Berapa Lama Lagi Vaksin Covid-19 Akan Tersedia Secara Massal?
Sebagian dari vaksin yang kini masih dalam tahap dikembangkan sudah aman digunakan--seperti Sputnik V. Sesungguhnya berapa lama lagi kita bisa mendapatkan vaksin itu?
Hingga akhir bulan ini, lebih dari satu juta orang di seluruh dunia bisa meninggal karena Covid-19. Ekonomi terpuruk karena dampak aturan jaga jarak sosial. Vaksin sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa dan peradaban. Sebagian dari vaksin yang kini masih dalam tahap dikembangkan sudah aman digunakan--seperti Sputnik V. Sesungguhnya berapa lama lagi kita bisa mendapatkan vaksin itu?
Dikutip dari the Times of India, Rabu (9/9), untuk menjawab pertanyaan itu tidak mudah karena tidak semua proses pembuatan vaksin itu sama. Namun semua syaratnya sama: vaksin harus aman dan efektif. Uji coba kepada manusia dengan vaksin buatan Universitas Oxford yang dianggap salah satu dari pengembang vaksin terdepan di dunia--harus dihentikan setelah ada sukarelawan yang jatuh sakit.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkeras vaksin bisa siap pada Oktober-November. Tapi para ahli menyebut 2021 adalah waktu yang lebih masuk akal. Mengingat masal pasokan dan distribusi, vaksin Covid-19 tampaknya baru akan siap untuk diedarkan secara massal pada akhir tahun depan, itu pun jika sudah disetujui aman untuk digunakan pada tahun ini.
Berikut gambaran bagaimana pengembangan vaksin Covid-19 saat ini:
-Tahap pra-uji coba ada 142 vaksin (belum diuji coba ke manusia)
-Uji coba tahap satu ada 24 vaksin (diuji keamanan dan dosisnya)
-Uji Coba tahap kedua ada 14 vaksin (diuji coba kepada sukarelawan yang lebih luas)
-Uji coba tahap ketiga ada 9 vaksin (diuji coba dalam skala besar efektivitasnya)
-Sudah disetujui ada 3 vaksin (ketiganya sudah aman digunakan sebelum merampungkan uji coba tahap ketiga)
Uji Coba Tahap Ketiga, sudah dirilis untuk digunakan
1. Sputnik V
Rusia merilis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya bersama Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) setelah melibatkan 76 sukarelawan--angka yang jauh lebih sedikit dari biasanya ribuan sukarelawan yang diuji coba untuk sebuah vaksin.
Vaksin ini dibuat dari virus flu biasa yang tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh. Meski sudah menunjukkan keberhasilan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi, para ahli masih khawatir karena perlu lebih banyak penelitian lagi untuk mengukur respons kekebalan tubuh itu.
Pemerintah Rusia mengatakan sertifikasi vaksin itu akan dikaji lagi setelah tahap uji coba ketiga sudah rampung. Rusia kini menghubungi India untuk menjadi tuan rumah uji coba tahap ketiga secara massal sekaligus memproduksinya.
Tahap Ketiga, Penggunaan Terbatas
1. CanSino Biologics
Vaksin Ad5-nCovd dibuat perusahaan China CanSino Biologics dan institut militer. Militer China menyetujui penggunaan vaksin ini secara terbatas pada Juni lalu setelah tahap pertama uji coba ke manusia rampung pada Mei. Uji coba tahap kedua memperlihatkan respons imun yang kuat. Bulan lalu Arab Saudi, Pakistan mengatakan mereka siap menjadi tuan rumah untuk menggelar uji coba tahap ketiga secara massal.
2. Sinovac
coronaVac, vaksin buatan China yang lain sudah mendapat izin dari pemerintah China untuk penggunaan trbatas pada Juli. Seperti halnya vaksin polio dan flu, vaksin ini menggunakan virus non-aktif atau virus yang sudah mati untuk memproduksi kekebalan. Uji coba tahap ketiga kini sedang berlangsung di Brasil dan Indonesia. Vaksin ini juga sudah diberikan kepada 90 persen karyawan serta keluarga perusahaan Sinovac.
Tahap Kedua, Ketiga
1. AstraZeneca, Universitas Oxford
Vaksin paling awal yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dengan nama Chadox1 nCoV-19 atau AZD 1222 ini menjalani uji coba serentak. Tahap pertama dan kedua vaksin ini tidak memperlihatkan efek samping yang parah. Tahap kedua/ketiga dilakukan di Inggris India, Brasil, Afrika Selatan dan AS, tapi kemudian dihentikan karena seorang sukarelawan di Inggris mengalami sakit yang misterius. AstraZeneca mengatakan mereka sedang mengkaji semua proses dan sukarelawan itu diharapkan bisa segera sembuh.
(mdk/pan)