluarga akan mendapat keuntungan sebesar USD 226 atau Rp 3,4 juta.
Maka itu Material Focus mengajak warga Inggris untuk menjual perangkat elektronik yang tidak digunakan agar didaur ulang.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)