Alam Barzah dengan Alam Kubur Berbeda, ini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan bahwa banyak orang salah paham mengenai alam barzakh akibat kurangnya pemahaman terhadap petunjuk yang tepat.
Konsep alam barzah seringkali membingungkan banyak orang dan menjadi tema yang menarik untuk dibahas. Banyak orang masih keliru dalam membedakan alam barzakh dengan alam kubur, padahal keduanya memiliki perbedaan yang jelas.
Dalam kesempatan ini, KH Yahya Zainul Ma'arif, pengasuh LPD Al Bahjah, memberikan penjelasan yang mendalam mengenai perbedaan antara kedua konsep tersebut dan keyakinan yang seharusnya dimiliki oleh umat Islam.
-
Bagaimana siksa neraka teringan dijelaskan oleh Buya Yahya? Dikatakan bahwa siksaan teringan di neraka adalah ketika seseorang disuruh mengenakan sandal dari api, yang ketika dipakai, membuat ubun-ubunnya mendidih. Itulah siksaan teringan, tentu saja untuk dosa yang dianggap paling ringan,' ungkap Buya Yahya, seperti yang dilansir dari YouTube Al Bahjah TV, Minggu (1/9/2024).
-
Apa siksaan neraka teringan menurut Buya Yahya? Dikatakan bahwa siksaan teringan di neraka adalah ketika seseorang disuruh mengenakan sandal dari api, yang ketika dipakai, membuat ubun-ubunnya mendidih. Itulah siksaan teringan, tentu saja untuk dosa yang dianggap paling ringan,' ungkap Buya Yahya, seperti yang dilansir dari YouTube Al Bahjah TV, Minggu (1/9/2024).
-
Kenapa Buya Yahya istigfar? Saat memulai percakapan, pria tersebut memperkenalkan diri sebagai Novel bin Muhammad Alaydrus dari Solo. Seketika Buya Yahya kaget karena pria tersebut merupakan ulama kondang asal Solo.
-
Apa yang dimaksud dengan siksa kubur? Doa ini tidak hanya dipandang sebagai upaya untuk memohon perlindungan dari azab yang mengerikan di alam kubur, tetapi juga sebagai ekspresi dari keyakinan akan kekuasaan dan rahmat Allah.
-
Apa yang dikatakan Buya Yahya tentang doa 'Rabbana Atina Fiddunya Hasanah'? “Ada individu yang mengucapkan 'Rabbana Atina Fiddunya Hasanah' meskipun tidak memahami maknanya. Doa itu tetap sah, terutama jika niatnya baik,“ jelasnya.
-
Dimana Ziarah Kubur dilakukan? Diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, 'Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya'.'
Buya Yahya menjelaskan bahwa untuk memahami alam barzakh, kita harus merujuk pada kitab sam'iyat yang membahas hal-hal gaib. Dalam perjalanan hidup, ada keyakinan yang harus diterima meskipun tidak terlihat.
Iman kepada hal-hal yang tidak tampak, menurutnya, merupakan bagian dari akidah Islam yang harus diyakini tanpa keraguan.
"Siksa di alam barzah ada, dan kenikmatan juga ada," ungkap Buya Yahya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Al-Bahjah TV.
Banyak orang keliru dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan alam barzakh karena kurangnya pemahaman yang benar. Tanpa adanya panduan yang jelas, banyak yang salah dalam memahami kehidupan setelah mati.
Misalnya, beberapa orang beranggapan bahwa roh orang yang telah meninggal dapat gentayangan atau bahkan memasuki tubuh orang lain. Buya Yahya menegaskan, semua pemahaman tersebut adalah keliru. Menurutnya, alam barzah adalah kehidupan setelah kematian yang lebih luas daripada alam dunia.
Sering kali, kubur dianggap sebagai alam barzah, namun sebenarnya kubur hanyalah tempat untuk menyimpan jasad orang yang telah meninggal. Alam barzah sendiri merupakan fase penantian sebelum memasuki alam akhirat, yaitu padang mahsyar.
Di sini, setiap hamba akan menerima kenikmatan atau siksa sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Buya Yahya menegaskan bahwa seorang hamba yang saleh akan merasakan kenikmatan yang luar biasa, sedangkan orang yang berdosa akan mengalami siksa. Hal ini harus diyakini dengan sepenuh hati dan bukan sekadar cerita belaka.
Bagaimana dengan Roh Gentayangan?
Banyak orang terpengaruh oleh kisah tentang roh yang gentayangan. Namun, Buya Yahya mengungkapkan bahwa keyakinan tersebut adalah salah.
"Kalau ada orang yang mengaku roh orang jahat gentayangan, itu salah. Orang yang jahat langsung disiksa di alam barzah, bukan berjalan-jalan," tegasnya.
Selain itu, Buya Yahya juga membahas tentang konsep inkarnasi atau reinkarnasi yang sering dipahami oleh sebagian orang berdasarkan ajaran agama lain. Ia menegaskan bahwa dalam Islam, tidak ada konsep reinkarnasi.
Setiap amal yang dilakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban di alam barzakh, dan tidak ada kehidupan baru setelah kematian.
Pemahaman yang keliru mengenai alam barzakh sering muncul dari cerita-cerita yang tidak memiliki dasar yang jelas. Buya Yahya menekankan pentingnya memahami bahwa semua yang berkaitan dengan kehidupan setelah mati harus didasarkan pada ajaran Islam yang sahih, seperti yang terdapat dalam hadis-hadis Nabi Muhammad.
Mengenai pertanyaan di alam barzakh, Buya Yahya menjelaskan bahwa meskipun Al-Qur'an tidak memberikan penjelasan rinci, hadits Nabi menyebutkan adanya pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat kepada orang yang telah meninggal. Pertanyaan ini, menurutnya, merupakan ujian bagi setiap jiwa yang telah meninggal.
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah tentang keyakinan seseorang terhadap Nabi Muhammad.
"Apakah kamu mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah?"
Ini adalah pertanyaan yang sangat penting dalam konteks kehidupan setelah mati. Buya Yahya mengingatkan bahwa keyakinan yang benar harus dipegang agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di alam barzakh dengan tepat.
Meski demikian, Buya Yahya juga menyoroti adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai cara malaikat bertanya di alam barzakh. Ada yang berpendapat bahwa malaikat akan menanyakan tentang siapa Tuhan dan siapa Nabi, sementara yang lain menyatakan bahwa pertanyaannya lebih mendasar lagi.
"Namun, yang paling penting adalah kita meyakini bahwa pertanyaan tersebut ada dan akan dijawab oleh setiap orang sesuai dengan amal dan keyakinannya," ujarnya.
Ada Kenikmatan dan Siksa
Dalam konteks ini, Buya Yahya juga menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat tentang Talkin. Talkin merupakan ajaran yang disampaikan kepada orang yang masih hidup agar mereka ingat bahwa akan ada pertanyaan setelah kematian.
Meskipun terdapat berbagai pandangan mengenai pelaksanaan Talkin, Buya Yahya menekankan bahwa tujuan utama Talkin adalah untuk memperkuat iman dan kesadaran kepada Allah. Pembahasan tentang alam barzakh juga berkaitan dengan konsep rambu-rambu akidah yang perlu dimiliki oleh setiap Muslim.
"Jangan sampai kita meyakini sesuatu tanpa dasar yang jelas. Jika kita berbicara tentang alam barzakh atau pertanyaan di kubur, kita harus tahu sumbernya, apakah itu bersandarkan pada hadis yang sahih atau tidak," jelasnya.
Buya Yahya juga menegaskan bahwa keyakinan dalam Islam harus selalu berlandaskan pada ajaran yang sahih dan tidak boleh terpengaruh oleh cerita atau pendapat yang tidak jelas.
"Untuk itu, kita perlu memperhatikan rambu-rambu akidah yang ada, agar kita tidak tersesat dalam memahami kehidupan setelah mati," tambahnya.
Mengenai keyakinan tentang roh, Buya Yahya dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada roh yang gentayangan di dunia ini. Setiap amal perbuatan seseorang akan dinilai sesuai dengan keimanannya, dan roh akan berada di alam barzakh menunggu kehidupan akhirat. Tidak ada roh yang berkeliaran di dunia ini untuk membalas dendam atau mencari keadilan.
Salah satu keyakinan yang perlu ditekankan, lanjut Buya Yahya, adalah bahwa setiap orang yang meninggal akan merasakan kenikmatan atau siksa di alam barzakh sesuai dengan amalnya.
"Orang yang beriman dan saleh akan merasakan kenikmatan yang luar biasa di alam barzakh, sementara orang yang durhaka akan mendapatkan siksa," ujarnya.
Terkait dengan penamaan malaikat yang bertanya di alam barzakh, Buya Yahya menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang menyebutkan malaikat yang bertanya adalah Munkar dan Nakir, namun pada dasarnya hal ini tidak perlu diperdebatkan.
"Yang penting adalah kita meyakini bahwa ada pertanyaan dan kita akan ditanya tentang amal dan keyakinan kita selama hidup," katanya.
Sebelum mengakhiri penjelasannya, Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam menjaga keyakinan yang benar dalam akidah.
"Kita harus selalu mengikuti ajaran yang sahih dan tidak terpengaruh oleh cerita-cerita yang tidak jelas. Alam barzakh adalah bagian dari kehidupan setelah mati yang harus kita yakini dengan penuh iman," tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul