Mana yang Lebih Utama, Bersedekah ke Anak Yatim atau Membantu Orang Terdekat? Simak Jawaban Buya Yahya!
Dalam diskusi yang dipimpin oleh KH Yahya Zainul Maarif, seorang jemaah Al Bahjah mengajukan pertanyaan tentang prioritas dalam memberikan sedekah.
Sedekah adalah tindakan memberikan sebagian dari harta kita kepada mereka yang berhak menerima. Di antara mereka yang berhak mendapatkan sedekah adalah anak yatim, orang-orang yang tidak mampu, serta fakir miskin. Dalam sebuah kajian, KH Yahya Zainul Maarif, yang akrab disapa Buya Yahya, menerima pertanyaan dari salah satu jemaah Al Bahjah mengenai prioritas dalam memberikan sedekah.
Pertanyaan tersebut adalah tentang siapa yang seharusnya didahulukan, apakah anak yatim atau orang terdekat yang memerlukan. "Yang harus kita dahulukan adalah orang yang paling dekat dengan kita. Apakah urusan nasab (atau) urusan tempat. Urusan nasab misalnya kalau bibi kita lapar, maka harus dahulukan, keponakan kita, perlu kita dahulukan untuk kita bantu," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (10/1/2025).
-
Apa yang diutamakan Buya Yahya sebelum bersedekah? Buya Yahya menekankan bahwa langkah awal yang harus diambil adalah taubat agar harta yang digunakan untuk beramal benar-benar bersih. Menurutnya, lebih baik jika seseorang bertobat dengan sungguh-sungguh dan kemudian menata hidupnya kembali daripada memaksakan diri untuk bersedekah dengan harta yang masih terkontaminasi oleh keharaman.
-
Apa keutamaan menyantuni anak yatim? Setiap orang yang memberikan perhatian dan berbuat baik kepada anak-anak yatim sekalipun sebesar zarrah akan mendapatkan pahala yang besar.'Dan jika ada kebijakan sebesar zarrah niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar.' (An-Nisaa:40).
-
Bagaimana caranya sedekah yang paling utama? Sedekah khofiyyah artinya sedekah yang tersembunyi. Sedekah ini juga disebut dengan sedekah sir (secara rahasia). Sedekah khofiyyah merupakan sedekah yang paling utama karena dilakukan secara sembunyi, ikhlas, dan semata-mata mengharap ridha Allah Ta'ala.
-
Apa yang lebih dianjurkan dalam bersedekah? Umat Islam sepakat bahwa memberikan sedekah kepada kerabat dekat lebih utama daripada kepada orang lain,' (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majemu' Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VI, halaman 235).
-
Kapan sedekah lebih utama? Sedekah yang diberikan ketika sehat lebih utama daripada sedekah yang diberikan ketika sedang sakit atau dalam bentuk wasiat setelah meninggal dunia.
-
Apa keutamaan sedekah bagi yang melakukannya? Keutamaan sedekah pertama yakni limpahan pahala yang akan digandakan oleh Allah.
Di sisi lain, memberikan bantuan kepada anak yatim juga memiliki keutamaan tersendiri. Para ulama sering menjelaskan mengenai keutamaan sedekah kepada yatim piatu. Namun, Buya Yahya menekankan pentingnya memprioritaskan sedekah kepada orang-orang terdekat yang lebih membutuhkan.
"Kalau kita punya uang untuk sedekah, bahkan kalau itu duit zakat hendaknya kita beri (orang dekat) terlebih dahulu. Jangan sampai zakat kita berikan ke orang lain, ternyata orang yang dekat dengan kita, kerabat-kerabat kita (yang membutuhkan) tidak mendapatkan," tutur Buya Yahya.
Dengan demikian, jika kita memberikan sedekah kepada saudara, kerabat, atau orang terdekat yang memerlukan, kita juga akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yaitu pahala sedekah dan pahala silaturahmi, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Senin(13/1/2025).
Ulama Memberikan Penjelasan
Dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab, Imam Nawawi mengungkapkan bahwa para ulama telah sepakat mengenai keutamaan bersedekah kepada kerabat dibandingkan dengan orang lain, berdasarkan sejumlah hadis. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah kepada sanak famili memiliki nilai yang lebih tinggi dalam pandangan agama.
Seperti yang dinyatakan, "Ulama sepakat bahwa sedekah kepada sanak kerabat lebih utama daripada sedekah kepada orang lain. Hadits-hadits yang menyebutkan hal tersebut sangat banyak dan terkenal." Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya memberikan sedekah kepada orang-orang terdekat kita.
Lebih lanjut, Imam Nawawi juga menjelaskan, "Menurut sahabat-sahabat kami, disunnahkan pada sedekah yang sunnah, zakat, kaffarah untuk diterimakan kepada sanak kerabat jika memang mereka adalah orang yang masuk kategori mustahiq zakat.
Jika mereka masuk kategori tersebut, lebih utama daripada diberikan kepada orang lain." Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa memberikan sedekah kepada saudara atau kerabat yang berhak menerimanya adalah tindakan yang lebih dianjurkan.
Manfaat Besar dari Sedekah
Sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama, karena memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Mengacu pada NU Online Banten, terdapat beberapa keutamaan bagi mereka yang gemar bersedekah.
1. Derajatnya Diangkat dan Kemuliaannya Ditambah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim) [No 2588 Syarh Shahih Muslim] Shahih. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga meningkatkan derajat dan kemuliaan bagi pemberinya.
2. Melindungi dari Siksa Api Neraka
Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah menekankan pentingnya bersedekah dengan sabdanya, "Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma." Kemudian beliau berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda lagi: "Jagalah diri kalian dari neraka", kemudian beliau berpaling dan menyingkir (tiga kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau melihat neraka itu sendiri, selanjutnya beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan ucapan yang baik." (HR Bukhari) [No. 6539 Fathul Bari] Shahih.
Ini menegaskan bahwa sedekah dapat menjadi pelindung dari api neraka, bahkan jika hanya dengan memberikan sesuatu yang kecil.
3. Mendapatkan Doa dari Malaikat
Dalam sebuah hadis, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan, "Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; 'Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya', sedangkan yang satunya lagi berkata; 'Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)'.'' (HR Bukhari) [No 1442 Fathul Bari] Shahih.
Dengan demikian, orang yang bersedekah akan mendapatkan doa baik dari malaikat yang dapat mendatangkan keberkahan dalam hidupnya.
4. Menghapus Dosa
Rasulullah juga bersabda, "Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana api dapat dipadamkan dengan air, begitu pula shalat seseorang selepas tengah malam." (HR. Tirmidzi no 2616 dan Ibnu Majah no 3973.) Wallahu a'lam.
Dalam konteks ini, sedekah tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga berfungsi sebagai penghapus dosa bagi diri sendiri, yang menunjukkan betapa besar nilai dari amalan ini.