Cara Meyakini Bahwa Allah Maha Esa, Pahami Dalilnya dalam Al-Quran
Berikut cara meyakini bahwa Allah Maha Esa beserta dalilnya dalam Al-Quran.
Allah Maha Esa merupakan salah satu gelar yang masuk ke dalam Asmaul Husna yakni Al Ahad. Allah Maha Esa memiliki srti Allah SWT itu tunggal, tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak serupa dengan siapa pun.
Meyakini bahwa Allah Maha Esa membuat Islan disebut sebagai agama tauhid. Di mana umat Islam menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya sembahan yang benar. Allah SWT menegaskan keesaannya dalam Al-Quran surat Thaha ayat 14 yang artinya,
-
Bagaimana cara menunjukkan iman kepada Allah? 'Iman kepada Allah adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita di tengah kegelapan dunia.'
-
Bagaimana Al Ikhlas mengajarkan Tauhid? Surah Al Ikhlas adalah surah yang mengajarkan tentang makna tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam segala hal. Surah ini menjelaskan sifat-sifat Allah yang tidak ada bandingannya, tidak ada yang menyerupai-Nya, dan tidak ada yang setara dengan-Nya.
-
Bagaimana cara mengetahui apakah Islam benar? Iman kepada hal-hal yang tidak tampak, menurutnya, merupakan bagian dari akidah Islam yang harus diyakini tanpa keraguan.
-
Bagaimana cara merealisasikan tauhid? Berikut adalah beberapa cara untuk merealisasikan tauhid dalam kehidupan sehari-hari: 1. Ikhlas (Niat Suci): Lakukan setiap tindakan dengan niat yang ikhlas karena Allah. Tujuan utama haruslah mendapatkan keridhaan-Nya, bukan untuk pujian atau kepuasan diri.
-
Bagaimana cara mengetahui makna Islam? Dengan mengetahui dan memahami makna agama Islam, kita juga bisa semakin mengerti bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang benar.
-
Bagaimana cara mengenal nama-nama Allah? Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengenal-Nya adalah dengan mengenal Asmaul Husna.
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku," (Q.S. Thaha: 14)
Lantas bagaimana cara meyakini bahwa Allah Maha Esa beserta dalilnya dalam Al-Quran? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (22/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
Dalil Allah Maha Esa dalam Al-Quran
Sebelum membahas cara menyakini bahwa Allah Maha Esa, ada baiknya untuk mengetahui dalilnya dalam Al-Quran.
1. Asmaul Husna Al-Ahad artinya dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 34:
"Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang patuh (kepada Allah),"
2. Asmaul Husna Al-Ahad artinya dalam Al-Quran surat Maryam ayat 88-96:
"Dan mereka berkata, '(Allah) Yang Maha Pengasih memiliki anak.' Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, hampir saja langit, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena ucapan itu, karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih memiliki anak.
Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih memiliki anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.
Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat. Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanam rasa kasih sayang (dalam hati mereka),"
Cara Meyakini Bahwa Allah Maha Esa
Allah Maha Esa artinya tunggal dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Dapat diartikan juga dengan tidak ada dzat yang menyerupai Dzat Allah ta'ala. Dzat Allah SWT juga tidak tersusun dari bagian-bagian sebab tunggal dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Ikhlas ayat 1-4, Allah SWT berfirman,
"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Sedangkan, keesaan Allah SWT dalam sifat-Nya memiliki maksud bahwa tidak ada makhluk yang memiliki sifat-sifat serupa Allah SWT. Itu artinya tidak ada manusia dan makhluk lainnya yang memiliki sifat qudroh (kuasa), iradah (kehendak) dan sifat-sifat Allah SWT lainnya.
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 255 yang artinya:
"Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi mengurus (makhluk-Nya); tidak ada dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang ada di langit dan di bumi. siapa yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinnya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang mengamatiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa menjaga keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar," (Q.S. Al Baqarah: 255)