Buku kontroversial Inggris sebut Yesus nikahi Maria Magdalena
Buku baru diluncurkan ini mengundang protes keras dari pihak gereja dan akademisi.
Sebuah buku baru dan kontroversial diluncurkan semalam di Ibu Kota London, Inggris, mengklaim di dalamnya ada beberapa bukti baru dan akurat jika Yesus Kristus memang menikah dengan Maria Magdalena dan memiliki anak. Beberapa kalangan mengecam keras jika buku ini sampai diedarkan.
Buku itu berjudul The Lost Gospel. Penulisnya mengklaim catatan ini berasal dari terjemahan baru sebuah manuskrip Joseph dan Aseneth sangat kuno di perpustakaan Inggris dan dua surat di dalamnya, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (12/11).
Naskah itu menguraikan kisah Yusuf dalam kitab kejadian diperkirakan dibuat pada abad keenam, serta ada simbol-simbol mengacu pada Yesus. "Simbol ini menceritakan soal hubungan, pernikahan, anak-anak, dan perjuangan kehidupan," ujar penulis yakni Simcha Jacobovici dan Barrie Wilson.
Jacobovici berdarah Israel-Kanada ini membongkar simbol-simbol itu bersama Wilson yang juga akademisi. Keduanya meyakini hal ini perlu disimbolkan lantaran pada masa itu gereja banyak konflik. Banyak naskah penting menyamarkan tulisan mereka dengan simbol untuk melindunginya dari mereka yang ingin mengubah atau menghancurkan dokumen asli.
Kritik keras datang dari gereja Inggris salah satunya Diarmaid Macculloch, profesor sejarah gereja dari Universitas Oxford. Menurutnya penulis salah menerjemahkan naskah itu. "Mereka menuliskan itu salah satu bagian dari kehidupan Yesus tapi tidak sama sekali," ujar Macculloch.
Menanggapi protes Macculoch, Wilson yang juga profesor studi Kristen di Universitas York, Kota Toronto, Kanada mengatakan protes negatif pada tulisannya menunjukkan pengkritik bagian dari doktrin perlindungan sempurna teologi.
Buku ini menggenapkan potongan naskah papirus kuno ditemukan dua tahun lalu mengatakan Yesus memiliki istri namun tidak disebutkan siapa dia. Ini menyebabkan kekacauan pada tradisi Kristen telah lama dipercaya Kristus tidak menikah.