Bikin Geger, Dua Ratu Kecantikan Datangi Kantor Militer Thailand, Ternyata Ini Sebabnya
Bikin Geger, Dua Ratu Kecantikan Datangi Kantor Militer Thailand, Ternyata Ini Sebabnya
Dunia maya di Thailand juga sontak ramai karena kejadian ini.
- Terungkap Mantan Gubernur Malut Gelontoran Rp50 Juta Sekali Kencan dengan Wanita
- Percakapan Terakhir Pembunuh Mayat Wanita Dalam Koper, Ngamuk Dimaki-maki Usai Bercinta
- 40 Pantun Teka Teki Lucu dan Jawabannya, Bikin Mikir & Cocok Sebagai Hiburan
- Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Bikin Geger, Dua Ratu Kecantikan Datangi Kantor Militer Thailand, Ternyata Ini Sebabnya
Kantor pusat rekrutmen tentara di Thailand geger ketika dua ratu kecantikan datang di hari pendaftaran.
Kedua perempuan transgender itu terpilih menjadi peserta wajib militer setelah mengikuti undian perekrutan yang digelar setiap tahun. Keduanya memang kemudian menolak tapi mereka tetap harus melapor ke kantor tentara.
Menurut Undang-Undang Militer Thailand 1954, setiap laki-laki bisa mendaftar menjadi tentara pada usia 21 tahun. Di angkatan bersenjata Thailand wajib militer biasanya dijalani selama dua tahun.
Jika jumlah yang mendaftar jadi tentara melebihi lowongan yang tersedia maka kandidat akan dipilih dengan cara diundi. Di hari perekrutan mereka akan memilih kartu yang tersedia di dalam kotak.
Nasib mereka bergantung pada kartu warna apa yang mereka dapat.
Mereka yang mendapat kartu berwarna merah akan menjalani wajib militer selama dua tahun. Sedangkan mereka yang mendapat kartu warna hitam diperbolehkan pulang.
Ketika dua perempuan transgender yang cantik jelita datang ke lokasi pendaftaran di Distrik Kaset Wisai, setelah timur laut Thailand, mereka sontak menuai perhatian khalayak sampai netizen di dunia maya.
Parida Kerayuphan, 21 tahun, adalah mahasiswa di Universitas Sripatum, Bangkok, yang merupakan duta kampusnya dan memiliki 69.000 pengikut di Instagram.
Kantong Passarapon, 21 tahun juga adalah perempuan transgender yang dilaporkan pernah mengikuti ratusan kontes kecantikan dan memenangkan sejumlah gelar. Para penggemarnya menyebut dia sebagai "Ratu Teluk Thai".
Mereka datang ke kantor perekrutan tentara dengan membawa sertifikat bukti telah menjalani operasi gender sebagai syarat pengecualian bagi pendaftar.
Di Thailand, orang transgender bisa mendapat pengecualian dari wajib militer jika mereka bisa membuktikannya dengan sertifikat medis. Namun mereka tetap harus melapor ke kantor perekrutan.
Kehadiran dua perempuan cantik itu juga memicu komentar di media sosial.
"Kegiatan ini jadi lebih mirip kontes kecantikan ketimbang tempat pengundian perekrutan," kata seorang netizen di Instagram, seperti dilansir laman South China Morning Post, Ahad (21/4).
"Sebagai perempuan saya mereka minder," kata yang lain.
Militer Thailand biasanya merekrut 80.000 sampai 100.000 tentara setiap tahun, tergantung angka kelahiran.
Juru bicara kementerian Pertahanan Thailand mengatakan ada sekitar 40.000 sampai 85.000 tentara yang akan direkrut lewat undian tahun ini.
Setiap anak laki-laki di Thailand akan menerima surat informasi perekrutan di usia 17 tahun dan mereka diminta membalas surat itu.
Jika mereka tidak mau bergabung maka mereka harus ikut undian yang digelar setiap April.
Ada sejumlah kategori yang mendapat pengecualian. Biasanya penyandang disabilitas atau biksu bisa mendapat pengecualian.
Mereka yang menolak wajib militer tanpa alasan yang bisa diterima akan dipenjara selama tiga tahun.