Bercanda soal bom di bandara, dokter AS didenda miliaran
Dia bilang membawa bahan peledak C-4 pada petugas, lalu mengkoreksinya. Terlambat, keamanan sudah bertindak.
Niat bercanda seorang dokter asal Amerika Serikat malah membuatnya didenda hingga Rp 1,1 miliar. Ini lantaran dia bilang ada bom di kopernya saat hendak terbang dari Bandar Udara Kota Miami, Negara Bagian Florida. Dia juga menyebabkan pemberangkatan ditunda.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (2/12), Manuel Alvarado harus membayar mahal atas perbuatannya. Meski demikian sang pengacara membela kliennya. "Mahalnya biaya ini lantaran denda penundaan penerbangan, evakuasi mahal, bahkan hingga mengeluarkan polisi penjinak bom," ujar Brian Bieber.
Tepat sebelum naik pesawat ke Ibu Kota Bogota, Kolombia petugas keamanan mengajukan pertanyaan rutin soal apa yang dibawa oleh Alvarado. Dia mengatakan membawa bahan peledak C-4.
Padahal dia bercanda dan berusaha mengkoreksinya cepat. Namun hal itu terlambat dan otoritas sudah bergerak mencari tas miliknya. "Alvarado merasa menyesal dan dia sebenarnya tak ingin membuat orang lain ketakutan. Dia tahu hari ini telah membuat kesalahan terburuk dalam hidupnya," kata Beiber.
Alvarado didenda dengan tudingan membuat ancaman bom palsu dan kriminal. Setelah membayar denda itu dia dapat kembali ke rumahnya. Sejak serangan 11 September 2001 undang-undang ancaman bom dapat memberi sanksi parah pada pelakunya.